Harga diri seorang Lalisa Manoban itu begitu tinggi. Wajar, ketika ada seseorang yang menolaknya, Lisa merasakan segalanya runtuh. Marah, emosi, kesal pada seseorang yang sebenarnya berhati lembut.
Penolakan itu sayangnya bukan hanya terjadi satu kali. Namun lima kali.
Pada setiap percobaan, selembut apapun Lisa mencoba, hanya ada penolakan yang terjadi dan itu membuat Lisa merasa... berkecil hati.
"Serius, apa sih yang salah denganku?" Gerutu Lisa.
Chaeyoung, sahabatnya mulai bosan mendengar ocehan yang sama selama kurang lebih dua bulan lamanya. Keluhannya masih sama. Lisa yang gagal mengajak seorang gadis untuk makan malam bersama.
"Mungkin dia tidak menyukai wanita." Kata Chaeyoung, menjawab dengan asal.
"Tidak, tidak. Jika itu alasannya, seharusnya Jennie menerima ajakan kencan dari seorang pria, kan? Tapi tidak, Chaeyoung. Semua orang di tolak olehnya." Lisa merasa kesal.
Frustasi lebih tepatnya. Jennie Kim, seorang gadis berusia 26 tahun yang tumbuh menjadi gadis cantik. Banyak wanita dan pria yang mengincar wanita itu termasuk Lisa.
Namun, tidak ada satupun yang ajakannya di terima. Lisa tidak tahu dimana salahnya.
Pada mulanya, dua tahun sejak Jennie bekerja, ada rumor mengatakan bahwa Jennie adalah gadis yang tidak bisa di sentuh. Namun melihat ramahnya Jennie selama bekerja, Lisa tidak mengerti apa maksudnya itu.
Kemudian, Lisa mulai mendekati Jennie sejak dua bulan lalu dan dia tahu alasan orang-orang menjulukinya dengan gadis tak tersentuh.
"Mungkin dia hanya tidak ingin berkencan saja."
"Tapi apa salahnya? Ini hanya ajakan makan malam! Bukan seks!"
"Hmmm atau mungkin itulah sebabnya. Jennie Kim menginginkan seks dan bukan makan malam?" Tanya Chaeyoung.
Ketika satu pemikiran itu muncul, Lisa terdiam.
Sebenarnya, pemikiran itu sama sekali tidak pernah terlintas dalam benaknya.
"Tapi Chaeyoung... dia tampak seperti gadis yang sangat polos. Kelihatannya, dia tidak menyukai hal seperti itu. Seks tanpa komitmen? Tidak cocok dengan Jennie."
Membayangkan gadis manis nan polos itu nakal hanya karena menginginkan seks? Itu sama sekali bukan Jennie Kim.
Atau setidaknya, itulah yang selama ini Lisa pikirkan.
"Lisa, kau tidak bisa menilai seseorang hanya dari sampulnya saja." Kata Chaeyoung.
"Tidak, Chaeyoung. Aku yakin Jennie bukanlah orang seperti itu." Bantah Lisa.
"Mengapa kau bisa yakin begitu? Apakah kau tidak tahu, jika orang yang polos kebanyakan justru menyembunyikan sisi nakal yang tidak ingin dilihat banyak orang?"
"Aku sering mendengar kalimat seperti itu. Hanya saja jika itu Jennie, sungguh tidak cocok."
Chaeyoung memutar matanya, menyerah untuk meyakinkan Lisa.
"Tetap saja. Kenapa kau tidak tanyakan saja langsung pada Jennie dan buktikan apakah perkataanku benar atau tidak."
Dengan itu, Lisa terdiam. Untuk sesaat, dia ingin mempercayai apa yang Chaeyoung katakan. Hanya saja, dia merasa tidak sopan. Maka, dia pun menyingkirkan semua pemikiran itu.
***
Lisa meringis sambil memegang pipinya, seolah dia merasakan tamparan yang Jennie layangkan pada seorang pria tanpa Lisa tahu apa penyebabnya.
Semua orang memperhatikan hal itu. Seorang pria yang tidak Lisa ketahui siapa namanya itu menatap Jennie tak percaya.
"Lancang sekali kau menyentuh tanganku seperti itu?!" Bentak Jennie.
KAMU SEDANG MEMBACA
JENLISA ONESHOOT (GIP)
Fanfiction(21+)INI ADALAH SEKUMPULAN ONESHOOT JENLISA YANG BISA KALIAN BACA SELENGKAPNYA DI KARYAKARSA. DI WATTPAD AKU HANYA POSTING SEBAGIAN BAB SAJA TIDAK BERUPA BAB LENGKAP. UPLOAD SEMINGGU SEKALI.