🪶 24. The Reason

328 45 76
                                    

“Welcome!” Sejoon menaburkan potongan kertas warna warni di atas kepala Jongsuk dan Seungwoo yang baru saja memasuki apartemen kecil mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Welcome!” Sejoon menaburkan potongan kertas warna warni di atas kepala Jongsuk dan Seungwoo yang baru saja memasuki apartemen kecil mereka. “Karena tidak ada confetti, jadi aku hanya bisa melakukan ini sebagai penyambutan kedatangan.”

“Ah benar-benar!” Seungwoo menyisihkan potongan kertas itu dari kepalanya dengan risih. “Tidak ada kue atau sejenisnya?”

“Jangankan kue. Kami saja disini harus berhemat.” Yoona yang menanggapi itu. Ia menutup kembali pintu apartemen saat semuanya sudah masuk.

Ini adalah hari pertama Jongsuk dan Seungwoo sampai di kota Al-Badia. Mereka melakukan perjalanan (termasuk transit pesawat) kurang lebih 2-3 hari lamanya. Sama seperti Yoona dan kedua rekannya. Mereka juga melakukan perjalanan kurang lebih selama 3 hari.

“Luar biasa sekali!” Jongsuk duduk di salah satu kursi yang ada di ruang serbaguna. Ia menatap sekitar dan meneliti semuanya. “Sepertinya disini cukup nyaman ya.”

“Bisa dibilang begitu, bisa juga tidak. Tergantung sejauh mana kita bersyukur.” Eunha hanya menghela napas. “Seperti yang dikatakan Reporter Lim. Kami disini harus berhemat dan pasokan air juga semakin menipis.” 

“Tapi kembali lagi, di luar sana masih banyak yang kekurangan.” Yoona duduk di samping Eunha.

Jongsuk melepaskan tasnya dan sedikit mencondongkan badan ke arah Yoona. “Mendengar laporan kalian, sepertinya banyak hal yang kalian lalui disini?”

“Ketua Lee bisa melihatnya langsung dari laporan kami.” Sejoon berbicara dari arah dapur. Ia menyuguhkan dua gelas air mineral untuk kedua seniornya.

Jongsuk tertawa kecil sambil mengangguk. “Baiklah. Nanti malam kita akan membahasnya. Untuk sekarang, biarkan aku dan Seungwoo istirahat ya.”

“Lalu kami?” Eunha sedikit memprotes.

Jongsuk tersenyum lebar ke arah Eunha. “Kerjakanlah revisi kemarin.”

***

Jongsuk membaca hasil tinjauan timnya mengenai riset awal negara Eldoria. Ia mengusap dagunya seraya berpikir. Kemudian tatapannya tertuju pada Yoona, Eunha dan Sejoon yang duduk di sekelilingnya.

“Hebat juga kalian.” Gumam Jongsuk.

“Anda baru saja memuji kami?” Yoona memastikan karena tidak biasanya Jongsuk berkata seperti itu.

Jongsuk mengangguk. Ia menyandarkan tubuhnya ke belakang kursi. “Kurang lebih kalian melakukan riset selama 3 minggu, tapi informasi yang didapat cukup lengkap. Bahkan kalian sudah mengunjungi semua kota di provinsi ini.”

Eunha menyampirkan potongan poninya ke belakang telinga. “Tentu saja, Ketua Lee. Apakah selepas ini kami akan mendapatkan bonus tambahan?”

Jongsuk tertawa kecil. “Selesaikan dulu semua proyeknya, baru kau bisa menagih bonus tambahan.”

DILUTED HORIZONS [COMPLETE] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang