Part 25

3.3K 80 0
                                    

Tiga bulan kemudian, kehidupan Anna kini mulai berubah.

Awalnya Anna senang karena menikah dengan Farhan, hidupnya menjadi lebih baik. Akan tetapi, hatinya tak bisa berbohong, ia sungguh tak bisa melupakan Jidan dalam ingatannya.

"Gue harus kembali sama Jidan, gimana pun caranya," gumam Anna.

Anna merapikan semua baju-bajunya dan memasukkannya kedalam koper, tak lupa ia juga memasukan semua perhiasan yang pernah Farhan kasih padanya.

Malam harinya, geng Orion Universe sedang nongkrong dijalan, Anna dengan mimik ketakutan langsung berlari ke arah mereka.

"Anna?" kaget Jidan melihat kedatangan Anna.

"Jidan!" Anna tiba-tiba saja memeluknya sambil menangis, tangisannya begitu kencang hingga tubuhnya bergetar.

Tangan Jidan perlahan mengelus lembut rambut Anna.

"Kamu kenapa?" tanya Jidan.

"Jidan, hiks!"

Anak-anak Orion hanya bisa diam melihat mereka berdua.

"Aku diusir," tutur Anna ketika ia melepaskan pelukannya.

"Diusir?" Anna mengangguk.

"Ternyata Om Farhan gak bener-bener sayang sama aku, dia cuman mau badan aku doang," jelas Anna berbohong, nyatanya itu tak benar.

Perasaan yang sudah dikubur dalam-dalam oleh Jidan kini kembali muncul.

"Sekarang kamu tinggal dimana?" tanya Jidan.

"Aku belum ada tempat tinggal," jawab Anna.

Malam itu juga, Jidan membantunya mencari kontrakan, bahkan ia juga yang membayarnya.

"Anna, aku cuman bisa bantu kamu dengan ini," ucap Jidan ketika mereka sudah sampai dikontrakkan.

"Ini udah lebih dari cukup, makasih ya," balas Anna.

"Sama-sama. Yaudah, aku pulang dulu, ini udah malem, kamu hati-hati disini, kalo ada apa-apa telpon aku." Jidan pergi pulang, Anna tiba-tiba menarik tangannya.

"Tunggu Jidan!"

"Ya?"

"Aku tahu aku udah bikin kamu sakit hati waktu itu, tapi aku gak bisa bohong sama perasaan aku. Aku masih cinta sama kamu dan pengen balikan, mulai semuanya dari nol," ucap Anna dengan menggenggam tangan Jidan.

Hari sudah menunjukkan tengah malam, tapi Jidan belum juga pulang. Padahal tadi, ia berkata sebelum pergi hanya sebentar, hanya nongkrong-nongkrong saja dengan gengnya, lalu pulang, tetapi sampai saat ini belum kembali juga membuat Shella gelisah.

"Udah jam segini, tapi Jidan belum pulang juga," ujar Shella melihat jam dilayar handphonenya.

Ceklek!

Jidan membuka pintu, dari raut wajahnya terlihat ia sangat senang sekali membuat Shella terheran-heran.

"Kamu kenapa, kok kayak seneng gitu?" tanya Shella.

"Gimana gak seneng coba? Mantan gue balik lagi, huh!" jawab Jidan yang tak bisa menahan bahagianya.

Lelaki itu merebahkan tubuhnya di kasur dan terus terbayang-bayang dalam benak.

"Anna maksudnya?" tanya Shella.

"Ya, iyalah."

"Lho, bukannya dia udah nikah ya, sama Papanya Zayyan?" tanya Shella memastikannya kembali.

Jidan bangun dan duduk, "Zayyan sama bokap nya itu sama, sama-sama licik. Om Farhan usir Anna setelah dia bosen pake dia berkali-kali."

Rupanya Jidan telah dibohongi, bukan begitulah cerita yang sebenarnya.

Dijodohkan dengan Ketua Geng [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang