Part 1

8.4K 197 4
                                    

"Aku... aku mau–"

"Balapan liar, kebut-kebutan di jalan?" tebak Dania.

"I-iya."

"Jidan, kamu ini sudah besar. Kamu seharusnya cari kerja, buat masa depan kamu. Jangan main motor terus, lama-lama itu motor Mama jual kalau kamu begini terus," ancam Dania.

"Jangan, jangan!" mohon Jidan.

"Ya sudah, kalau kamu gak mau motor kamu itu Mama jual, kamu berhenti kebiasaan buruk kamu itu," titah Sasha.

"Ma, tapi motor-motoran di jalan itu hobi aku, dan sumber bahagianya aku," timpal Jidan.

"Besok kamu, kakak kamu akan pergi ke rumah temen lama, Mama. Mama mau jodohkan kamu sama anaknya. Jadi, jangan coba-coba kamu untuk kabur," tegas Dania.

"Dijodohin?!"

"Ma, ini zaman udah modern kali. Apa coba ngejodoh-jodohin segala? Norak tahu!" kata Jidan.

"Lagi pula, aku udah ada pacar. Jadi, Mama gak perlu capek-capek jodohin aku sama anak temen Mama itu, buat Bang Mahen aja."

"Apa ini, bawa-bawa nama aku?" tanya Mahen, Kakak Jidan yang baru saja pulang dari kantor.

Mahen dan Jidan cukup berbeda, Mahen lebih cenderung untuk mengerjakan hal-hal positif, seperti bekerja di perusahaan almarhum ayahnya.

Sedangkan Jidan, ia lebih cenderung suka balapan liar di jalan dengan anggota gengnya, "Orion Universe", nama gengnya.

"Bang, Mama bilang dia mau jodohin gue sama anak temen lamanya. Padahal lo juga tahu sendiri, kalo gue udah ada pacar," jawab Jidan.

"Mama mau jodohin Jidan sama siapa, Ma?" tanya Mahen.

Tinggalkan jejak, makasih!

Dijodohkan dengan Ketua Geng [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang