🪶 40. Plight

422 54 99
                                    

Bukankah Junho pernah mengatakan bahwa sejak dia bertemu Yoona dalam hidupnya, ia selalu merasa khawatir untuk banyak hal? Mulai dari hal kecil hingga hal besar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bukankah Junho pernah mengatakan bahwa sejak dia bertemu Yoona dalam hidupnya, ia selalu merasa khawatir untuk banyak hal? Mulai dari hal kecil hingga hal besar. Ya, memang seperti itu. Meski Junho lebih sering memprioritaskan pekerjaan, tapi tak dipungkiri bahwa Yoona selalu menjadi kekhawatiran utamanya dalam segala hal. Apalagi saat dia sudah menyadari kesalahannya selama ini, Junho semakin khawatir dengan kondisi istrinya.

Sepanjang hidupnya Junho tidak pernah mengira akan melihat dua kejadian yang membuatnya terkejut. Saking terkejutnya, dia bahkan kebingungan dan takut dalam waktu bersamaan.

Junho pernah melihat putri semata wayangnya dalam kondisi sekarat dan penuh darah hingga akhirnya sang anak tidak bernyawa lagi, meninggalkan Junho dalam penyesalan dan kesedihan yang begitu besar. Sekarang dia mengalaminya lagi. Melihat sendiri bagaimana wanita yang dicintainya dalam kondisi serupa. Penuh darah, tak sasarkan diri dan hampir tidak bisa diselamatkan jika seandainya dia terlambat menyadarinya. Entah apa yang terjadi jika istrinya bernasib sama seperti Jena, mungkin dia akan sangat menyesali hidupnya selama ini. Kehilangan Jena tidak pernah ada obatnya dan sampai kapanpun dia tidak ingin kehilangan Yoona juga.

Mungkin Junho memiliki orang tua dan saudara yang harmonis, sahabat yang memahami dirinya dan rekan kerja yang sefrekuensi. Tapi itu tidak sebanding dengan kehadiran istrinya. Sejak Junho berjanji untuk menikahi Yoona, itu artinya dia ingin menghabiskan waktu dengan wanita itu hingga mereka menua bersama. Bukan sebentar. Apalagi saling meninggalkan dalam kondisi seperti ini.

Enam jam lalu Junho tengah terlelap dalam tidurnya. Ia mendengar suara pintu kamar mandi yang ditutup dengan keras, lalu disusul dengan barang di kamar mandi yang berjatuhan. Meski terdengar samar, tapi Junho merasakan sesuatu yang tidak enak. Apalagi saat menyadari Yoona tidak keluar dari kamar mandi dalam waktu beberapa menit.

Saat Junho melihat ke kamar mandi, betapa terkejutnya pria itu ketika melihat istrinya dalam kondisi hampir tidak sadar. Darah menggenang dimana-mana dengan luka sayatan yang sangat dalam di pergelangan tangan dan lengan kirinya. Belum lagi ia melihat gunting berukuran sedang dengan ujungnya yang sangat tajam. Menandakan bahwa Yoona sengaja melukai dirinya sendiri, entah dalam kondisi sadar atau tidak.

Kondisi Yoona yang pucat, keringat dingin, bibir kebiruan, denyut jantung yang semakin melemah membuat Junho semakin ketakutan. Tanpa sadar dia mengambil kain bersih yang ada di sekitarnya untuk menutupi pendarahan yang terus keluar. Lalu menelpon Rumah Sakit terdekat untuk memberikan layanan darurat.

Entah apa yang terjadi setelahnya, tiba-tiba saja dia melihat Yoona sedang ditangani oleh dokter UGD. Wanita itu dibawa ke Seodaemun Hospital yang jaraknya lebih dekat dengan apartemen mereka. Itu dilakukan saat dini hari, saat semuanya sedang terlelap dalam tidur. Junho benar-benar ketakutan saat menyadari apa yang terjadi semuanya.

Tadi Yoona sempat mengalami kondisi syok hipovolemik akibat kehilangan banyak darah yang cukup signifikan. Luka di pergelangan tangan cukup dalam, melibatkan pembuluh darah besar bagian arteri radial. Yoona juga dibawa ke ruang operasi untuk menjahit luka sayatan yang dalam dan memperbaiki kerusakan pada jaringan, pembuluh darah, dan tendon. Begitupun transfusi darah dilakukan untuk menggantikan darah yang hilang dan menstabilkan kondisi hemodinamiknya.

DILUTED HORIZONS [COMPLETE] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang