Berpindah sekolah baru, itu berarti Jennie harus berkenalan dengan orang baru lagi, yang mengharuskan Jennie untuk mengenal untuk memiliki teman baru lagi.
Hal yang sangat mudah untuk Jennie lakukan. Karena, Jennie bisa beradaptasi dengan siapa saja. Semua orang kenal dengannya, sekumpulan temannya ingin berdekatan dengannya.
Kecuali satu orang. Lalisa Manoban.
Mereka berkenalan dua bulan lalu. Lisa berteman dengan Chaeyoung, gadis yang menjadi teman sekamarnya sejak Jennie pindah ke Seoul dua bulan lalu.
Chaeyoung pula-lah yang mengajak Jennie berkenalan pada mulanya. Chaeyoung adalah gadis yang sangat riang, bisa berteman dengan Chaeyoung adalah sesuatu yang menggembirakan bagi Jennie.
Jennie juga berkenalan dengan Jisoo serta Somi. Chaeyoung memperkenalkan Jennie pada Lisa ketika jam makan siang. Sayangnya, tidak seperti Jisoo dan Somi, respon Lisa pada Jennie sangat jauh berbeda.
Sejauh dua bulan berkenalan, Lisa belum pernah bicara langsung pada Jennie dan Jennie sendiri enggan untuk mengajak Lisa bicara.
Bukan apa-apa. Takutnya, Lisa memang tidak suka di dekati orang dan Jennie tak mau membuat Lisa tidak nyaman.
Tapi meski begitu, Jennie tetap saja bertanya-tanya kenapa Lisa bersikap seperti itu hanya padanya karena Jennie memperhatikan, Lisa suka bicara dengan Jisoo, Chaeyoung, Somi, bahkan Lisa sangat aktif bicara di grup menarinya.
Jadi kenapa Lisa seperti itu padanya?
“Chaeyoung?” Panggil Jennie saat jam makan siang berlangsung.
“Hmm, ada apa? Eh, kenapa kau tidak makan? Apakah kau tidak menyukai makanannya?” Tanya Chaeyoung, menunjuk ke makanan yang masih penuh tersaji di meja makan Jennie.
“Tidak, bukan begitu. Aku menyukainya. Hanya saja... bolehkah aku bertanya sesuatu padamu?”
“Ya, tentu saja.” Chaeyoung mengerutkan kening.
“Apakah Lisa pernah mengatakan sesuatu padamu tentang aku?” Tanya Jennie.
“Eh,” Chaeyoung tampak terkejut. “Kenapa kau bertanya begitu padaku?”
“Entahlah. Aku hanya... aku sungguh penasaran kenapa Lisa selalu diam. Aku sudah tahu dia selama dua bulan tapi, sejauh ini dia tidak pernah mengajakku bicara.”
“Kupikir kau tidak terganggu karena kau juga tidak pernah mengajaknya bicara.” Komentar Chaeyoung.
“Aku hanya tidak ingin membuat Lisa tidak nyaman jika aku harus mengajaknya bicara. Tolong beritahu aku, apakah Lisa pernah mengatakan sesuatu padaku? Dia tidak nyaman dengan keberadaanku? Tunggu, dia tidak menyukaiku, bukan?”
Jennie tidak tahu apa yang sudah dia lakukan sampai-sampai Lisa tidak menyukainya. Namun, hatinya sedih jika ada seseorang yang memang tidak menyukainya seperti itu.
“Tidak, tidak. Bukan seperti itu. Lisa hanya... emmm, bagaimana ya cara aku mengatakannya? Pada intinya, dia bukan tidak menyukaimu. Aku janji, Lisa bahkan bisa dibilang, sangat menyukaimu.” Kata Chaeyoung.
“Eh?” Jennie menatap Chaeyoung, merasa bingung. “Kau pasti bercanda, kan?”
“Tidak, tidak! Sungguh! Lisa memang... menyukaimu. Yah, dia menyukai semua teman-temannya tapi dia lebih menyukaimu.”
Dengan penjelasan Chaeyoung itu, Jennie menggelengkan kepalanya. Dia sungguh tidak percaya dengan apa yang baru saja Chaeyoung katakan.
Dari semua perlakuan Lisa terhadap dirinya, Lisa tidak pernah terlihat menyukainya. Justru sebaliknya. Lisa malah seperti menjaga jarak padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
JENLISA ONESHOOT (GIP)
Fanfiction(21+)INI ADALAH SEKUMPULAN ONESHOOT JENLISA YANG BISA KALIAN BACA SELENGKAPNYA DI KARYAKARSA. DI WATTPAD AKU HANYA POSTING SEBAGIAN BAB SAJA TIDAK BERUPA BAB LENGKAP. UPLOAD SEMINGGU SEKALI.