🪶 15. I'm Okay?

293 42 42
                                    

'Yoona-ya, tiga hari terakhir aku terus menghubungimu untuk memberikan kabar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Yoona-ya, tiga hari terakhir aku terus menghubungimu untuk memberikan kabar. Tapi kau cukup sulit dihubungi karena satu dan lain hal.

Saat ini aku ditugaskan untuk menjadi relawan di luar negeri, mungkin sekitar 12 bulan aku akan berada disana. Hari ini aku dan tim bersiap untuk pergi. Setelah ini, akan sangat sulit bagiku untuk menghubungimu seperti biasanya. Tapi selama kepergianku, kau memiliki waktu yang cukup lama untuk memikirkan lagi keputusan perceraian kita. Karena sampai detik ini, aku memiliki keyakinan yang sama seperti 6 tahun lalu.'

Yoona terdiam membaca setiap kata demi kata yang teruntai dalam sebuah pesan singkat yang masuk ke ponsel pribadinya. Pesan itu dikirimkan oleh Junho sekitar 2 hari lalu, tapi Yoona baru membukanya pagi tadi, saat pekerjaannya di Jeju telah usai.

Junho pergi selama 12 bulan lamanya dan meminta Yoona untuk memikirkan kembali perceraian mereka? Yoona menghela napas. Kenapa Junho selalu meragukan keputusannya sendiri? Ia merasa sudah cukup yakin, karena Yoona merasa hidupnya tidak akan pernah sama lagi. Memaksakan diri untuk terus hidup bersama Junho setelah 3 tahun lebih hubungan mereka menjadi dingin bukanlah pilihan yang tepat. Rasanya mereka perlu membenahi diri satu sama lain.

Yoona menutup layar ponsel dan mengusap sisi rambut panjangnya. Ia menatap keluar jendela restoran dan melihat Sooyoung keluar dari taksi. Sahabatnya itu membawa satu koper kecil dan menyeretnya ke dalam restoran.

Saat ini, Yoona masih berada di Jeju. Meski pekerjaannya telah selesai, tapi ia tinggal di Jeju. Apalagi saat ia mendengar kabar bahwa Sooyoung berangkat ke Jeju juga hari ini untuk menyelesaikan kasusnya. Yoona meminta wanita itu untuk menemuinya di salah satu restoran dekat pantai. Dan sepertinya Sooyoung langsung datang ke restoran tanpa menyimpan dulu barang-barangnya di hotel.

Yoona melambaikan tangan ke arah sahabatnya itu. Sooyoung langsung bergegas menghampiri Yoona dan mengeluh betapa melelahkannya perjalanan dia ke Jeju.

"Pesanlah makanan dulu."

Mereka makan di restoran seafood dan Sooyoung memesan beberapa menu disana. Ia menatap teh Yuza milik Yoona dan sedikit mengernyit heran. "Kau hanya memesan itu?"

Yoona mengangguk. "Aku sedang tidak berselera untuk makan."

Sooyoung memanggil pelayan dan memesan makanannya sendiri. Kemudian ia kembali menatap sahabatnya. "Kau pucat sekali. Tubuhmu juga semakin kurus dari terakhir kali aku melihatnya."

Yoona tersenyum lebar. "Hanya perasaanmu saja, Sooyoung-a."

"Makanlah lebih banyak. Katanya kau ingin berat badanmu naik." Sooyoung sedikit mengerucutkan bibirnya.

"Iya nanti." Yoona menjawab singkat.

Setelahnya mereka berbicara tentang banyak hal, seputar pekerjaan masing-masing, kegiatan mereka di Jeju hingga reuni bersama kawan-kawannya di jurusan Ilmu Komunikasi dulu. Tapi baik Yoona ataupun Sooyoung sepakat untuk tidak datang. Bukan karena apa-apa. Yoona sendiri hanya memiliki Sooyoung sebagai teman dekat, sedangkan Sooyoung tidak terlalu menyambut gembira acara reuni ini. Apalagi dia memang lebih menyukai pekerjaannya sebagai pengacara seperti sekarang.

DILUTED HORIZONS [COMPLETE] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang