Bab 56

1 1 0
                                    

Keesokan harinya telah tiba, dimana chellsy tengah memahami materi yang di sampaikan oleh dosen nya.

Chellsy tipekal bukan tipekal orang yang pintar, yang sekali di terangkan langsung paham. Namun chellsy tipekal orang yang harus di di terangkan beberapa kali kemudian bisa paham dengan materi itu.

Maka nya chellsy selalu belajar berulang kali, agar materi yang ia pelajari masuk ke otak nya.

Tak terasa pelajaran pada  hari ini sudah selesai, semua orang pada mengemasi barang-barang nya ke tas.

Dosen pun keluar dari kelas itu, lalu mahasiswa lain pun keluar dari kelas ini.

"Sa, kenapa ya fisik ku banyak sekali kekurangan?" Tanya chellsy terhadap angkasa.

"Itu yang di berikan oleh tuhan, lo harus bersyukur," jawab angkasa yang lagi memasukkan buku ke tas.

"Tapi itu gak mudah buat gue, gue harus berdamai dengan banyak nya kekurangan gue. Membuat gue ingin sekali mengakhiri hidup ini saa," ucap chellsy dengan jujur, membuat angkasa menghentikan kegiatan nya.

"Berarti lo belum bersyukur," kata angkasa dengan melihat ke arah lantai.

"Emang benar nya, kalau orang belum merasa di posisi kita. Mereka gak akan tau gimana rasa nya!" Lontar chellsy yang tengah berada di fase insecure nya.

Angkasa yang mendengar itu hanya bisa diam saja, angkasa emang gak pernah di posisi chellsy. Namun dirinya bisa merasakan apa yang di rasakan oleh chellsy.

"Lo tau gak?, mau seberapa banyak kekurangan kita, mau lo ga cantik, mau lo bagaimana pun. Pasti ada cowok yang  siap menerima kekurangan lo itu," kata angkasa terhadap chellsy.

"Gak mungkin ada cowok yang seperti itu sa, kebanyakan cowok pasti mencari pasangan yang seimbang atau sepadan dengan nya,"  tolak chellsy yang gak percaya dengan kalimat itu.

Namun sesaat chellsy terdiam, dan mengingat varo yang siap menerima semua kekurangan, dan mau menunggu nya sampai dirinya menjadi dokter.

Membuat dirinya percaya dengan kalimat yang di lontarkan oleh angkasa.

"Yang lo katakan emang betul, tapi ada beberapa laki-laki yang siap menerima kekurangan cewek nya, termasuk gue chel," tutur angkasa lalu beranjak meninggalkan chellsy sendirian di kelas.

Namun angkasa gak benar-benar pergi meninggalkan chellsy di kelas, angkasa tetap mengawasi chellsy dari jauh.

"Maksud angkasa?" Kata chellsy yang melihat ke arah pintu kelas nya.

"Angkasa lagi suka sama siapa ya?" Tanya chellsy terhadap dirinya sendiri.

"Akhirnya angkasa suka sama cewek, semoga cewek itu gak mengecewakan angkasa. Kalau sampai mengecewakan angkasa. gue bakalan maju paling depan, untuk menghabisi cewek itu," sambung chellsy.

Lalu chellsy pun mengambil tas dan beranjak dari tempat duduk tersebut. Kemudian berjalan meninggalkan kelas.

Di dunia ini gak ada yang sempurna chellsy, batin angkasa yang melihat chellsy berjalan meninggalkan kelas.

Kemudian angkasa meninggalkan tempat itu, dan berjalan menuju ke parkiran.

Di sisi lain ada varo yang tengah memainkan pulpen di kelas nya, dirinya sangat bosan di kelas.

Tak lama akhirnya kelas itu selesa, lalu varo beranjak dari tempat duduk nya dan berjalan meninggalkan kelas itu.

Di lain sisi ada kaila yang melihat kepergian varo, hanya bisa menghembuskan nafas kasar.

"Move on la, masih ada cowok yang mau menerima lo," kata teman kaila terhadap kaila.

"Lagi pula dunia ini gak hanya tentang varo saja," sambung teman kaila.

"T-tapi.....," ucap kaila yang di potong.

"Tapi-tapi apa?. Yang ada lo tersakiti terus kalau begini saja, lupain varo la, dunia ini gak hanya tentang varo saja, masih banyak cowok lain yang mau sama lo, tinggalin cowok yang gak mencintai lo," potong teman kaila dengam penuh kesabaran.

"Sudah jangan bahas varo lagi, muak gue dengar nya," sambung teman kaila terhadap kaila.

Kemudian mereka meninggalkan kelas, dan berjalan menuju kekantin.

Di sisi lain ada chellsy yang berada di pantai, chellsy tengah bimbang antara pulang ke indonesia atau gak. Sebab kemaren dirinya di telpon oleh orang tua nya, dan menyuruhnya pulang sebentar.

Ia sebenarnya belum siap bertemu dengan keluarga nya, dirinya belum siap.

Mental nya belum siap bertemu dengan keluarga nya, namun dirinya juga merindukan keluarga nya dan aletta juga.

Apa gue pulang sebentar saja ya, kan cuman bentar saja. Tapi gue lagi sibuk dengan kuliah gue, entar dulu lah nunggu gue berhasil menjadi dokter, baru gue pulang, batin chellsy dengan memandang ke arah depan.

Tiba-tiba ada yang menepuk pundak nya, sontak chellsy menoleh dan ternyata orang yang menepuk pundak nya adalah angkasa.

"Kenapa?" Tanya angkasa terhadap chellsy.

"Gue ingin pulang tapi gue belum siap untuk pulang!" Balas chellsy dengan jujur.

"Tunggu lo siap, baru pulang," kata angkasa dengan santai nya.

Chellsy yang mendengar itu hanya menganggukan kepala, lalu mereka terdiam di pantai. Di pantai terdapat angin yang bersepoi-sepoi, dan udara yang sangat sejuk, di sertai dengan suara ombak yang membuat mereka makin tenang.

"Kalau seandainya gue meninggal dunia gimana sa?" Tanya chellsy yang mengutarakan pertanyaan yang aneh.

"Jangan melontarkan pertanyaan seperti itu, gue gak suka!" Peringatan dari angkasa.

"Tapi setiap manusia pasti akan ada waktu nya buat meninggal kan sa?" Ucap chellsy dengan benarnya.

"Iya, setiap manusia pasti akan kembali kepada tuhan. Tapi gue gak siap buat melihat lo meninggal duluan chel, biar gue yang meninggal duluan sebelum lo," ungkap angkasa terhadap chellsy.

"Tapi gue juga gak siap melihat lo meninggal dunia sa," ucap chellsy dengan sejujurnya.

"Atau kita mati bareng saja yaa," ajak angkasa terhadap chellsy.

"Orang aneh mana yang ngajak meninggalnya bareng-bareng," tutur chellsy terhadap angkasa.

"Orang nya gue, kenapa emangnya chel?" Ucap angkasa terhadap chellsy.

Namun chellsy hanya acuh saja, lalu mereka berdiam merenungkan pikiran nya masing- masing.

Beberapa taun telah berlalu.

Dimana sekarang angkasa dan chellsy telah resmi menjadi dokter, mereka juga sudah bekerja di salah satu rumah sakit yang ada di singapura.

Mereka berdua sekarang tengah di kantin rumah sakit, mereka sangat lapar. Oh iya mereka juga sudah mengerjakan tugasnya sebagai dokter.

"Gak nyangka gue sa, gue bisa sampai di detik ini," celetuk chellsy terhadap angkasa.

"Sama chel, gue juga gak nyangka bisa sampai di detik ini," ucap angkasa terhadap chellsy.

"Gue besok tidak masuk kerja, soal nya mau pulang ke indonesia. Dari kemaren gue sudah di teror oleh keluarga ku untuk pulang," ungkap chellsy terhadap angkasa.

"Soal nya dari masuk kuliah sampai sekarang gue belum pulang ke indonesia," sambung chellsy dengan senyum.

Angkasa yang mendengar itu hanya bisa mengelengkan kepala, lalu memakan makanan nya.

Lalu ada notif dari hp nya chellsy, membuat chellsy membuka hp nya.

aku dan bumi (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang