Part 43

2.6K 48 1
                                    

"Gimana kalo kita fitnah sama si Jidan?" saran Robi.

"Fitnah gimana maksud lo?" Devan tak mengerti dengan saran dari Robi.

"Iya, kita fitnah dia. Devan sakit hati gara-gara Shella selingkuh sama Jidan. Nah... sekarang kita buat, Shella sakit hati gara-gara Jidan selingkuh," jelas Robi.

"Si Jidan mau selingkuh sama siapa jir?" tanya Bagas.

"Gue punya temen cewek, gue bakalan minta dia buat jalanin rencana kita."

"Nanti, Shella pasti sakit hati 'kan? Lo, harus datang dan jadi pahlawan buat dia. Dengan begitu, Shella bakalan luluh sama simpati dari lo, dan ninggalin Jidan," jelas Robi lagi.

"Bagus tuh!" sahut Fajar.

"Gimana? Lo setuju?"

"Gue bakalan coba, semoga aja berhasil," balas Devan.

Keesokan harinya...

"Jidan, hari ini ada kegiatan apa?" tanya Shella sambil mengambilkan nasi untuk Jidan.

"Jidan-Jidan, emangnya gue temen lo apa?" sungut Jidan tak terima, dipanggil nama oleh Shella.

"Sayang, hari ini ada kegiatan apa?" tanya Shella lagi.

"Panggilan sayang itu kalo nanti gue udah cinta sama lo, baru boleh panggil sayang. Sekarang gue belum cinta cuman suka doang, jadi panggil Aa aja," balas Jidan.

***

"Gimana kalo kita fitnah sama si Jidan?" saran Robi.

"Fitnah gimana maksud lo?" Devan tak mengerti dengan saran dari Robi.

"Iya, kita fitnah dia. Devan sakit hati gara-gara Shella selingkuh sama Jidan. Nah... sekarang kita buat, Shella sakit hati gara-gara Jidan selingkuh," jelas Robi.

"Si Jidan mau selingkuh sama siapa jir?" tanya Bagas.

"Gue punya temen cewek, gue bakalan minta dia buat jalanin rencana kita."

"Nanti, Shella pasti sakit hati 'kan? Lo, harus datang dan jadi pahlawan buat dia. Dengan begitu, Shella bakalan luluh sama simpati dari lo, dan ninggalin Jidan," jelas Robi lagi.

"Bagus tuh!" sahut Fajar.

"Gimana? Lo setuju?"

"Gue bakalan coba, semoga aja berhasil," balas Devan.

Keesokan harinya...

"Jidan, hari ini ada kegiatan apa?" tanya Shella sambil mengambilkan nasi untuk Jidan.

"Jidan-Jidan, emangnya gue temen lo apa?" sungut Jidan tak terima, dipanggil nama oleh Shella.

"Yaudah. Sayang, hari ini ada kegiatan apa?" tanya Shella lagi.

"Panggilan sayang itu kalo nanti gue udah cinta sama lo, baru boleh panggil sayang. Sekarang gue belum cinta cuman suka doang, jadi panggil Aa aja," balas Jidan.

"Emang apa bedanya, suka sama cinta?"

"Ya, beda lah!"

"Gue ke lo itu suka, dan gue ke Anna itu, baru namanya cinta," jawab Jidan tanpa pikir panjang. Ia tak berpikir jika Shella akan sakit hati dengan kata-katanya itu.

Shella seketika terdiam. Jidan yang sadar Shella terdiam, segera ia menolehkan pandangannya ke arah gadis itu.

"Astaga!"

"Shella, gue gak bermaksud, gue–"

"Apaan sih? Aku gak papa kok," potong Shella melempar senyum.

"Gue bener-bener minta maaf, barusan gue–"

Dijodohkan dengan Ketua Geng [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang