Louisa melihat ada empat wanita di situ, dan sisanya adalah para lelaki.
Wanita-wanita itu seperti seumuran dengan Louisa. Dan mereka semua cantik.
Louisa langsung menyadari kalau para wanita langsung menatapi Dante yang berdiri di sebelahnya dengan tatapan penasaran.
Tidak mengherankan, mengingat Dante yang kelihatannya paling attractive di sini. Dengan tubuhnya yang tinggi dan build yang mampu membuat wanita mana pun menahan napasnya.
Setelah itu, Louisa dan Dante pun duduk bersebelahan di kursi kosong yang ada.
Di sebelah Louisa, terdapat seorang lelaki berambut hitam, mata berwarna hazel, cukup tampan, walau tidak setampan Dante. Dan penampilannya seperti seorang gentlemen.
Sedangkan di sebelah Dante, terdapat wanita berambut pirang lurus sebahu, mata berwarna biru terang, memakai dress merah yang terlihat begitu sensual.
Louisa mencoba melirik Dante, apa Dante tertarik dengan wanita berambut pirang itu.
Dan ternyata, Dante sudah menyapa duluan wanita pirang itu dengan gaya santainya yang biasa.
Wanita berambut pirang itu pun terlihat senang Dante menyapanya. Dante pun terlihat begitu ramah dengan wanita itu.
Membuat mata Louisa berkedut. Tentu saja. Apa yang Louisa harapkan, Dante ini memang begitu sikapnya, easy-going.
Louisa entah kenapa merasa kesal dengan itu sekarang. Harusnya Louisa tidak perlu kesal, mengingat Dante ini hanyalah sahabatnya.
Setelah seorang pelayan menuangkannya champagne, Louisa pun langsung menegak minuman itu tanpa pikir panjang.
Lelaki di sebelah Louisa menatap Louisa penasaran, sebelum akhirnya menyapa Louisa.
"Halo, aku Andreas, nice to meet you," lelaki berambut hitam itu memperkenalkan diri.
Louisa yang masih meminum champagne, menoleh ke lelaki di sebelahnya. Louisa meletakkan gelas champagne-nya dan menjawab.
"Nice to meet you too, aku Esme," jawab Louisa, sambil tersenyum sopan.
Andreas menatap Louisa sejenak, sebelum membalas senyuman Louisa.
"Nama yang indah," jawab Andreas.
Louisa tertawa awkward mendengar ucapan itu.
Sedangkan Dante, melirik ke arah Louisa dan Andreas dari sudut matanya dengan tajam.
Setelah itu, makanan pun mulai dihidangkan dan makan malam berjalan dengan suasana yang menyenangkan dan ceria.
Enrique ini pria yang menarik dan easy-going seperti Dante. Dia juga ternyata adalah seorang dokter bedah plastik.
Dan semua teman-temannya ini juga dokter. Termasuk Andreas.
Dante bisa mengikuti pembicaraan mereka dengan begitu natural.
Sedangkan Louisa, hanya terdiam kaku di sebelah Dante, sambil menikmati champagne yang sangat enak ini.
Andreas yang melihat itu langsung mendekati Louisa dan bersuara.
"Apa kau merasa tidak nyaman?" Bisik Andreas kepada Louisa.
Louisa tersentak kaget ketika suara Andreas sudah begitu dekat dengannya.
Membuat Louisa menoleh ke arah Andreas. Jarak Andreas lebih dekat sekarang.
"Ah tidak, aku baik-baik saja," jawab Louisa kaku.
Kenapa Andreas begitu dekat? Louisa merasa tidak nyaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dante's Confession ✔️ (Mavros Series #3)
Roman d'amour#3 Mavros Series | Tiba-tiba jadi buronan, melakukan pelarian, dan harus tidur sekamar dengan lelaki paling mesum sedunia, Dante Mavros. (WARNING : MATURE 21+, VULGAR TINGKAT DEWA!) *** Dante, dikambing hitamkan bersama sahabatnya, Louisa, dan menja...