Part 22

3.8K 77 4
                                    

"Lo minta balon, gue beliin, lo mau es krim, kita beli sekarang, lo mau apapun gue kabulin. Asal lo jangan pulang, gimana?" bujuk Jidan.

Jika sudah mendengar kata es krim, Shella sudah tak memikirkan yang lain lagi.

"Janji ya?" Shella mengangkat jari kelingkingnya.

"Iya, janji. Seorang ketua Orion Universe gak pernah ingkar janji." Jidan mengaitkan jari kelingkingnya pada jari milik Shella.

Sesuai kata Jidan, sekarang mereka sedang jalan-jalan. Jidan terpaksa melakukan ini semua, hanya karena agar Shella tidak dulu pulang karena Jidan masih ingin diluar.

"Lo yakin gak mau minta apa-apa gitu dari gue? Dari tadi lo cuman jalan-jalan aja," ujar Jidan.

"Ada satu, permintaan yang aku mau dari kamu." Shella menghentikan langkahnya, dan menatap Jidan.

"Apa?" Jidan membalas tatapan mata Shella.

"Aku mau jadi pacar kamu," jawab Shella.

Shella menatapnya sambil tersenyum dan penuh harap, sementara Jidan, ia hanya menatap kosong gadis itu.

"Jidan!" Jidan mengalihkan pandangannya.

Rachel berlari dan langsung memeluk Jidan, seperti pada pacar sendiri.

"Kenapa dia peluk Jidan tiba-tiba kayak gini?" batin Shella merasa terkejut dengan yang dilakukan Rachel itu pada Jidan.

"Kamu bilang tadi kita mau jalan-jalan, aku udah siap nih, ayo kita berangkat sekarang!" Rachel melepaskan pelukannya dan memegang kedua lengan Jidan.

"Rachel, lepasin, tangan gue masih sakit," tegur Jidan pelan.

"Maaf, tangan kamu masih sakit ya? Yaudah, aku obatin luka kamu ya," ujar Rachel sok perhatian.

"Dia kenapa sih?" Jidan menatap heran Rachel.

"Eh, hai!" sapa Rachel saat melihat Shella. Namun, Shella tak membalas sapaan itu.

Benaknya dipenuhi dengan kebingungan, apa yang sudah terjadi saat ini?

"Kenalin, gue Rachel, pacar baru Jidan," ucap Rachel memperkenalkan dirinya dengan mengulurkan tangannya.

Mata Jidan membulat sempurna. Shella menatap Jidan dengan tatapan kecewa, matanya berkaca-kaca.

"Lo Shella 'kan?" Shella menoleh kembali pada Rachel.

"Dengerin ya, Shella. Gue itu anak motor, dan gue juga ketua di Black Angel, dan Jidan juga, dia anak motor, ketua Orion Universe. Kita itu sama dan cocok kalo jadi pasangan," ujar Rachel.

"Rachel!" tegur Jidan, namun Rachel tak mendengarkan teguran darinya.

"Dan lo! Lo itu cuman cewek biasa, lo gak pantes buat jadi pasangannya dia," ejek Rachel.

Shella menghapus air matanya, "Kamu bener, aku gak pantes sama anak motor kayak Jidan."

"Itu lo tahu!" timpal Rachel.

"Aku permisi." Shella pergi, ia kecewa dengan Jidan. Padahal baru kemarin ia melihat jika Jidan sudah putus dengan Anna, dan hari ini dia sudah punya pacar baru lagi.

"Lo apa-apaan sih? Lo ngapain ngaku-ngaku jadi pacar gue?" pekik Jidan.

"Jidan, lo kalah balapan sama gue. Lo lupa sama tantangan yang gue kasih?" timpal Rachel.

"Lo jangan lupa juga, gue emang gak bisa lanjutin balapan itu, tapi... lo juga gak sampe garis finish 'kan?" kata Jidan.

"Apa? Jidan punya pacar baru? Gak bisa! Ini gak bisa dibiarin, gue harus dapetin Jidan lagi," gumam Anna melihat Jidan dan Rachel dari kejauhan.

Dijodohkan dengan Ketua Geng [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang