🪶 18. Not Sure

285 48 52
                                    

Matahari begitu terik menyinari bumi Eldoria saat Yoona dan kedua rekannya sampai di negara tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Matahari begitu terik menyinari bumi Eldoria saat Yoona dan kedua rekannya sampai di negara tersebut. Padahal ini masih akhir januari, dimana cuaca biasanya lebih dingin dan lembab. Hanya saja Eldoria memang berbeda dengan Korea Selatan. Meski seharusnya musim hujan turun di bulan ini, nyatanya curah hujan lebih sedikit dan terik matahari lebih dominan. Bagi Yoona yang tidak terbiasa dengan kondisi ini, menurutnya cuaca sekarang hampir menyamai cuaca di musim panas.

"Gerah sekali.." Keluhan yang terdengar dari samping Yoona membuat wanita itu sedikit menoleh.

Eunha tak berhenti mengeluh meski sekarang mereka sedang merasakan vehicle cooling dari mobil yang sedang ditumpanginya. Sementara Sejoon berada di kursi belakang merasakan hal yang sama. Mereka dijemput oleh salah satu Tentara Militer yang bekerja sama dengan Stasiun Penyiaran di Eldoria.

Memang saat ini Yoona dan kedua rekannya sedang menuju lokasi tugas di Eldoria. Mereka akan bekerja untuk meneliti dan meliput wilayah Provinsi Pasir Marikh yang berada di sebelah tenggara Eldoria. Menurut informasi, provinsi itu adalah titik lokasi konflik yang terjadi. Mungkin lebih tepatnya di perbatasan kota Al-Badia dan Ash-Sha'ar. Hanya saja, Yoona dan timnya tidak akan tinggal di dekat perbatasan itu. Melainkan di pusat tengah kota Al-Badia. Ini dimaksudkan untuk menjaga keselamatan para reporter luar negeri yang datang kesana.

"Kalian sudah tau bahwa ada orang Korea juga yang tinggal disini?" Tentara Militer itu bertanya menggunakan bahasa inggris.

Yoona dan kedua rekannya saling pandang, kemudian menggeleng. "Memangnya ada?"

Pria berkebangsaan Prancis itu sekilas melirik Yoona dari kaca spion tengah. "Ada. Mereka relawan juga disini."

"Luar biasa!" Sejoon bergumam di belakang kursi Yoona. "Siapa mereka?"

"Nanti kalian akan mengetahuinya juga." Mereka belok ke arah kiri dan masuk ke sebuah area dengan perumahan susun yang berjajar ke atas. "Selama disini, mungkin kalian membutuhkan bantuan mereka. Bukankah lebih bagus bekerja sama dengan orang yang satu kebangsaan denganmu?"

Tepat setelah itu mereka berhenti di tempat parkir sekitar area perumahan susun tersebut. Yoona dan kedua rekannya menatap perumahan itu dengan bingung. Perumahan tersebut memiliki 6 lantai di dalamnya dengan tampilan luar yang sedikit kotor dan tidak terawat. Di halaman itu hanya sedikit pohon dan rumput liar yang tumbuh. Kebanyakan debu-debu halus yang menempel di area tembok, sehingga tembok itu terlihat kusam oleh pandangan mereka.

"Turunlah. Ini tempat tinggal kalian."

***

Yoona memasukkan dua koper besarnya ke dalam 'apartemen' kecil yang akan ditempati oleh timnya selama 3 bulan ke depan. Entah tampilan luar atau dalam ternyata sama saja. Sama-sama terlihat kusam dan tidak terawat. Bahkan pintunya terlihat rapuh jika disentuh dan kuncinya berkarat saat ia hendak membukanya tadi.

DILUTED HORIZONS [COMPLETE] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang