aku dan bumi (END)

Bab 20

Rubby hanya bisa melamun di meja belajar, cukup lama rubby melamun. akhirnya rubby tersadar dan melihat ke arah jam yang telah menujukan pukul 11.54.

Membuat rubby menghelakan nafas dan melihat ke arah WA, ternyata aletta tengah mengechet.

ALETTA.

pe.

Oy.

Holaa.

Hilaaa.

Huluuu.

Anjay selebew.

Rubby bales chatku napa.

Anjay aku kamu gak tu.

Gue gabut banget by.

Lo lagi ngapain byyyy!!!.

Rubby yang melihat itu hanya menahan tawa, lalu ia mengetik sesuatu pada aletta.

ALETTA.

duduk.

Kan bisa membantu ortu.

Solusi yang kuno😑😪.

Kagak napas lo?.

Nafas lah.

Kirain gak nafas lo.

🧐🧐.

Rubby langsung mematikan hp serta  mengambil tas dan menglangkah meninggalkan kamarnya.

Sesampainya rubby di danau, rubby duduk di tepi danau dan melihat pemandangan yang cukup indah, disertai dengan angin bersepoi- sepoi.

Entah kenapa menurut rubby, danau adalah tempat ternyaman yang pernah ia temuin. Rumah bukan tempat yang nyaman menurut rubby.

"Aish, apakah gue bisa sukses. Bahkan gue kagak punya kelebihan apapun," lontar rubby dengan melihat ke arah depan dengan tatapan senduh.

Flashback

"ZAMORAA!" TERIAK laki-laki itu dengan perasaan gelisah.

"LO DI MANA ZAMORAA!" SAMBUNG laki- laki itu dengan perasaan gelisah dan khawatir.

"ZAMORA JANGAN BIKIN ORANG TUA LOH KHAWATIR!, LO DIMANA?" Teriak laki- laki itu dengan gelisah.

Di sisi lain, ada seorang gadis yang terdiam di rumah tuaa, karena dirinya lagi di culik.

Ibu aku takut, aku pengen pulang ibu. Aku gak betah di sini, batin gadis itu dengan rasa takut yang sangat luar biasa.

Gadis itu hanya diam saja, karena ia bingung mau berbuat apa, gadis itu hanya bisa pasrah saja.

Tanpa gadis itu sadari bahwa air mata nya telah terjatuh, karena ada rasa takut  yang sangat kuat.

Karena gadis itu kewalahan menangis, gadis itu tertidur di sana dengan posisi duduk.

Sedangkan laki-laki itu berusaha mencari teman kecil nya, dengan rasa campur aduk.