Ia melirik es krim yang berada ditangan kirinya, "Kenapa sih lo selalu bikin masalah?"
Jidan memasukan es krim itu kedalam freezer agar tidak cair ketika Shella memakannya nanti.
"Jidan udah pulang?" seru Shella saat melihat Greeny sudah ada diluar garasinya.
Shella masuk dan mencarinya.
"Jidan!" Saat ia sudah masuk, Jidan sedang duduk menghadap kolam renang dengan kacamata hitamnya sambil meminum-minuman soda dalam kaleng.
Shella duduk dibawah, disamping kursi tempat Jidan duduk dan merendam kakinya kedalam air kolam.
"Tumben kamu pulang siang, biasanya suka malem, kenapa?" tanya Shella.
"Gue lagi pengen nyantai dirumah," jawab Jidan datar sambil meneguk minumannya.
"Aku lihat tadi dirumah sepi, Mama kemana?" tanya Shella.
"Gue gak tahu, lo bisa gak sih gak usah tanya-tanya gue? Gue lagi males ngomong!" tegas Jidan.
"Iya, maaf."
Shella melirik Jidan yang sedang bersantai itu, ia terpesona dengan keindahan didepan matanya itu. Jidan terlihat tampan mengenakan kacamata hitam itu.
Tetapi, matanya teralihkan saat Jidan meneguk minumannya, telapak tangannya terlihat diperban.
"Tangan kamu kenapa diperban? Kamu berantem lagi sama Zayyan?!" tanya Shella panik.
"Bukan urusan lo, kalo pun iya, lo gak usah sok peduli," jawab Jidan dingin.
"Oke, fine." Shella bangun dan hendak pergi, tiba-tiba ia terpeleset karena air dari kakinya itu dan jatuh ke kolam.
Jidan segera melempar kaleng soda dan kacamatanya dan menarik tangan Shella kedalam dekapannya.
Shella terdiam saat ia berada dalam dekapan Jidan, napasnya memburu. Mata mereka saling bertemu.
Awalnya mereka tak jatuh, namun Shella tak bisa menyeimbangkannya, mereka langsung terjatuh bersama kedalam kolam.
Byyurrr!
Mereka berdua jatuh kedalam air bersamaan.
"Haha!" Jidan tertawa melihat Shella yang panik saat terjatuh dari atas kedalam kolam.
"Ketawa lagi, rasain, nah!" Shella menyemprotkan wajah Jidan dengan air menggunakan tangannya membuat Jidan lengah dan menutupi wajahnya dari air dan tertawa lepas.
Byur! Byur!
Jidan membalasnya dengan air yang lumayan banyak, dan pada akhirnya mereka berdua main air di kolam sambil tertawa riang.
***
"Ini, handuk buat lo," ucap Jidan memberikan Shella handuk putih untuk mengeringkan wajahnya.
"Makasih." Shella pun mengeringkan wajahnya itu dengan handuk yang diberikan Jidan.
"Seru nggak?" tanya Jidan sambil mengeringkan rambutnya yang basah kuyup.
"Seru banget! Banget-banget-banget!" jawab Shella dengan tertawa kecil.
"Ya udah, mandi sana gih, nanti lo malah sakit lagi gara-gara kedinginan," perintah Jidan.
"Siap, Mas Ketua!" Shella hormat pada Jidan lalu pergi untuk mandi.
Tak disangka, lelaki itu salah tingkah ketika Shella memanggilnya dengan sebutan 'Mas', hahaha, lucu sekali!
Tok! Tok! Tok!
Seseorang mengetuk pintu rumah kontrakan Anna dengan tak sabaran.
"Iya, sebentar!" sahut Anna dari dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dijodohkan dengan Ketua Geng [END]
Teen FictionFOLLOW SEBELUM BACA, KALO UDAH BACA, JANGAN LUPA VOTE, ANGGAP AJA SEBAGAI PENGHARGAAN BUAT HASIL MIKIR, MAKASIH! Shella, seorang gadis yang pintar, mandiri, jauh dari pergaulan bebas. Tiba-tiba saja, ia dijodohkan oleh Ibunya dengan lelaki yang suka...