Kata orang, mewujudkan segala wishlist bersama pasangan terkasih bisa menjadi pengalaman yang sangat berkesan dan bermakna. Kata mereka, berbagi impian dan harapan masa depan dengan pasangan dapat memperkuat ikatan emosional dan komunikasi. Katanya, hal itu juga bisa membantu pasangan untuk saling memahami dan menghargai nilai-nilai dan tujuan satu sama lain. Sepertinya perkataan-perkataan itu ada benarnya. Karena memang itulah yang dirasakan Yoona di tahun ke-9 pernikahannya.
Dulu, Yoona sangat pesimis untuk banyak hal. Ia tidak memiliki wishlist dalam hidup dan cenderung mengikuti arus yang ada. Rasanya, harapan seperti sebuah angan semu yang tidak akan pernah dia dapatkan. Padahal kenyataannya tidak seperti itu.
Yoona baru menyadari ucapan Junho 11 tahun lalu saat mereka pertama kali bertemu dalam sebuah wawancara. Junho sempat mengatakan bahwa "Terkadang sebuah harapan tidak sesuai dengan apa yang terjadi, tapi bersikap terbuka terhadap pengalaman apapun adalah hal yang penting. Termasuk menerima orang baru atau mungkin kenyataan yang ada". Dari kalimat itu, Yoona bisa belajar bahwa ketika seseorang membuat wishlist, seseorang memiliki gambaran ideal tentang apa yang diinginkan dalam hidup. Itu tidak salah dan wajar untuk dilakukan. Namun kembali lagi, hidup seringkali memberikan pengalaman yang berbeda dari yang diharapkan. Sikap terbuka ini mengajarkan seseorang untuk tetap bersyukur atas apa yang dimiliki dan menerima dengan lapang dada segala perubahan atau hal baru yang datang dalam hidup. Sejujurnya Yoona belum bisa menerapkan sepenuhnya konsep tersebut. Tapi setidaknya ia bisa belajar dengan perlahan.
Hampir setahun tinggal di Swedia, Junho selalu mengajak Yoona menyusun rencana dan wishlist di setiap hari, minggu atau bulan. Dari hal sederhana sampai sesuatu yang belum pernah mereka lakukan sebelumnya. Suaminya itu juga selalu mengatakan tidak apa-apa apabila rencana yang dibuat gagal. Setidaknya mungkin ada pelajaran yang bisa didapat. Kecewa dan sedih sesekali tidak masalah, tapi setelahnya harus kembali semangat.
Yoona tersenyum tipis sambil melihat dirinya di cermin ketika mengingat hal itu. Junho memberikan banyak pelajaran untuknya dan Yoona senang mendapat pelajaran itu.
Kemudian ketukan di pintu membuat Yoona mengalihkan tatapannya ke arah tersebut. Ia melihat suaminya sudah berpakaian rapi mengenakan kemeja putih berkerah tegak yang dipadukan dengan blazer abu-abu tua. Celana panjangnya berwarna serupa dan berbahan linen. Jam tangan klasik serta sepatu loafers melengkapi penampilan Junho malam itu.
"Kau sudah cantik, Yeobo."
Yoona yang terpesona dengan penampilan Junho, tapi dia juga yang salah tingkah karena pujian suaminya. Ia hanya mengulum bibir dan merapikan riasan di area mata. Ia merasa malu sendiri dengan reaksi yang ditunjukkannya.
Junho mendekati istrinya dan mengamati wajah Yoona. "Kau selalu cantik, Yeobo."
Yoona mengalihkan tatapannya ke arah Junho. "Ini belum selesai. Aku harus tampil sebaik mungkin karena ini pertama kalinya aku menonton orkestra."
KAMU SEDANG MEMBACA
DILUTED HORIZONS [COMPLETE] ✓
Romance[DRAMA-FAMILY ROMANCE-PSYCHOLOGICAL] Mereka bilang, hidup Lee Junho dan Lim Yoona adalah keinginan setiap orang yang melihatnya. Karir yang mapan, keluarga kecil yang sempurna dan terjaminnya kehidupan. Siapa yang tidak menginginkannya? Tapi itulah...