Akhir Musim Gugur, 2009.
Junho buru-buru keluar dari ruang istirahat dokter saat melihat notifikasi yang masuk ke ponselnya. Ia tidak memperdulikan rekan dokternya yang lain dan berlari ke lantai dasar di area gedung samping yang berada di area selatan di Seoul University Hospital.
Beberapa menit kemudian, Junho sampai di lantai tersebut. Dimana itu adalah kantin khusus pegawai yang disekat oleh pintu kaca di sekitarnya. Disana ia bisa melihat ada Yoona yang tengah duduk di salah satu kursi yang tersedia dengan sebuah kotak makan di meja.
Yoona yang melihat keberadaan Junho melambaikan tangan. Meminta pria itu untuk segera mendekatinya. Karena itu, Junho menghampiri gadis itu dan duduk di hadapannya.
“Kenapa bisa masuk kesini?”
Yoona menunjukkan sebuah card yang diberikan Junho padanya. Itu adalah card khusus keluarga pegawai yang ingin datang ke area Rumah Sakit untuk menemui pegawai yang bersangkutan. Meski Yoona belum ada hubungan keluarga dengan Junho, tapi pria itu memberikannya secara khusus.
Junho tersenyum lebar. “Bagus! Aku sengaja memberikan itu agar kau bisa kesini.” Kemudian tatapannya tertuju pada kotak makan yang dibawa Yoona. “Sayang, ini apa?”
Yoona membuka kotak makan yang tersusun rapi itu. “Kemarin kita batal makan malam bersama dan sekarang kau sibuk. Jadi aku membawakan ini untukmu.”
Junho tertegun saat melihat kimbap, mandu, egg roll dan pancake manis dalam beberapa kotak makanannya. “Ini…”
Yoona tersenyum. “Hari ini aku libur dan sengaja membuat makanan lebih banyak.”
Seketika Junho merasa bersalah saat Yoona melakukan ini. Seharusnya makan malam kemarin adalah rencana mereka sejak sebulan lalu. Mereka sepakat untuk meluangkan waktu karena jadwal kerja Junho yang sangat padat. Yoona bisa menyesuaikan dengan jadwal pria itu meski dirinya juga sangat sibuk di tahun pertamanya sebagai jurnalis.
“Cobalah..” Yoona menyerahkan sumpit pada Junho dan memaksa pria itu untuk segera mencobanya.
Junho mengambil salah satu egg roll dan memakannya. Tidak salah lagi. Dia benar-benar menyukai masakan kekasihnya. Sangat cocok di lidahnya dan ia ingin merasakan itu setiap hari.
“Bagaimana?”
Junho menelan makanannya terlebih dulu sebelum menjawab. “Jangan ditanya lagi. Aku menyukai semua tentangmu, termasuk makanan ini.”
Yoona terkekeh pelan mendengar pujian tersebut.
“Maaf, sayang. Makan malam kemarin harus dibatalkan.” Junho menghela napas mengingat kejadian kemarin. Ia terpaksa melakukannya karena harus memberikan pendampingan operasi bagi mahasiswa residensi tahun pertama.
Yoona menggelengkan kepala. “Tidak apa-apa. Aku mengerti kesibukanmu.”
“Aku akan berusaha meluangkan waktu lebih banyak lagi.”
KAMU SEDANG MEMBACA
DILUTED HORIZONS [COMPLETE] ✓
Romance[DRAMA-FAMILY ROMANCE-PSYCHOLOGICAL] Mereka bilang, hidup Lee Junho dan Lim Yoona adalah keinginan setiap orang yang melihatnya. Karir yang mapan, keluarga kecil yang sempurna dan terjaminnya kehidupan. Siapa yang tidak menginginkannya? Tapi itulah...