Bab 30

4 1 0
                                    

Mereka berngegas menuju ke arah rumah tua yang sudah terbengkala, tiba- tiba ada sekumpulan preman yang menyerang mereka.

Mereka berusaha untuk melawan preman itu kecuali anak laki- laki yang masih kecil, belum mengerti untuk melawan seorang preman.

Di sisi lain ada gadis itu yang terbangun dari tidurnya karena kelaparan, namun gadis itu hanya bisa diam dan melihat ke arah sekitar karena takut dengan hantu.

Ibu aku lapar, tolong aku ibuu, batin gadis itu dengan mata berkaca- kaca karena menahan lapar.

Tak lama pintu terbuka ada beberapa preman yang datang dengan muka seram.

Kemudian mereka menghajar gadis itu tanpa berperasaan, gadis itu hanya diam saja.

"JANGAN BERGERAK!" Teriak polisi yang sudah datang bersama dengan warga lain.

Sontak preman itu angkat tangan dan melihat ke arah polisi yang berada di sana, polisi dan warga mendekati preman itu.

Setelah itu warga menghajar preman itu dengan tanpa berperasaan, polisi yang melihat itu mencoba melerai perkelahian itu.

Sekira nya warga sudah puas, akhirnya polisi itu membawa preman ke kantor polisi.

Di sisi lain ada laki- laki itu yang berlari menghampiri gadis itu, dengan perasaa campur aduk.

"Zamoraa!" Panggil laki - laki itu dengan panik, khawatir.

Gadis yang bernama zamora hanya bisa diam saja, sambil meneteskan air mata.

"Tahan zamora, aku ada di sampingmu," kata laki- laki itu dengan menahan nangis karena melihat kondisi gadis itu yang tak baik- baik saja.

"Kenzo jangan nangis, aku baik- baik saja, jangan khawatir," ungkap zamora dengan senyuman tipis.

"Tahan zamoraa," kata kenzo pada zamora dengan senyum.

Tak lama ada warga yang mengendong zamora,dan meninggalkan rumah tua yang terbengkalai itu.

Di ikuti kenzo di belakang warga dengan muka menahan tangis, zamora yang melihati itu hanya bisa tersenyum dan tak lama menutup mata dan mendengar teriak kan dari kenzo.

"ZAMORAAAA!"

Flashback off.

Bunda terhenti sebentar karena dia tak kuat buat nerusin nya, namun karena varo terus menatap nya dengan, tatapan kecewa. lalu bunda berusaha untuk meneruskan nya.

Flashback

Kenzo pun berlari menyeimbangkan lari para warga itu, namun kenzo berlari tanpa memperhatikan sekitar dan terjatuh kepala nya kena batu yang cukup besar.

Untung saja kenzo masih kuat buat berlari mengejar para warga itu, kenzo berusaha untuk kuat dan berlari.

Saat sudah mau sampai keluar dari hutan itu, kenzo masih bisa melihat zamora yang tengah di masukan ke dalam ambulance.

Tak lama kenzo terjatuh karena dirinya sudah tak kuat, lalu tak lama pingsan.

Sesampai nya di rumah sakit kenzo langsung di tangani oleh dokter. Begitu juga dengan zamora.

Tapi mereka di larikan di rumah sakit berbeda, tak lama dokter yang menangin kenzo datang.

"Gimana keadaan anak saya dok?" Tanya bunda dengan khawatir kepada kenzo.

"Anak ibu baik- baik saja. Karena sudah di tangani dengan cepat," balas dokter itu dengan tersenyum.

"Bunda, bang kenzo ndak papa kan?" Tanya varo yang masih kecil, yang sedang khawatir dengan kondisi abang nya.

"Gak papa var," balas ayah dengan tersenyum.

Flashback off.

"Setelah kejadian itu, kenzo selalu mencari- cari di mana rubby/ zamora. Sampai dimana abangmu berkata kalau dia mencintai zamora var," ungkap bunda terhadap varo, kemudian bunda memeluk varo dengan erat.

"Ikhlasin ya?" Tanya bunda terhadap bunda.

"Gak mudah bun, buat ikhlasin cinta pertama varo," balas varo dengan sedikit egois.

"Lagi pulakan itu udah lama, mana mungkin bang ken mencintai rubby lagi?" Tanya varo dengan egois karena ia tak rela kalau cinta pertama nya harus bersama abang nya.

"Tanpa sepengetahuan kamu, kenzo selalu mencari- cari zamora, bahkan dia selalu mengatakan mencintai zamora. Bahkan tak jarang bunda sering mergoki kenzo mengucapkan cinta pada zamora setiap hari nya," ungkap bunda dengan jujur, sebenarnya bunda juga gak tega sama anak bungsu nya. Tapi gimana lagi ia tidak berdaya.

Flashback off.

Varo hanya  menatap ke arah depan dengan tatapan kosong, sungguh anjing kehidupan ini.

Tentu saja varo harus move on dari rubby, karena tidak mungkin varo harus menyimpan perasaan ini terus menerus yang ada dirinya makin sakit, dan bang kenzo.

Apalagi bunda nya memihak bang kenzo, tentu saja diri nya kalah. Dan satu lagi rubby belum tentu mencintai dirinya.

"KALAU SAJA GUE TAU DARI AWAL ENDING NYA KAYAK GINI. MENDING GUE SAMA RUBBY TIDAK USAH DI PERTEMUKAN SAJA!" Teriak varo dengan menguapkan rasa sakit ini.

"KENAPA GUE HARUS MENARUH PERASAAN PADA RUBBY, PADAHAL BUNDA SUDAH MEMPERINGATI INI SEMUA!" Sambung varo dengan rasa sakit yang ia rasakan.

Flashback

"Haloo sengg," ucap rubby yang baru saja datang ke danau.

"Sang, seng, sang, seng mulu!" Ujar varo yang tengah menatap rubby.

"Gak papa donggg!" Kata rubby dengan nada manja.

"Gentil," ucap varo yang mampu mengenai hati rubby.

"Aduhh maass, kalau ngomong bisa gak, gak usah gitu?. Genak di hatiii!" Protes rubby dan tak ketinggalan dengan nada manjaa.

"Maaf- maaf gue ya by," ucap varo dengan menyesal.

"Iya by, gue maafin," ujar rubby dengan menganggukan kepala.

"Ba,by, ba, by lo kira babi apa!" Kata varo dengan menahan salting.

"Hooh, tapi lo babik nya," ujar rubby tanpa merasa bersalah.

Varo yang mendengar itu langsung terjatuh, terdampar, terguling- guling. Karena mendengar ucapan dari rubby.

Flashback off.

Air mata varo terus terjatuh- jatuh, karena mengingat kejadian dimana dirinya bersama dengan rubby.

Benar yang bunda katakan kalau teman cewek sama cowok, pasti salah satu nya mempunyai perasaan atau gak dua- dua nya mempunyai perasaan yang sama.

Flashback

"Varo anjingg!" Umpat rubby yang terjatuh karena sudah tak kuat buat berlari.

Varo yang melihat itu langsung menghampiri rubby, lalu duduk di samping rubby.

"Lo pengen punya anak berapa var?" Tanya rubby dengan sangat aneh.

"100," balas varo dengan asal ngomong, sambil melihat ke arah depan.

"Whatt!, yang bener aje lo," kata rubby dengan tak percaya.

"Benerlah," ucap varo dengan mengedipkan mata ke arah rubby.

"Semoga istri nya varo kuat, buat melahirkan. Btw emangnya lo sanggup buat menyekolahin semua anak lo?" Tanya rubby dengan cempeng, membuat varo menyemburkan tawa nya.

Karena melihat rubby yang begitu lucu, saat cempeng.

"Kenapa lo?" Tanya rubby dengan heran.

"Lo lucu," balas varo mampu membuat rubby terdiam, dan pipi nya  mengeluarkan wajah merona.

"Kagak jelas lo!" Teriak rubby dengan cempeng.

"Sebenarnya gue bercanda, yakali gue pengen anak segitu banyak nya," sahut varo dengan tersebut manis.

"Oalah,"

Flashback off.

aku dan bumi (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang