Chapter 23 - All This Time

74.9K 4.6K 2.8K
                                    

Louisa tidak bisa membayangkan rahasia apa yang membuat dirinya bisa membenci Dante.

"Aku tidak mengerti," seru Louisa akhirnya.

"Itu bisa bahas nanti. Sekarang, kita lanjutkan kegiatan kita tadi yang terpotong," ucap Dante. Lalu mengecup leher Louisa lembut.

Tapi mood Louisa sudah hilang, karena kejadian dengan FBI tadi. Ditambah, dia menjadi penasaran dengan 'rahasia' Dante ini.

Louisa mendorong Dante. "Dante, apa rahasiamu itu?"

Dante terdiam ketika Louisa bertanya itu lagi. Dante mundur dan memperhatikan Louisa.

Wajah Louisa sudah sangat serius sekarang. Sepertinya, mood Louisa untuk mengisap kejantanannya sudah hilang.

Dante mengumpat kesal. Gara-gara dua bajingan tolol tadi, kesempatan Dante untuk mendapatkan blowjob dari Louisa hilang lagi.

Kenapa nasibnya begitu sial beberapa hari ini?

Dante harus membuat mood Louisa naik lagi. Dante mengeratkan tangannya di pinggang Louisa.

"Sudah aku katakan, aku belum bisa memberitahumu sekarang," ucap Dante jujur.

Louisa mengerutkan dahinya mendengar itu. Jika Dante berkata belum bisa sekarang. Jadi kapan bisanya?

"Jadi kapan bisanya?" Tanya Louisa langsung.

Dante menatap Louisa sejenak. "Aku tidak tahu," jawab Dante.

Louisa menatap Dante kesal.

"Aku serius, Dante."

"Aku juga, pumpkin," ucap Dante santai.

"Tidak, kau tidak pernah serius," dengus Louisa kesal.

Kali ini Louisa menyilangkan kedua tangannya di bawah dadanya sambil menatap Dante kesal.

Alis Dante terangkat mendengar itu.

"Oh? Apa kau ingin aku seriuskan?" Tanya Dante.

"Tapi takutnya, kau tidak kuat melihat keseriusanku," tambah Dante.

"Apa maksudmu?" Tanya Louisa, sangat bingung dengan ucapan ambigu Dante.

Tiba-tiba Dante memegang dagu Louisa.

"If I say, I'm serious about wanting to fuck your sweet little mouth with my cock?" Tanya Dante.

Louisa membelak mendengar ucapan frontal Dante yang sangat mesum itu.

"Dante! Stop!" Pekik Louisa tidak percaya. Louisa merasa malu sendiri mendengar itu.

Tiba-tiba Dante memegang bibir Louisa dengan jarinya. Bibir Louisa penuh dan sangat seksi.

Dante kembali teringat beberapa menit yang lalu ketika bibir ini berada di kejantanannya.

Dante masih merasa kejantanannya tegang.

"Louisa, bantu aku," ucap Dante dengan nada tersiksa.

Louisa melirik celana Dante, dan melihat kejantanan Dante masih berdiri. Wajah Louisa panas tapi dia mencoba menyembunyikannya.

"Dante, kita memiliki banyak masalah yang harus kita pikirkan," seru Louisa langsung.

Alis Dante terangkat mendengar itu. "Masalah apa lagi? Bukankah masalah kedua FBI dan Noah sudah clear?"

"Kau ingat semalam kita berpapasan dengan penjaga? Bagaimana kalau dia bercerita berpapasan dengan kita?" Tanya Louisa.

"Ah dia, tenang saja, dia tidak akan ingat wajah kita," ucap Dante santai.

Dante's Confession ✔️ (Mavros Series #3)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang