Bab 27

4 1 0
                                    

"Bunda tidak yakin, kalau kamu bisa tidak menaruh perasaan terhadap rubby. Kalau terus- terusan dekat sama dia," lontar bunda pada varo dengan tak percaya.

"Karena pada dasarnya cewek sama cowok kalau terus- terusan dekat tanpa ada perasaan itu mustahil. Pasti ada salah satu nya, atau gak dua- dua nya memikili perasaan yang sama," sambung bunda dengan sebenarnya.

Deg.

Varo yang mendengar itu, merasa bahwa jantung nya berdetak dengan cepat. Rasa nya varo ingin membantah kenyataan yang telah di berikan oleh sang bunda. Namun nyata yang di katakan oleh bunda itu benar.

"Bunda hanya tidak ingin kamu terluka karena perasaan mu sendiri varo," nasehat bunda yang tak pernah lelah menasehati anak nya.

"Sebenarnya ada apa dengan masa lalu bun?" Kata varo dengan mata berkaca- kaca.

"Nanti juga kamu tau, varo," ujar bunda dengan menatap ke arah varo.

Kemudian bunda meninggalkan ruangan itu, sedangkan varo hanya menatap kearah depan dengan tatapan kosong.

Flashback off.

"Sebenarnya ada apa dengan masa lalu, kenapa bunda terus berkata itu dengan berulang kali," ucap varo dengan tatapan senduh.

"Lo kenapa var?" Tanya laki- laki itu dengan duduk di samping varo.

"Gak papa," jawab varo dengan singkat.

"Oh, iya nanti malam ulang tahun ku. Lo kalau mau ngundang teman lo gak papa," beritau kakak itu dengan tersenyum.

"Oke bang," ujar varo.

Di sisi lain ada rubby yang tengah menatap ke arah depan dengan tatapan kosong, lalu meminum teh yang telah di buatkan oleh aletta.

"Ta, menurutmu wajar gak sih, kalau sikap kita seperti kanak- kanak. Emm lebih tepat nya kanak- kanak," ucap rubby dengan belibet.

"Wajar-wajar saja. Kalau lo bertemu sama orang yang tepat, yang mau menerima sikap kekanak- kanak kita," kata aletta dengan menatap ke arah rubby.

"Tapi itu menurut sudut pandang gue ya, kalau sudut pandang orang sih gak tau," sambung aletta dengan apa ada nya.

"Tapi gak semua orang bisa menerima sikap kekanak- kanak kan kita. Orang bisa saja mencari pasangan yang bersikap dewasa, atau sama seperti mereka sendiri," lanjut aletta yang sedikit melihat bahwa gak semua orang mau menerima sikap kekanak- kanakan.

Rubby yang mendengar itu hanya menganggukan kepala, sambil memikir kan apa yang di katakan oleh aletta.

"By, menurut mu wajar gak kalau kita jatuh cinta?" Tanya aletta terhadap rubby sambil tersenyum.

Rubby yang mendengar itu tentu saja, terkejut lalu menoleh ke arah aletta. Dan menghampiri nya, lalu duduk di sampingnya.

"Maksud lo?" Ujar rubby dengan muka syok.

"Wajar gak kalau kita jatuh cinta?" Tanya aletta dengan senyum malu, karena rubby menatap nya.

"Wajar aja sih. Lo jatuh cinta nya ??" Tanya rubyy sambil mengoda aletta yang tengah jatuh cinta.

"Gak, siapa yang jatuh cinta sih?" Elak aletta dengan tersenyum.

"Alah ngaku saja, gue dukung lo kok," kata rubby dengan tersenyum manis.

Aletta hanya tersenyum saja, di sertai pipi yang merah muda. Membuat rubby tertawa karena melihat aletta malu- malu kucing.

Malam hari telah tiba, dimana rubby tengah berjalan di ruang tamu dengan membawa kado. Rubby tengah mencari varo.

Tak lama rubby melihat varo, tengah berdiri tak jauh dari tempatnya, sontak rubby berlari kecil menghampiri varo.

"VARO!" Panggil rubby dengan sedikit berteriak.

Varo yang mendengar itu langsung mencari sumber suara nya, ternyata ada rubby yang telah berlari kecil menghampiri.

Sontak varo tersenyum kecil, tak lama rubby berada di depan varo.

"Varo," kata rubby dengan sedikit ngos- ngosan.

"Ya, rubby kenapa?" Tanya varo dengan senyum.

"Anterin gue ke abang lo, buat ngasih kado ini," sahut rubby dengan ceria di hadapan varo.

"Iya,"

Hari ini lo cantik banget by, batin varo dengan tersenyum manis. Dan menatap ke aeah rubby yang hari ini sangat cantik.

Lalu mereka berjalan mencari kakak varo. Tak selang lama mereka menemukan kakak varo.

Mereka berdua sudah berhadapan dengan kakak varo, dan rubby memberikan ucapan selamat dan kado.

"Selamat ulang taun kak, ini kado dari saya. Maaf kalau segini, soal nya saya mampu nya segini," kata rubby dengan polos nya, disertai memberi kado pada kakak varo.

Dengan senang hati kakak varo menerima kado dari rubby.

"Iya gak papa. Makasih nya telah memberikan kado ini, saya jadi gak enak nih," ucap kakak varo dengan senyum manis.

Kenapa setiap gue melihat dia, kayak gak asing ya, batin kakak varo dengan rasa pusing di kepala nya.

"VARO!!" Panggil bunda yang melihat varo berada di dekat nya.

"By, gue pergi dulu ya. Soal nya bunda cariin," pamit varo dengan buru- buru, rubby yang melihat itu hanya menganggukan kepala nya.

Kemudian varo pergi meninggalkan mereka berdua, dan menemui sang bunda.

Lalu ada pelayan yang memberikan mereka berdua sebuah meminuman, tanpa ada rasa curiga mereka berdua meminum itu dengan cepat.

Sedangkan pelayan itu tersenyum miring, dan mengetik sesuatu pada boss nya.

Keesokan harinya, seorang gadis terbangun dari tempat tidur nya. Sontak terkejut melihat ada sosok lelaki yang ada di samping nya.

"AAAAAA!" Teriak gadis itu dengan kencang.

Lalu gadis itu melihat ke arah badan nya, yang ternyata dirinya masih menggunakan pakaian yang selama ia gunakan.

Di sisi lain, laki- laki itu terbangun dan melihat ke arah sampingnya sontak terkejut karena ia melihat ada seorang gadis yang ada di sebelah nya.

"LO NGAPAIN DI SINI?" Tanya laki- laki itu dengan panik, dan khawatir.

"SEHARUS NYA GUE TANYA KENAPA LO ADA DI SINI?" Teriak gadis itu dengan masa bodo dirinya tak sopan terhadap orang yang ada di depan nya ini.

"Mana gue tau, orang gue aja kemaren pingsan," kata laki- laki itu dengan sejujurnya.

"KALIAN KENAPA TIDUR SEKERANJANG BERDUA!" Bentak varo dengan urat- urat yang terlihat jelas.

Sontak mereka berdua kaget dan melihat ke arah pintu kamar nya, ternyata di sana sudah ada varo, bunda, dan ayah varo. Tak hanya itu di situ udah ada ibu dan keluarga rubby.

Di sisi lain, varo yang melihat itu tentu saja kecewa berat, sungguh tak percaya dengan apa yang ia lihat.

Flashback

Setelah varo selesai membantu bunda nya, lalu varo datang menghampiri rubby di tempat yang tadi.

Sampai di sana ternyata rubby sama kakak laki- laki nya tak ada di sana. Varo mencoba berpositif tingking. Kalau rubby sudah pulang.

Tak terasa acara itu sudah selesai, varo belum menemukan kakak laki- laki nya, varo berpositif tingking kalau kakak laki- laki nya mungkin lagi kecapean dan beristirahat di kamarnya.

aku dan bumi (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang