🪶 23. Bad Dream

354 49 54
                                    

Ruangan gelap dan pengap itu kembali muncul dalam penglihatan Yoona

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ruangan gelap dan pengap itu kembali muncul dalam penglihatan Yoona. Ia juga melihat seorang anak kecil berambut panjang tengah berdiri di ruangan tersebut, hanya beberapa langkah dari tempatnya berdiri. Tidak seperti dirinya yang melihat gadis itu, justru sang gadis kecil membelakanginya. Situasi itu membuat Yoona ingin mendekati anak tersebut. Ia ingin memastikan siapa dibalik punggung kecil ini.

Namun saat Yoona menghampiri anak itu, suara-suara menakutkan muncul di sekitar ruangan. Yoona terdiam dengan kaku. Matanya menatap sekitarnya untuk mencari dari mana suara itu berasal. Hanya saja, ia tidak menemukan apapun. Justru suara rintihan yang samar dan suara tercekik membuat bulu kuduknya meremang seketika.

Yoona melihat gadis kecil yang tak bergeming sedari tadi. Anehnya, gadis itu terus menjauh dari tempatnya berdiri sekarang. Dia bahkan tidak ketakutan atau berlari saat mendengar suara-suara aneh itu. Yoona khawatir bahwa gadis itu adalah putrinya yang mungkin tersesat. Dia ingin melihat sendiri wajah sang anak. Tapi semakin ia menghampirinya, semakin jauh pula jangkauan anak itu darinya.

Yoona hendak melangkahkan kaki lagi, tapi ia tidak bisa. Kakinya seolah dipaku dan ia tidak bisa menggerakkan kakinya sedikitpun. Situasi ini membuatnya semakin cemas dan takut dalam waktu bersamaan. Ia ingin pergi dan keluar, tapi sulit untuk dilakukan.

Perasaan tidak nyaman terus muncul di hatinya dan beberapa detik kemudian semuanya menjadi gelap.

“Reporter Lim.. Reporter Lim Yoona!”

Yoona langsung membuka mata saat mendengar seseorang memanggil namanya. Tepat di hadapannya sekarang, Eunha sedang menatapnya dengan raut khawatir dan cemas.

“Ah, Anda baik-baik saja? Sepertinya Anda mimpi buruk.” Eunha memegang lengan Yoona dengan pelan. Sementara wanita itu langsung bangun dan meraba jantungnya yang berdebar sangat kuat.

“Jam berapa sekarang?” Yoona menatap Eunha dengan tatapan sedikit kosong.

“Jam 4 pagi.” Eunha buru-buru mengambil air mineral dan memberikannya pada Yoona. “Anda baik-baik saja? Apa aku perlu memanggil Dokter Lee?” Gadis itu masih sangat khawatir.

Yoona menatap sekeliling kamar yang ditempatinya sekarang. Ternyata dia masih di camp relawan medis dan baru tertidur satu jam yang lalu. Ia menempati ranjang bawah sedangkan Eunha ranjang atas.

“Aku mengganggu tidurmu ya?” Yoona merasa bersalah pada juniornya itu.

“Tidak, kok. Kebetulan aku terbangun karena sedikit tidak nyaman dan aku melihat Anda tertidur dengan gelisah.” Eunha memegang telapak tangan Yoona. “Anda baik-baik saja? Kalau kulihat selama ini, Anda seperti jarang tidur.”

Yoona tersenyum tipis dan menepuk punggung tangan Eunha. “Aku baik-baik saja. Mungkin karena hari ini kelelahan, jadi aku sedikit mimpi buruk.”

“Benar begitu?”

“Iya benar.” Yoona menjawab dengan nada sedikit gemas. “Tidur lagi. Ini masih sangat pagi. Aku juga akan tidur lagi.”

“Perlu aku panggilkan Dokter Lee?”

DILUTED HORIZONS [COMPLETE] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang