Ruang konferensi di Karolinska University Hospital terlihat serius dan fokus pada penyampaian seorang Profesor di depan panggung. Audio-visual equipment, live surgery feeds dan simulation equipment melengkapi ruangan tersebut dengan kursi yang disusun berbaris menghadap layar. Tidak hanya berupa ceramah, simulasi dan diskusi juga kerap dilakukan selama pelatihan berlangsung.
Junho yang sudah menghabiskan waktunya untuk mengikuti pelatihan selama 5 hari terakhir ini tampak mencatat sesuatu yang penting. Mata dan telinganya tidak beralih sedikitpun dari penjelasan sang profesor. Sesekali ia berdiskusi dengan rekan dokternya di samping tempat duduk mengenai tema yang sedang dibahas itu.
Tema yang berjudul "Pediatric Colorectal Course" ini diadakan di salah satu rumah sakit universitas ternama di Stockholm yang diselenggarakan oleh AO Foundation. Program pelatihan ini dirancang untuk dokter bedah anak yang berfokus pada penyakit kolorektal pada anak-anak. Mereka mempelajari tentang diagnosis, manajemen, dan teknik bedah terbaru untuk berbagai kondisi kolorektal pada anak-anak, termasuk malformasi anorektal, penyakit Hirschsprung, dan masalah kontinensia.
Sebagai seorang dokter yang melakukan praktik klinis di Skåne University Hospital, Junho dipercaya untuk mengikuti pelatihan tambahan di Stockholm selama beberapa hari terakhir ini. Karena itu, ia terpaksa meninggalkan istrinya di Malmö dan akan pulang lagi ke kota tersebut besok siang menggunakan kereta Snälltåget dengan rute Stockholm menuju Malmö.
Sejujurnya Junho masih khawatir meninggalkan Yoona sendirian di Malmö berhari-hari seperti ini. Ia memang rutin menelepon istrinya saat pagi hari, ketika sedang istirahat atau sebelum tidur, tapi tetap saja perasaan khawatir itu begitu mendominasinya. Hanya saja Yoona selalu mengatakan bahwa dia baik-baik saja. Sebagai bukti, istrinya itu selalu mengirimkan pesan berupa laporan kegiatannya di hari itu.
Junho merasa sedikit lega dengan pesan-pesan tersebut. Itu artinya Yoona memang baik-baik saja dan ia percaya istrinya bisa menjaga diri dengan baik.
Kemudian sesi diskusi lanjutan dimulai, membuyarkan sedikit lamunan Junho akan kerinduannya pada sang istri. Ia mulai memusatkan perhatiannya lagi pada profesor di area panggung dan mulai terlibat dalam beberapa simulasi serta pertanyaan interaktif. Dalam hatinya, Junho tidak sabar ingin segera kembali ke Malmö dan memeluk istri yang dirindukannya.
***
Sementara itu, keesokan harinya di kota Malmö, Yoona baru saja menyelesaikan kursus bahasa Swedia nya di salah satu lembaga di kota tersebut. Ia sedang kursus level A2 untuk memudahkan dirinya melakukan aktivitas selama tinggal di Swedia.
Sama seperti seminggu terakhir ini. Ketika Junho berada di Stockholm alih-alih di Malmö, ia harus bisa kemanapun sendirian. Belanja, rekreasi, les bahasa ataupun hal lain. Meski disini bahasa inggris umum digunakan, tapi masyarakat lebih nyaman jika menggunakan bahasa swedia.
Ketika Junho sibuk bekerja dan melakukan praktis klinis di rumah sakit, Yoona menyibukan dirinya dengan bekerja sebagai penulis lepas untuk media online, menjadi konsultan media hingga beberapa kali mengadakan pelatihan seputar kepenulisan bagi para jurnalis di Korea Selatan. Itu dilakukannya secara online dan dia bisa mengerjakannya di sela-sela waktu luangnya. Yoona juga sibuk melakukan terapi beberapa kali dalam seminggu bersama Dokter Greta, ikut komunitas kesehatan mental dan komunitas anak-anak di Malmö, les bahasa serta mempelajari resep-resep baru makanan khas Eropa. Saat pagi hari sebelum beraktivitas, Yoona rutin olahraga dan membaca buku-buku psikologi positif untuk menetralisir emosi dan pikirannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DILUTED HORIZONS [COMPLETE] ✓
Romance[DRAMA-FAMILY ROMANCE-PSYCHOLOGICAL] Mereka bilang, hidup Lee Junho dan Lim Yoona adalah keinginan setiap orang yang melihatnya. Karir yang mapan, keluarga kecil yang sempurna dan terjaminnya kehidupan. Siapa yang tidak menginginkannya? Tapi itulah...