Part 4

5.6K 133 6
                                    

"Bang, gue gak mau dijodohin sama cewek tadi!" tegas Jidan.

"Lo tahu? Lo udah bikin nama baik Mama rusak! Gak seharusnya lo lakuin itu semua!"

"Gue tahu lo gak cinta sama dia, tapi seharusnya lo gak bikin Mama malu. Mama cuman punya kita berdua, lukanya belum sembuh, lo jangan tambahin lagi." Mahen mencoba membujuk adiknya itu.

Jidan merenung, yang dikatakan Mahen ada benarnya juga. Dania kurang apa coba pada dirinya? Semua keinginannya selalu dipenuhi, dan ini balasannya?

"Lo balik ya, lo minta maaf abis itu terima perjodohannya. Gue jamin, setelah lo nikah sama dia, hidup lo bakal lebih baik. Dan Mama juga pasti bahagia atas pernikahan lo ini," bujuk Mahen.

Jidan merasa bersalah karena telah mempermalukan ibunya tadi. Apakah Dania akan mau memaafkan dirinya setelah yang dilakukannya?

"Ma," panggil Jidan.

Dania yang sedang duduk dengan perasaan gelisah itu langsung bangkit saat putra bungsunya itu memanggil dirinya.

Jidan sudah siap jika Dania akan menampar dirinya dan mencaci maki dirinya.

Grep!

Dania memeluk Jidan dengan erat, dan dengan air mata yang turun begitu deras.

"Maafin, Mama. Mama gak seharusnya paksa kamu begini," ucap Dania.

"Ma." Jidan melepas pelukannya.

"Mama gak salah, aku yang salah. Maafin aku, Ma."

"Nak, Jidan. Jika kamu tidak mau dijodohkan dengan Shella, kita gak akan maksa," sahut Sasha.

Jidan tersenyum, "Aku mau nikah sama Shella."

Shella terkejut dengan penuturan Jidan.

"Sayang, kamu serius?" tanya Dania, Jidan mengangguk.

"Ini baru adik gue." Mahen merangkul Jidan dengan bahagia.

"Yah... padahal aku udah seneng tadi pas dia nolak, kok malah berubah pikiran kayak gini sih?" batin Shella.

Tinggalkan jejak, makasih!

Dijodohkan dengan Ketua Geng [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang