DILUTED HORIZONS [COMPLETE] ✓

🪶 33. Ensure

Hidup di keluarga yang mengenyam pendidikan tinggi dan cukup ambisius, membuat Junho tumbuh menjadi pribadi yang serupa. Tak jauh berbeda dengan ayah dan ibunya ataupun dengan kedua saudaranya, Junho mengambil pendidikan yang sama dengan mereka. Sedari kecil dia selalu berprestasi dan cerdas. Junho sangat suka belajar dan bisa menghabiskan waktunya hanya untuk itu.

Saat berusia 17 tahun, Junho lulus Senior High School, dua tahun lebih cepat dibanding teman seusianya. Di tahun yang sama dia berhasil lulus di dua universitas luar negeri dan dua universitas dalam negeri. Hanya saja karena ibunya cukup protektif, Junho tidak diizinkan kuliah keluar negeri karena usianya masih 17 tahun saat itu. Akhirnya dia mengambil pendidikan kedokteran di Seoul University. Setelah mendapat gelar dokter, Junho sempat bekerja beberapa tahun sebagai dokter umum. Tapi tak lama dari itu, ia mengambil pendidikan spesialis bedah di universitas yang sama.

Saat Junho menjadi dokter residen di Departemen Bedah di Seoul University Hospital, ia aktif dalam berbagai kegiatan kemanusiaan. Selama dua tahun berturut-turut dia pernah menjadi relawan dan sering menjadi pemimpin untuk rekannya yang lain. Tidak hanya cerdas dalam akademik, Junho juga cerdas dalam memimpin dan rasa empatinya begitu tinggi. Tak heran, pria itu cukup populer di kalangan mahasiswa kedokteran ataupun para alumni.

Banyak orang yang berpikir bahwa suatu saat Junho akan menikahi juniornya bernama Lee Seyoung. Itu dikarenakan mereka sempat berkencan selama setahun lebih. Keduanya sama-sama cerdas, berprestasi serta berasal dari keluarga terhormat dan terpandang dengan reputasi yang cukup baik. Tapi ternyata, dugaan banyak orang itu terpatahkan. Hubungan mereka berakhir setelah Junho kembali dari aktivitas kerelawanannya.

Selama berbulan-bulan lamanya, banyak orang yang penasaran alasan keduanya memutuskan untuk berpisah. Tapi baik Junho atau Seyoung tidak ada yang berbicara terkait itu. Menurut mereka, itu masalah pribadi dan tidak seharusnya orang lain tau terkait hal tersebut. Karena kenyataannya memang tidak ada alasan khusus. Dari awal, mereka memang cocok sebagai rekan dokter, bukan sebagai pasangan kekasih. Itu yang Junho rasakan selama mereka mengenal satu sama lain.

Tapi berbeda halnya ketika Junho bertemu seorang gadis yang berpenampilan sederhana. Rambut sebahunya yang diikat rapi dengan rambut depan yang sedikit menutupi dahi, membuat Junho tertarik untuk mengenal gadis itu lebih dalam.

Tentu saja Lim Yoona. Mereka bertemu pertama kali sebagai pewawancara dan narasumber. Lucu sekali memang. Saat itu Junho merasa tertarik padanya. Pembawaan Yoona yang tenang, tutur bahasanya, sikap yang ditunjukkannya pada orang lain mampu membuat Junho menilai karakternya. Tegas dan berprinsip. Saat melihat Yoona, ia merasa gadis itu memiliki daya tarik yang mampu membuat Junho ingin mengenalnya lebih jauh.

Hanya dari pertemuan itu, Junho berusaha untuk mengenal Yoona. Meski sulit. Tidak. Lebih tepatnya sangat sulit. Dia melakukan hal-hal yang tidak biasa agar bisa mengenal gadis itu. Hingga akhirnya, perjuangan dia tidak sia-sia.

Benar penilaian Junho bahwa Yoona orang yang tegas dan berprinsip. Gadis itu memiliki etos kerja yang bagus dan disiplin. Tapi ternyata ada hal lain dari sosok Yoona yang membuatnya jatuh hati untuk kesekian kalinya. Perempuan itu mampu memberikan kenyamanan hati dan pikiran. Yoona selalu tau apa yang Junho butuhkan. Yoona selalu ada ketika Junho merasa ingin didengarkan. Yoona selalu memahami bagaimana kesibukannya. Yoona tidak pernah merengek apalagi menuntut hal-hal aneh padanya. Yoona sangat mandiri ketika menyadari betapa sibuknya Junho dengan pekerjaannya. Karena itulah, Junho selalu nyaman dan tenang setiap kali bertemu Yoona. Ia mencintai gadis itu dan sangat membutuhkannya.