🪶 39. Peak of Weirdness

651 50 46
                                    

Berita mengenai kekacauan Eldoria terus ditayangkan di berbagai stasiun TV di dunia, salah satunya Korea Selatan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berita mengenai kekacauan Eldoria terus ditayangkan di berbagai stasiun TV di dunia, salah satunya Korea Selatan. Meski Yoona dan tim telah kembali ke Seoul, tapi beberapa para wartawan lain terus bergantian datang ke negara itu untuk meliput situasi dan kondisi yang terjadi. Pengeboman yang terjadi 2 bulan lalu nyatanya menjadi awal dari serangkaian kekacauan yang terjadi setelahnya. Korban yang berjatuhan terus bertambah dan itu semakin memperparah situasi di Eldoria.

Dalam berita tersebut terus ditayangkan bagaimana warga sipil terus berjuang untuk bertahan hidup. Ada banyak orang tua yang kehilangan anaknya, ada banyak anak yang kehilangan orang tua mereka. Kelaparan, tangisan, dan penderitaan terus bergantian muncul, menciptakan gambaran yang memilukan di pikiran siapapun yang menyaksikannya.

Ya. Siapapun.

Dengan pandangan yang sedikit kosong, Yoona duduk di sofa ruang keluarga sambil menonton berita itu dengan diam. Entah apa yang dipikirkannya. Tapi wanita itu tidak bereaksi sedikitpun. Mungkin ada perasaan sedih yang menghimpit hatinya saat melihat berita tersebut, namun ia sulit untuk mengungkapkan. Dadanya terasa sesak tapi pikirannya melayang.

Pikiran Yoona kembali ke momen-momen mengerikan di Eldoria. Suara ledakan, jeritan, dan kekacauan masih terngiang di telinganya, seakan baru terjadi kemarin. Tapi nyatanya itu sudah 2,5 bulan berlalu. Yoona masih ingat bagaimana dia sering menghabiskan waktu bersama warga sipil di sana, terutama anak-anak. Tapi kini, semuanya telah pergi meninggalkan dunia ini.

Yoona menarik napas dalam-dalam, berusaha memenangkan hatinya yang semakin tidak karuan. Dua bulan tinggal di Seoul, membuat suasana hatinya kian tak membaik. Ada sesuatu yang mengganjal, kosong dan aneh. Ia seperti bernapas tapi kesadarannya tidak sepenuhnya ada. Ia seperti terperangkap dalam kabut tebal, di mana segala sesuatu di sekitarnya terasa jauh dan tidak nyata.

Dengan gerakan lambat, Yoona mematikan televisi, berusaha menjauhkan diri dari berita yang hanya memperparah perasaannya. Kedua tangannya saling mengepal satu sama lain, dan ia menatap tangan-tangannya dengan perasaan yang aneh. Tangannya tampak seperti miliknya, tetapi juga seperti milik orang lain. Sensasi ini membuatnya merasa terlepas dari tubuhnya sendiri, seolah-olah ia hanya penonton dalam hidupnya sendiri.

Yoona mencoba menggerakkan jari-jarinya, merasakan tekstur kulitnya sendiri. Namun, sensasi itu terasa aneh, seperti sedang menyentuh sesuatu yang tidak sepenuhnya nyata. Matanya menelusuri ruangan, tetapi semuanya tampak buram dan kabur. Pandangannya seperti tertutup oleh lapisan tipis, membuat segala sesuatu tampak seperti bayangan yang samar.

Yoona menutup matanya sambil menyandarkan tubuh ke sofa, berusaha menenangkan pikirannya yang semakin kacau. Kondisi ini membuatnya sangat bingung dan… takut.

***

Junho menyambut Dokter Hwang yang baru saja masuk ke ruangan privat di sebuah restoran China di daerah Gangnam. Ia mengulurkan tangan dan tersenyum ramah.

DILUTED HORIZONS [COMPLETE] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang