🪶 21. Bahr

289 49 43
                                    

Hari sudah sedikit siang saat Junho sampai di depan apartemen kecil yang ditinggali oleh Yoona dan kedua rekan kerjanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari sudah sedikit siang saat Junho sampai di depan apartemen kecil yang ditinggali oleh Yoona dan kedua rekan kerjanya. Seperti biasa, cuaca juga sangat terik dengan suhu udara yang sangat tinggi, mungkin sekitar 35-38 derajat. Tadi juga Junho sudah mengingatkan Yoona lewat ponsel bahwa mereka perlu membawa perlengkapan untuk melindungi diri dari sinar matahari. Apalagi kota Ash-Sha’ar dan Bahr berdekatan dengan garis pantai.

Junho keluar dari mobil SUV setelah memarkirkan mobil tersebut di area parkir. Ia melihat Yoona dan kedua rekannya sedang menunggu di sekitar teras apartemen. Mereka membawa peralatan yang sekiranya akan digunakan untuk meliput disana.

“Selamat pagi menjelang siang, Dokter Lee.” Eunha dan Sejoon menyapa dengan sopan saat melihat kedatangan Junho. Sementara Yoona tampak sibuk dengan ponselnya yang sedang mengirim hasil kerjanya melalui email.

Junho tersenyum tipis. “Selamat pagi menjelang siang juga. Sudah siap?”

“Sudah! Lihat ini, kami sudah membawa semuanya.” Eunha melirik gendongan tas milik Sejoon.

“Baiklah. Kita bisa mulai berangkat.” Junho mempersilahkan Eunha dan Sejoon lebih dulu masuk ke mobilnya. Ia menunggu Yoona menyelesaikan pekerjaannya dulu.

Kemudian Yoona menutup ponselnya dan menatap Junho. “Sudah selesai.”

Junho mengangguk. Ia berjalan lebih dulu dan Yoona mengikutinya dari belakang. Pria itu membuka pintu samping kemudi agar Yoona bisa masuk dengan mudah.

Diam-diam Yoona mengernyit tidak nyaman. Bukan karena sikap Junho yang seperti ini. Karena sejujurnya Junho memang selalu bersikap begini saat mereka masih berkencan dulu. Hanya saja, mereka sudah lama tidak semobil berdua. Baru di Eldoria ini mereka melakukannya setelah sekian lama.

“Padahal kami juga difasilitasi mobil disini.” Yoona berucap sambil memperhatikan Junho yang mulai menjalankan mobilnya setelah memasang seatbelt.

Junho menoleh sejenak. “Tidak apa-apa. Lebih nyaman berangkat bersama.”

“Anda pasti sangat sibuk sekali. Tapi masih bisa meluangkan waktu untuk kami.” Eunha merasa tidak enak.

Junho tersenyum tipis sambil tetap memperhatikan jalanan sekitar. “Tidak masalah kok. Aku cukup senang.”

“Ini pasti karena Reporter Lim.” Sejoon tiba-tiba menyeletuk. “Kalau bukan karena Reporter Lim istri Anda, pasti Anda tidak ingin melakukannya.”

Yoona membulatkan mata ketika Sejoon terang-terangan mengatakan itu.

Junho tertawa kecil. “Apa kelihatan seperti itu?”

“Menurut mata batinku sih begitu.” Sejoon ikut tertawa.

Junho hanya menggelengkan kepala mendengarnya. “Seminggu terakhir ini memang banyak pasien di klinik kami. Aku juga harus terjun ke lapangan untuk memeriksa mereka karena tim kami kekurangan orang. Jadi baru hari ini aku bisa menemani kalian lagi.”

DILUTED HORIZONS [COMPLETE] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang