Part 3

4.4K 98 6
                                    

"Jadi ini ceweknya? Lumayan juga, tapi gue gak boleh terpengaruh." Jidan tetap dengan pendiriannya.

"Ini siapa, kok aku baru lihat, ya?" tanya Sasha yang melihat Mahen.

"Ini Mahen, kakaknya Jidan. Dia sekarang kerja, lanjutin kelola perusahaannya, Mas Marsel," jelas Dania.

"Mending sama kakaknya lah, dia masih muda udah kerja. Lah dia, anak jalanan," umpat Shella dalam hati.

"Oh iya, jadi kapan nih kita lakukan acara pernikahannya? Aku udah gak sabar pengen punya cucu," celetuk Dania.

"Ma, kalo Mama mau cucu, suruh aja sana Bang Mahen buat nikah. Aku gak mau nikah, dan aku juga gak suka sama dia! Stop jodohin aku sama dia!" Jidan merasa geram dengan ibunya.

"Nih cowok gak punya adab banget sih, dia pernah sekolah gak sih?" kesal Shella dalam hati.

Jidan pergi begitu saja, "Jidan!"

"Biar aku yang kejar dia, Mama tunggu di sini," ucap Mahen, Dania mengangguk.

Mahen pergi menyusul adiknya yang pergi dan membuat Ibunya itu sakit hati.

"Sasha, aku bener-bener minta maaf. Shella, Tante juga minta maaf atas sikap Jidan sama kamu, ya." Dania memohon maaf atas kekacauan yang dibuat oleh Jidan.

***

"Jidan!"

Jidan tetap acuh saat kakaknya itu memanggil dirinya.

"Jidan, lo denger gua gak, hah?!" Suara lantang Mahen membuat dirinya berhenti.

Mahen berjalan ke arahnya dan...

Plak!

Satu tamparan keras mendarat sempurna di pipi Jidan.

"Lo sengaja bikin Mama malu, tadi?" tanya Mahen.

Tinggalkan jejak, makasih!

Dijodohkan dengan Ketua Geng [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang