Dijodohkan dengan Ketua Geng [END]

Prolog

Shella, seorang gadis yang pintar, mandiri, jauh dari pergaulan bebas. Tiba-tiba saja, ia dijodohkan oleh Ibunya dengan lelaki yang suka kebut-kebutan di jalan dan sering balap liar pada malam hari.

"Ma, yang bener aja, dong! Masa aku mau dijodohin sama cowok modelan kek dia?" tanya Shella pada ibunya, merasa tak terima karena dijodohkan dengan anak motor, yang sama sekali bukan tipenya.

"Lho, memang kenapa sama dia? Dia anak baik, ganteng, tajir lagi," ucap Sasha, ibunya.

Ibunya itu menjodohkannya dengan anak geng motor, karena Sasha ingin terbebas dari hidup miskinnya itu. Hingga, ia tega mengorbankan putri satu-satunya itu.

"Besok dia bakal kesini sama sama keluarganya, jadi jangan bikin malu, Mama. Oke?" kata Sasha.

"Ma, aku lebih baik gak nikah sama sekali, daripada harus nikah sama cowok anak motor kek dia!" Shella pergi ke kamarnya dengan perasaan kecewa.

Blugh!

Shella membanting pintu kamarnya dengan keras.

"Mama, sampe setega itu cuman karena mau hidup mewah. Aku gak habis pikir sama pola pikirnya."

Seorang lelaki muda tengah berlari menuruni anak tangga dengan jaket kulitnya yang berwarna hitam.

Siapa lagi, jika bukan Jidan? Anak bungsu dari dua saudara yang terlahir dari keluarga kaya raya.

Ia hobi kebut-kebutan di jalan bersama dengan gengnya, dan sering melakukan balapan liar membuat warga disekitarnya resah.

"Kamu mau kemana malam-malam gini?" tanya Dania, ibunya.

Tinggalkan jejak, makasih!