Salju turun di siang hari menjelang akhir januari 2018. Tetesannya menyelimuti setiap jalanan yang dilalui oleh mobil Junho saat ini. Langit tampak mendung meski waktu masih menunjukan pukul 1 siang dan salju tidak berhenti turun sejak pagi tadi. Jalanan sedikit licin sehingga Junho harus berhati-hati mengendarai mobil tersebut.
Saat di persimpangan lampu merah, Junho menghentikan mobilnya dan menyalakan musik syahdu yang dinyanyikan oleh Luther Vandross ft. Mariah Carey berjudul Endless Love. Saat mendengarnya, Junho merasa dia seperti terbawa ke masa lalu yang penuh nostalgia. Penuh kenangan dan sesuatu yang menyentuh hati.
Sambil menunggu lampu merah berganti menjadi hijau, Junho menoleh ke arah istrinya yang duduk di samping kemudi. Yoona tengah terdiam sambil menatap keluar jendela, memperhatikan pejalan kaki dan mobil lain yang berjalan di jalurnya masing-masing.
Junho menyentuh punggung tangan Yoona dan menggenggamnya lembut. Meski suasana di dalam mobil terasa syahdu dan hangat, tapi Junho bisa menebak bagaimana perasaan istrinya sekarang.
Yoona menoleh pada suaminya dan tersenyum tipis. "Kenapa?"
"Kau melamun, Yeobo."
Kepala Yoona menggeleng pelan. "Tidak, kok. Aku hanya melihat orang-orang saja."
Junho terdiam, tapi ia bisa melihat keresahan dan ketakutan di mata istrinya. Hari ini adalah malam peringatan kematian Jena setelah 2 tahun berlalu. Mereka berencana untuk melakukan peringatan itu di rumah keluarga besar Lee di Dongdaemun. Karena tahun lalu Junho ada di Eldoria dan Yoona persiapan ke negara yang sama juga, jadi peringatan hanya dilakukan masing-masing pihak. Kali ini dan mungkin seterusnya, mereka akan melakukan peringatan itu bersama-sama.
"Kenapa? Kau tidak mempercayaiku?" Yoona berkata dengan nada bercanda. Ia memicingkan mata melihat tatapan suaminya.
Sebelum Junho menjawab, lampu merah telah berganti. Ia langsung menjalankan mobil tapi salah satu tangannya tetap menggenggam tangan Yoona.
"Aku tidak apa-apa, kok. Hanya sedikit sedih dan... Takut." Yoona mengakui perasaannya sendiri. Kemudian ia mengelus tangan Junho. "Itu perasaan yang wajar, bukan?"
Junho menoleh sekilas dan mengangguk. "Sangat wajar, Yeobo. Aku lebih senang kau mengakuinya seperti itu."
Yoona tersenyum, lalu menegakan kembali posisi duduknya. Lagi, Yoona memperhatikan jalanan luar dengan perasaan yang campur aduk. Ia tidak melepaskan tautan tangan mereka karena dia juga sangat membutuhkan sentuhan fisik suaminya saat hatinya sedang risau.
***
"Jageunabeoji!"
Lengkingan suara anak laki-laki berusia 7 tahun bersama adik laki-lakinya yang kini berusia 3 tahun menyambut kedatangan Junho di rumah orang tuanya. Kedua anak itu langsung menghampiri Junho dan meminta pamannya itu untuk menggendongnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DILUTED HORIZONS [COMPLETE] ✓
Romance[DRAMA-FAMILY ROMANCE-PSYCHOLOGICAL] Mereka bilang, hidup Lee Junho dan Lim Yoona adalah keinginan setiap orang yang melihatnya. Karir yang mapan, keluarga kecil yang sempurna dan terjaminnya kehidupan. Siapa yang tidak menginginkannya? Tapi itulah...