Part 20

4K 87 6
                                    

Jidan tersenyum pada Rachel karena dari tadi ia terus memimpin didepan, hingga tak sadar ada pengendara lain didepan.

"Awas!" teriak Rachel.

Jidan menoleh kembali ke depan, matanya membulat sempurna melihat pengendara itu. Ia segera banting setir menghindar dari pengendara itu, dan membuatnya terjatuh.

"Jidan!" Rachel langsung memberhentikan motornya dan menghampiri Jidan yang sudah tak sadarkan diri.

"Jidan, bangun, Jidan!" Rachel membuka helm Jidan dan menyimpan kepala Jidan di pahanya.

"Tolong! Tolong!" Teriakan Rachel berhasil terdengar sampai ke basecamp Orion, karena tempatnya juga tak terlalu jauh.

"Suara Rachel minta tolong!" panik Zelin.

"Ayo-ayo! Buruan kita samperin dia!" ucap Dinda.

"Jangan-jangan Jidan kenapa-kenapa lagi," ujar Leo.

"Ayo kita kesana sekarang!" Radit.

"Aku ikut!" sahut Shella.

Akhirnya Shella ikut bersama Naufal. Orion Universe dan Black Angel pergi ke arah suara teriakan Rachel. Saat sudah sampai, Jidan sudah terbaring tak berdaya.

"Jidan!" panggil Orion serempak.

Shella berlari kearah Jidan yang terbaring tak berdaya, air matanya mengalir dari pelupuk matanya.

"Jidan, bangun, Jidan!" panggil Shella.

"Lo apain Jidan hah, sampe dia celaka kayak gini?!" bentak Leo.

"Waktu kita balapan, dia jatuh gara-gara ada motor lain didepan," jawab Rachel terbata-bata.

Shella memindahkan kepala Jidan ke atas pahanya, "Jidan, bangun!"

"Lo pasti udah setting ini semua 'kan, biar dia celaka?" tuduh Naufal.

"Woy, lo jangan sembarangan dong!" sahut Amel tak terima.

"Kenyataannya 'kan? Dia mau balas dendam karena kemarin malem dia kalah," timpal Naufal.

"Ohok-ohok!" Jidan batuk-batuk tersadar dari pingsannya.

Saat membuka matanya, di depannya sudah ada wajah Shella yang tampak khawatir padanya.

"Akhirnya kamu bangun juga, kamu gak papa 'kan?" tanya Shella, Jidan mengangguk.

Tinggalkan jejak, makasih!

Dijodohkan dengan Ketua Geng [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang