🪶 20. Fluttering Heart

293 44 62
                                    

Dua minggu telah berlalu sejak Yoona dan kedua rekan kerjanya sampai di kota Al-Badia untuk melakukan riset mengenai negara konflik tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dua minggu telah berlalu sejak Yoona dan kedua rekan kerjanya sampai di kota Al-Badia untuk melakukan riset mengenai negara konflik tersebut. Selama periode itu, rasanya sudah cukup banyak informasi yang didapatkannya. Mereka telah mewawancarai banyak narasumber dari berbagai kota di Provinsi Pasir Marikh, seperti Al-Badia, Aswad, Azr dan Ad-Dahab.

Ad-Dahab sendiri berada di pedalaman yang dikelilingi oleh perbukitan dan lahan pertanian. Sementara kota Azr terletak di tepi Sungai Marikh yang mengalir melalui Provinsi Pasir Marikh dengan adanya kebun-kebun buah yang subur. Sebetulnya ada dua kota lain yang belum dikunjungi Yoona, yakni Ash-Sha'ar dan Bahr. Kata Junho, dua kota itu termasuk zona merah dan tidak sembarang orang bisa memasukinya.

Selama Yoona mencari informasi tersebut, ia tak berhenti kagum dengan sumber daya alam yang dimiliki Eldoria. Menurutnya, negara ini sangat kaya akan segalanya. Sayang sekali pemerintah kurang bisa memaksimalkan apa yang ada. Sehingga konflik internal terus terjadi selama beberapa dekade terakhir. Ketidakpuasan aktivis sipil terhadap pemerintahan, ketidakstabilan kelompok militer dan politik serta munculnya beberapa teroris semakin memperumit situasi.

Setidaknya itu yang Yoona simpulkan selama proses penelitiannya ini. Meski begitu, ia tetap perlu meninjau dan menganalisis ulang semua informasinya.

"Reporter Lim, aku penasaran tentang sesuatu." Eunha mengalihkan topik saat mereka sedang beristirahat mengerjakan laporan.

Hari ini mereka tidak keluar apartemen. Yoona sedang menganalisis dan membuat artikel berita, sedangkan Eunha dan Sejoon sedang mempersiapkan materi visual.

"Kenapa?" Pandangan Yoona tetap tertuju pada laptop di hadapannya.

Eunha tampak berpikir sejenak lalu mendekati seniornya itu. "Mengenai Dokter Lee... Sepertinya sudah hampir seminggu kita tidak bertemu dengannya ya? Terakhir kali saat kita ke Arz waktu itu."

Yoona melirik sekilas tapi tetap mengetik laporannya. Ia berusaha tidak terdistrak oleh pertanyaan Eunha barusan, meskipun dia juga penasaran kemana perginya pria itu.

"Dokter Lee pasti sibuk, Eunha." Itu Sejoon yang menjawab dari arah dapur. Pria itu sedang membuat teh untuk ketiganya.

"Iya sih.." Eunha bergumam pelan. "Sampai sekarang aku bahkan masih tidak percaya kalau Dokter Lee suaminya Reporter Lim."

Yoona mendelikkan mata saat mendengarnya. "Kenapa begitu?"

"Oh Reporter Lim, Anda jangan salah paham dulu." Eunha buru-buru klarifikasi. "Maksudku kalian pasangan yang cocok. Karena Anda sangat jarang menunjukkan hubungan pribadi dengan siapapun, jadi aku terkejut kalian bisa bertemu di negara konflik seperti ini."

Jangankan Eunha. Yoona saja masih tidak percaya dengan semua ini. Padahal mereka sudah menghabiskan waktu selama beberapa hari dan pria itu banyak membantunya disini. Tapi tetap saja rasanya aneh dan tidak biasa. Belum lagi perilaku mereka tampak seperti remaja. Ini membuatnya geli dan malu sendiri.

DILUTED HORIZONS [COMPLETE] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang