🪶 43. Overwhelm

364 52 26
                                    

Yoona kembali duduk di hadapan Dokter Hwang untuk menjalankan terapi lanjutannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yoona kembali duduk di hadapan Dokter Hwang untuk menjalankan terapi lanjutannya. Beberapa hari lalu mereka sempat membahas mengenai sosok ayah dari pandangan Yoona selama ini. Sejauh terapi yang dilakukan, tidak ada kesan bahwa mendiang Tuan Lim pernah melakukan kekerasan atau sejenisnya. Justru beliau tampak menyayangi Yoona layaknya seorang ayah pada putri semata wayangnya.

Kali ini, Dokter Hwang meminta Yoona untuk menjelaskan tentang sosok ibu yang selama ini diingatnya. Wanita itu tampak diam cukup lama saat diminta untuk berbicara tentang sang ibu.

"Saya..." Yoona menggigit bibirnya dengan keras. "Saya tidak tau harus berbicara apa tentang beliau."

"Apa tidak ada kenangan sama sekali?"

"Mungkin ada, tapi..." Yoona menggelengkan kepala. "Saya tidak mengingatnya sama sekali."

Dokter Hwang terdiam. "Saat usia berapa ibu Anda meninggal?"

"Sekitar 3,5 tahun."

Dokter Hwang menyadari satu hal. Gadis kecil yang sering muncul di mimpi Yoona memiliki usia yang sama dengan usia Yoona yang pernah kehilangan ibunya.

"Sedikitpun saya tidak ingat bagaimana sosok beliau."

"Apa ayah Anda pernah menceritakannya?"

"Sesekali." Yoona memainkan jari-jarinya di atas meja. "Saya pernah dengar bahwa Eomma orang yang sangat sabar dan tidak pernah menuntut apapun. Beliau orang yang terlihat tenang."

"Kalau boleh tau, ibu Anda meninggal karena apa?"

"Appa bilang karena sakit."

Dokter Hwang bergumam pelan. "Lalu bagaimana dengan saudari ibumu?"

"Nahee Imo ya.." Yoona seperti mengingat bagaimana sosok bibinya itu. "Beliau juga sangat baik. Sedari kecil, beliau tinggal di dekat rumah kami. Tapi memutuskan pindah ke Kanada saat usiaku 5 tahun."

"Baiklah. Itu artinya setelah ibu Anda meninggal ya?"

"Benar."

Dokter Hwang mengangguk paham. "Sebelumnya Anda mengatakan bahwa Anda dan sang ayah pindah ke Busan, bukan?"

Yoona mengangguk.

"Sebelum tinggal di Busan, kalian tinggal dimana?"

"Saya lahir dan besar di Ulsan."

"Masih sering berhubungan dengan orang-orang di Ulsan, mungkin teman atau keluarga disana?"

Yoona menggeleng. "Tidak pernah. Sejak saya pindah, tidak ada lagi interaksi dengan orang-orang disana."

Dokter Hwang menghela napas dengan pelan. Ia semakin menerka-nerka apa yang terjadi pada Yoona di masa lalu. Wanita itu berbicara apa adanya, tanpa ragu atau bingung.

DILUTED HORIZONS [COMPLETE] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang