🪶 06. Discrepancy

255 42 28
                                    

Suara celotehan anak kecil terdengar samar-samar di telinga Junho

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara celotehan anak kecil terdengar samar-samar di telinga Junho. Pria itu sedikit menggeliat dari tidurnya dan memaksakan diri untuk membuka mata. Rasanya baru beberapa jam ia terlelap dan mungkin ini sudah pagi.

Junho melihat ada sedikit cahaya yang masuk ke sela-sela gorden saat dirinya membuka mata. Suara celotehan pun semakin terdengar dan ia yakin itu adalah suara Jena.

Saat Junho berbalik, tempat di sampingnya yang semula ditiduri oleh Yoona sudah diambil alih oleh putrinya tersebut. Jena sedang duduk disana sambil memainkan boneka dan beberapa barbienya. Gadis kecil itu sudah mandi dan memakai fleece pajamas set winter berwarna merah muda. Rambut panjangnya diikat rapi ke belakang.

Saat menyadari Junho telah bangun, Jena menoleh ke arah ayahnya itu. "Appa! Good morning!" sapanya dengan suara ceria, padahal ini masih sangat pagi.

Mau tak mau, Junho ikut tersenyum lebar melihatnya. Ia bangkit dari tidurnya dan bersandar di headboard kasur. Sekilas ia melihat jam digital di meja nakas. Ternyata waktu sudah menunjukkan pukul 7.30 pagi. Pantas anaknya ini sudah bangun dan sudah mandi.

"Kenapa tidak bangunkan Appa dari tadi?" Junho bertanya lembut saat Jena duduk di sampingnya.

"Kata Eomma, Appa kelelahan. Jadi harus istirahat."

Junho tersenyum sambil mengusap rambut Jena dengan sayang. Kemudian ia melirik sekitar kamarnya. "Eomma kemana?"

"Eomma berangkat pagi sekali, Appa."

Junho mengangguk paham. Semalam ia baru sampai rumah jam 3 dini hari dan saat itu istrinya sudah tidur. Ia tidak tega membangunkan Yoona atau mengganggu waktu istirahatnya. Sepertinya Yoona ada liputan pagi atau sejenisnya, jadi dia berangkat lebih awal.

"Baiklah. Appa ke kamar mandi dulu. Jena mau menunggu dimana?"

"Disini aja."

"Baik. Tunggu ya."

Junho meninggalkan putrinya di kasur dan ia pergi ke kamar mandi di dalam kamarnya. Hari ini ia pergi ke Rumah Sakit di jam siang, jadi ia tidak perlu bersiap-siap sekarang. Mencuci wajah dan menggosok gigi rasanya sudah cukup. Apalagi ini masih pagi dan musim dingin.

Terkadang ia takjub dengan kebiasaan Jena setiap pagi. Anak itu tidak pernah lupa mandi meskipun cuaca dingin seperti ini. Jena benar-benar dididik layaknya sang ibu. Yoona cukup disiplin dan selalu menerapkan aturan-aturan yang cukup ketat untuk kehidupan sehari-hari Jena. Beruntungnya anak itu memang menuruni sikap Yoona yang disiplin. Jena dilahirkan seperti duplikat istrinya dan ia senang dengan itu semua.

Mengingat Yoona, ia juga jadi teringat segala hal yang terjadi akhir-akhir ini. Dinamika hubungan mereka, intensitas pertemuan, dan keintiman mereka berubah sangat cepat. Junho tau keduanya sama-sama sibuk dan tidak memiliki waktu bersama. Tapi ia tidak menyangka hubungan yang semakin dibiarkan ternyata berubah menjadi sangat dingin. Ia bahkan tidak ingat terakhir kali mereka saling berbicara satu sama lain dari hati ke hati itu kapan. Tapi yang jelas itu sudah sangat lama.

DILUTED HORIZONS [COMPLETE] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang