Part 2

6.8K 154 8
                                    

"Besok kalian ikut Mama kerumahnya. Dan kamu Jidan, kamu gak bisa nolak, dan kamu juga harus putusin pacar kamu itu," ucap Dania dan langsung pergi.

"Gue heran deh, sama Mama. Zaman udah modern, masih aja pake acara jodoh-jodohin segala," ujar Jidan.

"Mungkin Mama mau lo berubah dari kebiasaan buruk lo ini," timpal Mahen.

"Lo ngedukung keputusan Mama?" tanya Jidan.

"Mama pasti tahu yang terbaik buat lo, makanya dia jodohin lo sama anak temennya," jawab Mahen.

"Terus Anna?"

"Ya, lo putusin dia," jawab Mahen.

"Enteng bener lo ngomong, pokoknya gue bakal pertahanin hubungan gue sama dia. Mau gue dijodohin, kek apa kek, yang jelas gue bakal terus sama Anna," ucap Jidan dengan mantap.

"Daripada lo motor-motoran gak jelas, lebih baik lo nikah. Jadi, lo punya tanggung jawab dan tinggalin tuh geng lo itu!" Mahen meninggalkan Jidan.

"Dih, nyokap sama anak sama aja. Mana gue juga anaknya lagi," gumam Jidan.

Drrt! Drrt!

Handphone Jidan bergetar.

"Lo kemana aja sih, Dan? Kita semua udah ada di basecamp."

"Gue otw."

Keesokan harinya, Dania dan dua anaknya datang ke rumah Sasha.

"Shella, Sayang, apa kabar?" sapa Dania dengan ramah.

"Aku baik kok," jawab Shella.

"Jidan, ini perempuan yang Mama jodohin sama kamu, cantik 'kan?" bisik Dania pada Jidan.

Tinggalkan jejak, makasih!

Dijodohkan dengan Ketua Geng [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang