"Lo tidak jelek, lo cantik. Dan yang lo omongkan baru itu salah," tutur varo dengan jujur.
"Boong, itu hanya kata- kata penenang saja," tolak rubby dengan melihat ke arah depan.
"Kadang hidup itu jangan mendengar kan apa kata mereka," saran varo pada rubby dengan sabar.
"Orang hanya bisa menilai dan belum tentu orang bisa merasakan," sambung varo pada rubby ,yang setia melihat ke arah rubby.
"Kalau apa kata orang itu benar tentang kita?" Tanya rubby dengan polos nya.
"Berarti lo harus mengubah itu semua, ubah sikap lo sampai orang tidak percaya kalau lo udah benar-benar berubah," jawab varo dengan simpel.
"Gue tau kalau mengubah sikap itu tidak segampang apa yang kita omongkan. Awal nya emang sulit di lakukan, tapi kalau lo lakukan terus- menurus lo bakalan terbiasa kok," sambung varo pada rubby, sedangkan rubby terus mendengarkan dengan sesamak.
Yang di omongkan mereka berdua sama, berarti gue belum berubah sepenuhnya, batin rubby dengan menatap ke arah varo.
"Pegang payung ini," kata varo, lalu rubby memegang payung ini, sedangkan varo melepaskan jaket dan memakai kan nya pada rubby.
Setelah itu varo mengambil payung itu, dan menatap ke arah rubby.
"Makasih," ucap rubby menatap varo.
"Sama- sama," lontar varo dengan menatap ke arah rubby.
"Kenapa lo tidak jijik sama gue, kayak orang- orang?" Tanya rubby dengan apa adanya.
"Karena menurut gue lo sama sekali tidak menjijikan, pada dasarnya semua manusia di muka bumi ini sama saja, jadi buat apa di bedakan," tutur varo yang manis, bahkan rubby sampai kagum sama varo.
"Lo kesini pasti ada masalah ya?" Kata rubby pada varo.
"Hmm, begitu lah," sahut varo dengan senyum.
Kemudian mereka berbicara dengan santai, sampai rubby melupakan masalah nya.
Keesokan harinya telah tiba dimana rubby tidak masuk sekolah karena sakit, habis hujan- hujanan kemaren.
Dari kemaren rubby tidak aktif membuat aletta khawatir, siapa yang ngak panik coba, tiba- tiba rubby dari kemaren thp nya tidak aktif.
Aletta di kelas hanya memandang hp nya, siapa tau rubby dapat membalas nya.
Tanpa sadar bahwa gurunya sudah datang di kelas nya, sontak aletta tersadar dan melihat ke depan.
"Rubby chellsy zamora sakit, tadi ibu rubby sudah menelepon ke pada saya," kata guru itu membuat aletta makin panik.
"Kalau boleh tau rubby sakit apa bu?" Tanya aletta dengan khawatir pada kondisi rubby.
"Kalau gak salah kemaren dia kehujanan, terus pagi nya demam tinggi," balas guru itu pada aletta, membuat aletta berpikir kenapa dari kemaren rubby tidak aktif.
Apa gara- gara kehujanan rubby jadi tidak masuk, meski ini ada hubungan nya sama kejadian kemaren, gue yakin. Karena setelah berbicara tentang itu rubby menjadi pemdiam dan bersikap tidak kayak biasa nya, batin aletta dengan melihat ke arah samping bangku nya.
Di sisi lain ada rubby yang lagi duduk di kamarnya, dan memandang ke arah depan dengan tatapan kosong disertai dengan muka pucat.
Flashback
"Aku ingin jadi orang dewasa, biar apa - apa sendiri, dan bisa kemana saja tanpa harus di kekang," ucap gadis kecil yang bernama rubby chellsy zamora.
KAMU SEDANG MEMBACA
aku dan bumi (END)
JugendliteraturSeorang gadis yang bernasib malang, ia dipaksa kuat oleh keadaan. Gadis itu bernama rubby, ia memiliki banyak trauma yang selalu mendampingin nya. Ayo simak!!. Penulisannya masih berantakan. Cover dari pinterest. Cerita ini murni dari pemikiran saya...