🪶 32. Courting #2

329 51 66
                                    

Junho sesekali melirik Yoona yang tengah melamun di samping kemudi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Junho sesekali melirik Yoona yang tengah melamun di samping kemudi. Wanita itu lebih banyak diam sejak dia kembali dari ladang hingga di mobil seperti sekarang. Junho penasaran apa yang dibicarakan oleh keduanya.

Sebenarnya ini salahnya juga sih. Kenapa dia bilang kencan kalau ujung-ujungnya mengunjungi Kakek Husain dan Nenek Arwa? Mungkin Yoona marah karena kencan ini tidak sesuai dengan ekspektasinya? Padahal Junho hanya ingin memperkenalkan pasangan awet itu pada Yoona. Ia ingin menunjukkan bahwa ada pasangan yang tetap setia dan selalu bersama meski banyak ujian yang menerpa. Itulah kenapa Junho membiarkan Yoona bersama Nenek Arwa, sementara dia pergi ke ladang untuk sedikit membantu Kakek Husain. Meski setelahnya ia memeriksa kesehatan pasangan lansia itu.

"Bisakah kita berhenti disana dulu?" Yoona tiba-tiba bersuara saat dua jam perjalanan hanya diam saja.

"Oh dimana? Disana?" Junho menunjuk sebuah tebing batu di bahu jalan yang menghadap ke perbukitan hijau.

"Iya, sepertinya melihat matahari terbenam cukup menarik."

Junho mengangguk paham dan mulai menepikan mobilnya di bahu jalan yang cukup sepi. Setelahnya, Yoona keluar dari mobil dan berjalan di sekitar tebing batu. Junho hanya melihatnya dari dalam mobil kemudian ia ikut keluar dan mendekati istrinya.

"Kenapa tiba-tiba ingin melihat matahari terbenam?" Junho bertanya sedikit penasaran.

"Hanya ingin saja."

Junho menatap Yoona dari samping. Semburat warna oren matahari sore menyinari wajah Yoona yang sedikit sembab. Rambut Yoona yang bertambah panjang beberapa centimeter juga tertiup angin sore itu. Menciptakan siluet dan pemandangan indah di matanya.

"Jika dipikir-pikir, kita tidak pernah meluangkan waktu sesederhana ini ya?" Yoona menoleh ke arah Junho yang sedang menatapnya.

Junho terdiam lalu mengangguk. Benar juga. Hal sederhana seperti ini saja mereka tidak pernah melakukannya. Bukan karena tidak ingin, tapi tidak bisa.

"Dari mana kau mengenal Nenek Arwa dan Kakek Husain?"

Junho tidak mengalihkan tatapannya sedikitpun dari Yoona. "Sekitar 6 bulan lalu aku tidak sengaja bertemu dengan mereka saat kunjungan ke Aswad. Saat pertama kali bertemu aku tidak menyangka mereka sudah 80 tahun."

Yoona terkekeh. "Aku juga. Mereka sangat sehat secara fisik."

Junho ikut terkekeh. "Benar. Rasanya tidak ada yang bisa menandingi." Junho merasa jauh lebih santai sekarang. "Aku pernah menginap di rumah mereka beberapa hari bersama Jaewan."

"Benarkah?"

Junho bergumam sambil mengangguk. "Ada banyak hal yang bisa dipelajari saat melihat mereka."

"Kau juga tau tentang kehilangan itu?"

Junho kembali mengalihkan tatapannya ke arah Yoona. "Iya. Mereka luar biasa karena melalui semuanya dan bisa bertahan selama 60 tahun pernikahan. Itu bukan hal mudah."

DILUTED HORIZONS [COMPLETE] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang