"Informasi tadi menutup jumpa kita pada kali ini. Saya Lim Yoona, pamit undur diri dan sampai jumpa."
Siaran berita malam itu ditutup oleh seorang presenter berita setelah waktu siaran telah habis. Butuh waktu beberapa detik sebelum seorang produser menginstruksikan pada operator master control untuk memutuskan siaran melalui IFB (Interruptible Foldback). Kemudian stasiun tv mereka mematikan transmisi dan memindahkan ke program siaran berikutnya. Kini, studio mereka telah sepenuhnya off air. Tim produksi pun mulai merapikan peralatan serta membersihkan set studio yang telah digunakan.
Sementara itu, sang presenter yang bernama Lim Yoona mulai bisa menggerakkan kakinya yang terasa pegal. Beberapa menit berdiri tegak sambil mengenakan sepatu heels yang cukup tinggi rupanya membuat kaki Yoona terasa kebas. Meski sudah bertahun-tahun ia menjalani profesi ini, tapi ia tidak cukup terbiasa mengenakan sepatu hak tinggi dalam waktu cukup lama.
Yoona menghela napas lelah dan melepaskan earpiece-nya. Ia turun dari set berita dan hendak keluar dari studio. Tapi sebelum itu, dua orang pria berbeda usia mulai menghampirinya. Tentu Yoona cukup mengenal keduanya, karena mereka masih bekerja di perusahaan yang sama.
"Oho! Sudah dipastikan Lim Yoona-ssi memang yang terbaik dalam bidang ini." Kang Joohwan atau Yoona sering memanggilnya dengan sebutan Produser Kang itu mulai menepuk tangannya dengan puas. Ia adalah produser yang memang mengatur siaran berita beberapa saat lalu.
"Terima kasih, Produser Kang." Yoona tersenyum tipis mendengar pujian itu. Sekilas, ia melirik Ketua Tim nya yang ada di samping Produser Kang.
"Kalau begini caranya, Yoona-ssi akan melampaui dirimu, Ketua Lee." Produser Kang mengerling jenaka ke arah Lee Jongsuk, salah satu Ketua Tim di Korean Network News (KNN) sekaligus atasan Yoona di perusahaan itu.
Jongsuk tertawa pelan sambil memasukkan salah tangannya ke saku celana. "Ah bagaimana ini? Aku akan memiliki saingan."
Produser Kang ikut tertawa menanggapi candaan itu. Kemudian ia menatap Yoona kembali karena teringat sesuatu. "Di luar cukup dingin, bagaimana kalau kau ikut dengan kami ke pesta makan malam? Ada banyak tim juga yang ikut bersama kami."
"Ah itu.." Yoona tidak langsung menjawab. Ia melihat ke arah jam dinding di studio tersebut. Saat ini waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam.
"Kenapa? Kau tidak bisa ikut?"
Yoona menatap Produser Kang dan Jongsuk dengan rasa bersalah. "Ada banyak pekerjaan dan deadline yang harus ku kerjakan."
"Oh kau tidak perlu khawatir. Kebetulan makan malam ini tergolong santai. Kita akan datang ke lokasi sekitar jam 11 nanti." Sepertinya Produser Kang mencoba untuk membujuk wanita itu agar tetap ikut.
Yoona menggigit bibir dalamnya. Ini bukan hanya perkara pekerjaan saja. Tapi ia bingung bagaimana cara menyampaikannya pada Produser Kang. Pria paruh baya itu berniat baik padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DILUTED HORIZONS [COMPLETE] ✓
Romance[DRAMA-FAMILY ROMANCE-PSYCHOLOGICAL] Mereka bilang, hidup Lee Junho dan Lim Yoona adalah keinginan setiap orang yang melihatnya. Karir yang mapan, keluarga kecil yang sempurna dan terjaminnya kehidupan. Siapa yang tidak menginginkannya? Tapi itulah...