Chapter 39 - For Your Sake

89.1K 4.6K 3.8K
                                    

Total kata : 3.100 kata

***

Keesokkan harinya.

Louisa terbangun merasa seluruh tubuhnya seperti ditabrak kereta. Dia bisa merasakan kalau Dante memeluknya dari belakang, di kasur.

Ketika mata Louisa sudah terbuka sepenuhnya. Dia akhirnya bisa melihat cuaca di luar, dari jendela kamarnya.

Langit sudah cerah, dan badai salju sudah tidak ada.

Louisa mencoba menoleh ke belakangnya, di situ Dante masih tertidur sangat lelap.

Saat ini, mereka berdua masih telanjang di balik selimut hangat.

Semalam setelah bercinta di sofa ruang TV, mereka berdua pindah ke kasur dan bercinta lagi beberapa kali, sampai jam dua pagi.

Sesuai dengan permainan mereka semalam, karena Louisa kalah, dia harus membiarkan Dante melakukan apa pun.

Wajah Louisa memerah padam tidak mengingat dia klimaks berapa kali semalam. Louisa bisa meleleh di pelukkan Dante semalam.

Dante tidak berbohong kalau di cruise dia menahan dirinya. Karena, semalam, berbeda ketika di cruise. Dante lebih kasar, lebih buas dan sudah menguasai tubuh Louisa.

Wajah Louisa memerah padam hanya mengingatnya. Dia terkagum dengan stamina yang Dante miliki semalam.

Setelah bercinta, Dante tidak mengganggu tidurnya seperti di cruise. Jadi Louisa merasa tidur nyenyak semalam.

Louisa melihat jam ada di nightstand sebelahnya. Sudah jam sembilan pagi.

Dia harus bangun membuat sarapan.

Tapi ketika dia mau bangun, tangan kekar Dante masih memeluk perut rata Louisa.

Louisa pun menoleh ke belakangnya sambil bersuara.

"Dante," panggil Louisa.

Tapi Dante tidak bangun.

Akhirnya Louisa membalikkan badannya sehingga menghadap Dante. Dante yang merasakan pergerakan itu, malah mengeratkan pelukan mereka, dengan matanya masih tertutup.

Membuat Louisa kaget.

"Dante, aku mau buat sarapan dulu, lepaskan aku," ucap Louisa.

Dante pun membuka matanya sedikit.

"Masih pagi, kan. Nanti saja," gumam Dante.

"Tapi-" ucapan Louisa terpotong oleh Dante yang tiba-tiba turun dan memeluk payudara Louisa. Sehingga sekarang wajah Dante sudah menempel ke payudara Louisa.

"Dante!" Pekik Louisa kaget.

Tapi Dante tidak merespon, dia masih memeluk payudara Louisa.

Tiba-tiba Dante mengusap-usap wajahnya ke payudara Louisa membuat wajah Louisa memerah.

Louisa mencoba mendorong bahu Dante, tapi kekuatannya tidak sebanding dengan tubuh Dante yang sangat besar.

"Dante, astaga, aku mau buatkan kita sarapan," ucap Louisa.

Tapi kali ini, Dante malah menjilat nipple payudara Louisa. Membuat Louisa tersentak dan menatap ke payudaranya.

"Aku sarapan ini saja," ucap Dante sambil tersenyum nakal. Lalu kembali menjilat-jilati payudara Louisa.

"Dante," desah Louisa.

Dante bisa menggunakan lidahnya dengan sangat ahli. Tapi Louisa dengan cepat menyadari dirinya.

Dante's Confession ✔️ (Mavros Series #3)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang