Hari sudah memasuki waktu sore saat Yoona dan rekan setimnya sampai di kamp relawan medis. Sekilas, tempat itu lebih ramai dibanding biasanya. Beberapa orang juga tampak sibuk hilir mudik mempersiapkan acara perpisahan yang akan dilakukan.
“Sepertinya bukan hanya tim relawan medis saja yang datang ya?” Seungwoo bertanya sambil membuka seatbelt nya. Ia menatap area parkir untuk memperhatikan sekitar.
Jongsuk bergumam. “Itu pasti. Tidak mungkin acara perpisahan seperti ini hanya tim medis dan kita saja kan yang hadir?”
“Benar, Ketua Lee.” Sejoon menanggapi pertanyaan Jongsuk. “Ayo kita segera keluar!”
Eunha hanya berdecak melihat rekannya yang terlalu bersemangat itu. Tapi kemudian dia ikut keluar mengikuti Sejoon. Begitu juga dengan Seungwoo. Awalnya Jongsuk juga hendak keluar, tapi urung dilakukan saat melihat Yoona yang belum keluar.
“Yoona-ssi?”
Yoona yang duduk paling belakang menoleh pada Jongsuk. “Ya, Ketua Lee?”
“Belum mau keluar?” Jongsuk menatap ke arah belakang.
Yoona terdiam sambil menatap keluar mobil sekilas. “Sebentar lagi. Anda bisa keluar duluan kok.”
“Begitukah? Mau aku temani disini?”
Yoona membulatkan mata. Bagaimana bisa mereka hanya berdua di mobil yang tertutup seperti ini? Orang-orang mungkin akan curiga. “Tidak perlu. Anda bisa duluan.”
Jongsuk tampak berpikir sejenak lalu mengangguk. “Baiklah kalau begitu.”
Setelahnya pria itu keluar dari mobil, meninggalkan Yoona sendirian disana. Wanita itu meremas kedua tangannya dengan sedikit cemas. Dia merasa ragu untuk turun. Pasalnya Yoona akan bertemu Junho juga nanti dan dia merasa sedikit canggung. Apalagi panggilan telepon pria itu tidak di jawabnya beberapa hari lalu. Tapi tetap saja kan Yoona tidak bisa kabur atau beralasan tidak bisa ikut bergabung.
Yoona menarik napas dan menghembuskannya dengan pelan. Mencoba meredakan kecemasannya dan bersikap biasa saja. Barulah setelah dia menstabilkan emosinya, Yoona keluar dari mobil itu.
***
“Yoona-ya!”
Junho buru-buru membuka pintu jendela saat mendengar seseorang memanggil Yoona. Dia saat ini sedang membantu timnya menyiapkan makanan di salah satu gedung tua di dekat kamp. Dari tempatnya berdiri itu, dia melihat Yoona tersenyum ke arah Jaewan dan menghampirinya. Keduanya tampak berbincang akrab dan sesekali tertawa. Entah apa yang mereka bicarakan, membuat Junho penasaran saja.
Junho berdecak. Ah sial! Kenapa dia iri melihat kedekatan mereka? Dia tidak cemburu sih, hanya iri. Tidak lebih. Bahkan sampai hari ini, Yoona tidak menelponnya balik atau mengirimkan pesan padanya. Biasanya, jika dia menelpon wanita itu dan Yoona tidak mengangkatnya, dia akan mendapat pesan dari istrinya itu. Kemarin berbeda. Mungkin Yoona masih marah? Atau lebih parahnya, wanita itu benar-benar ingin berpisah dengannya?
KAMU SEDANG MEMBACA
DILUTED HORIZONS [COMPLETE] ✓
Romance[DRAMA-FAMILY ROMANCE-PSYCHOLOGICAL] Mereka bilang, hidup Lee Junho dan Lim Yoona adalah keinginan setiap orang yang melihatnya. Karir yang mapan, keluarga kecil yang sempurna dan terjaminnya kehidupan. Siapa yang tidak menginginkannya? Tapi itulah...