Waktu sudah menunjukkan 02.36 dini hari saat Yoona keluar dari lift apartemennya di lantai 11. Lorong menuju apartemennya sangat sepi karena memang hanya ada 2 unit disana, yakni tempat tinggal miliknya dan satu unit yang sepertinya kosong. Ia melangkah gontai dengan kepalanya yang terasa berdenyut.
Kemudian Yoona menekan passcode apartemennya dan pintu terbuka dengan otomatis. Ruangan cukup gelap dan sepi tanpa ada siapapun disana. Ia penasaran bagaimana suami dan anaknya merayakan ulang tahun tadi malam. Karena setelah Yoona mengirim pesan pada Junho, pria itu tidak membalas lagi pesannya.
Yoona melepas heels yang digunakan, lalu berjalan ke arah ruang tengah. Rapi dan bersih, seolah tidak ada aktivitas apapun disana. Ia termenung sejenak sebelum akhirnya berjalan ke arah dapur. Ia meletakkan tasnya di kitchen island dan menyalakan lampu disana. Kemudian Yoona mengambil air mineral dari kulkas dan meneguknya pelan.
“Baru pulang?”
Suara seorang pria dari balik tubuhnya tiba-tiba terdengar. Seketika Yoona terdiam. Ia hanya memegang botol air mineralnya tanpa menoleh ke belakang.
“Selarut ini?”
Suara itu kembali terdengar dengan nada yang rendah namun berat. Tentu saja suara itu milik Lee Junho, suaminya. Rasanya sudah sangat lama ia tidak mendengar suara pria itu.
“Ya.” Yoona menjawab singkat. Ia memasukkan kembali botol air mineral ke kulkas.
“Jena mencarimu sejak tadi.” Junho kembali berucap. Pria itu hanya menatap punggung Yoona tanpa bisa melihat raut wajah istrinya.
Yoona terdiam. Ia memejamkan mata sejenak sambil menutup kembali pintu kulkas. Seketika perasaan bersalah kembali hadir. Tentu saja Jena mencarinya! Ia tidak hadir dalam acara mereka beberapa jam lalu.
“Sekarang Jena bagaimana?” Yoona masih tidak ingin berbalik. Ia hanya menopang tangannya di kitchen counter.
“Tidur.”
Mereka sama-sama terdiam. Baik Junho ataupun Yoona tidak ada yang berbicara lagi setelah itu. Entah kenapa hubungan mereka seasing itu sekarang. Padahal dulu, cinta mereka begitu menggebu-gebu.
Cukup lama mereka terdiam, hingga Yoona berbalik dan hendak mengambil tasnya. Rasanya berada dalam ruangan yang sama dengan Junho membuat dia tidak nyaman.
“Tidak bisakah kau mengesampingkan pekerjaanmu meski hanya beberapa jam saja?”
Pertanyaan itu membuat Yoona langsung menoleh ke arah suaminya. Kepalanya yang sakit semakin berdenyut mendengar pertanyaan tersebut. Matanya bahkan berkunang-kunang karena merasa pusing.
“Kami tidak memintamu seharian penuh. Hanya beberapa jam saja.” Junho menatap ke arah Yoona, tapi wanita itu segera mengalihkan mata ke arah lain.
Yoona menghela napas. Ia ingin membela diri, tapi rasanya sudah cukup lelah. “Hari ini aku mengambil cuti. Setidaknya aku bisa menemani Jena seharian.”
KAMU SEDANG MEMBACA
DILUTED HORIZONS [COMPLETE] ✓
Romance[DRAMA-FAMILY ROMANCE-PSYCHOLOGICAL] Mereka bilang, hidup Lee Junho dan Lim Yoona adalah keinginan setiap orang yang melihatnya. Karir yang mapan, keluarga kecil yang sempurna dan terjaminnya kehidupan. Siapa yang tidak menginginkannya? Tapi itulah...