🪶 49. Silent Echoes

554 56 42
                                    

Tak terasa waktu berlalu begitu cepat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak terasa waktu berlalu begitu cepat. Musim terus berganti hingga hari ini telah memasuki awal musim dingin. Suhu udara berubah drastis dibanding bulan sebelumnya dan rumah sakit mulai penuh karena jumlah pasien di musim dingin biasanya lebih tinggi akibat cuaca. Meski begitu, staf medis menjalani pelatihan tambahan untuk menangani peningkatan kasus penyakit musim dingin dan situasi darurat yang mungkin terjadi akibat cuaca buruk. Mereka juga meningkatkan persediaan obat-obatan dan perlengkapan medis yang dibutuhkan selama musim dingin, seperti obat flu dan peralatan pemanas.

Tak hanya itu, di bulan desember ini juga rumah sakit mulai menghias lobi dan ruang umum dengan dekorasi Natal seperti pohon Natal, lampu-lampu, dan ornamen musim dingin. Mereka mengadakan acara kecil untuk merayakan Natal dan Tahun Baru, seperti pertunjukan musik, kunjungan Santa Claus, dan kegiatan sukarela untuk menghibur pasien.

Dalam pembatas kaca jendela di ruang tunggu dekat lobi, Yoona duduk sendirian mengenakan piyama dan cardigan hangat. Ia juga memakai kaus kaki dan syal untuk menghangatkan tubuhnya. Mata bulatnya tak lepas menatap salju yang turun perlahan di akhir tahun 2017 tersebut. Hingga tanpa sengaja ia melihat sepasang suami istri bersama anak perempuan mereka tidak jauh dari tempatnya duduk. Sepertinya sang istri akan melahirkan karena perutnya membuncit dan ia mengenakan piyama rumah sakit yang sama dengan Yoona.

"Tehnya!"

Yoona mengalihkan tatapan ke arah seorang pria yang menyodorkan teh hangat dalam sebuah gelas kertas padanya. Ia menerimanya dan tersenyum tipis.

"Terima kasih, Oppa."

Junho hanya tersenyum lalu duduk di samping Yoona. Ia melihat istrinya sedari tadi melamun sambil menatap ke satu titik. Karena itu, Junho menatap ke arah yang sama. Rupanya itu sepasang suami istri bersama keluarga kecil mereka.

"Tehnya hangat sekali."

Junho mengalihkan tatapannya ke arah Yoona yang menyesap tehnya dengan pelan. Rambut istrinya sudah cukup panjang dengan sedikit rambut menutupi dahi. Junho membantunya untuk menyampirkan rambut tersebut ke belakang telinga.

"Minumlah kopinya, nanti cepat dingin." Yoona melirik kopi Junho di atas meja.

Junho hanya mengangguk lalu mengambil gelas miliknya. Sembari ia menyesap kopi, ia juga melihat Yoona kembali menatap ke arah yang sama, meski hanya sekilas. Junho menatap ke arah tersebut dan ia melihat anak perempuan itu tengah bercerita ke ayah dan ibunya dengan antusias. Sesekali anak tersebut mengelus perut ibunya dengan sayang, seolah tidak sabar menunggu kehadiran adiknya.

"Manis sekali, ya? Entah kenapa aku senang melihatnya." Yoona bergumam pelan sambil tersenyum tipis.

"Mereka terlihat bahagia." Junho menanggapinya dengan santai meski ada sesuatu yang terasa sesak di hatinya.

Yoona mengangguk pelan. "Tentu saja, mereka menyambut anggota keluarga baru."

Junho menatap istrinya. "Apa yang kau pikirkan?"

DILUTED HORIZONS [COMPLETE] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang