"Kamu tidak inget dengan saya zamora?" Tanya kenzo dengan berkaca- kaca.
Rubby yang mendengar itu langsung terdiam, jantungnya berdetak dengan kencang. Perasaan campur aduk.
Kemudian kenzo mendekat ke arah rubby, lalu memeluknya dengan erat. Dengan menangis di pelukan rubby.
"Lo siapa bang?, kenapa lo manggil gue dengan zamora?" Tanya rubby dengan syok.
"Gue kenzo, kenzo mavendra. Sahabat kecilmu, gue kangen sama lo ra," jawab kenzo dengan meneteskan air mata.
Rubby yang mendengar itu tentu saja syok, tak nyangka dengan fakta satu ini. Lalu rubby membalas pelukan dari kenzo.
"Gue kecewa sama lo ra," ujar kenzo di pelukan rubby.
"Maaf bang," kata rubby yang berasa bersalah.
Kenzo hanya acuh mendengar itu, rasa nya sakit melihat kejadian tadi. Namun ia tak bisa menyalahkan takdir.
Kenapa ini sakit sekali, kenapa gue di takdirkan seperti ini, sakit mendengar fakta yang di berikan sama kenzo, batin rubby dengan tak menyangka dengan takdir ini.
Di sisi lain ada bunda, ayah dan varo yang berada di kamar varo, suasana di sana sangatlah panas, dan tegang.
"SUDAH BUNDA PERINGATI KAMU, TAPI KAMU MALAH MELANGGARNYA NAVARRO MAVENDRA!" Bentak bunda dengan menatap tajam ke arah varo.
"Maaf bun," kata varo dengan merasa bersalah pada bunda nya.
"KAMU SUDAH TAU FAKTA ITU, KENAPA KAMU TIDAK MENJAUHI RUBBY!" Kata bunda dengan kesal pada varo.
"Karena varo cinta sama rubby!" Ungkap varo dengan sejujur nya.
"MOVE ON VARO, KAMU JANGAN MENCINTAI RUBBY. BIARKAN RUBBY SAMA ABANG KAMU, KARENA KENZO LEBIH SAKIT DARI KAMU!" Ungkap bunda yang memihak ke pada kenzo.
"Kita sama- sama sakit bun, bukan hanya bang kenzo saja!" Ujar varo yang tak terima kalau bunda nya mengatakan bahwa kenzo saja yang sakit.
"ITU AKIBAT KARENA LO TIDAK MENURUTI APA YANG BUNDA KATAKAN. BUKAN NYA LO JUGA BERKATA KALAU LO GAK BAKALAN MENARUH PERASAAN PADA RUBBY, TAPI KENAPA SEKARANG LO MALAH MENCINTAI RUBBY VARO!" Kata bunda dengan penuh fakta.
"Maaf bun," tutur varo dengan menuduk kan kepala.
"SEKARANG KAMU TERLUKA ATAS PERASAAN KAMU SENDIRI KAN NAVARRO MEVENDRA!" Bentak bunda dengan emosi yang menggebu-gebu.
"Ini demi kebaikan kamu varo, mending kamu lepas rubby. Karena bagaimana pun kalian tidak punya hubungan apa- apa, jadi kalian pasti mudah buat melupakan satu sama lain," nasehat bunda terhadap varo.
Varo yang mendengar itu hanya bisa menahan sesak, sakit rasa nya melepaskan orang yang belum kita milik namun harus di paksa lepas.
"Bunda tau ini sakit, tapi ini demi kebaikan kalian. Karena kamu bakalan lebih sakit lagi kalau mereka berdua nikah!" Nasehat bunda yang gak mau anak nya makin terluka.
"Navarro mavendra, lebih baik kamu turuti apa yang di katakan oleh bunda," kata ayah yang merasa kasihan pada anak bungsu nya.
Varo hanya diam saja, menatap ke arah depan dengan tatapan kosong. Ia bingung mau berbuat apa sekarang.
Di sisi lain, rubby dan kenzo tengah berada di balkon apartemen milik varo, memandang bintang yang sangat indah ini.
"Lo kenapa masih mau sama gue?" Tanya rubby dengan serius.
"Karena gue cinta sama lo," balas kenzo dengan jujur, dan mengungkap kan perasaan nya.
"Tapi gue tidak cinta sama lo," kata rubby dengan jujur, karena rubby hanya memiliki perasaan pada varo.
Entah sejak kapan perasaan ini tumbuh, tapi yang pasti rubby hanya memiliki perasaan pada varo.
"Gue bakalan buat lo suka sama," tekan kenzo dengan pemandang ke arah bintang itu.
"Itu tidak akan mungkin ken," sahut rubby dengan menatap ke arah kenzo.
"Pasti bisa, karena gue tau gimana sikap mu ra," kata kenzo dengan menghembuskan nafas kasar.
Rubby yang mendengar itu, tentu saja syok berat. Jantung rubby berdetak dengan kencang.
"Lo kagak malu kalau terus sama gue?" Tanya rubby dengan sesak di dada.
"Kenapa harus malu ra, lo manusia, lo juga seperti kita semua. Jadi kenapa harus malu?" Sahut kenzo dengan sejujur nya.
"Karena semua orang memandang gue sebagai sampah. Seharus nya lo jangan dekat- dekat sama gue," kata rubby dengan mata berkaca- kaca.
Kenzo yang mendengar itu langsung menatap ke arah rubby. Dengan tatapan iba.
"Maksud...,"ujar kenzo dengan syok.
"Semua orang memandang gue aneh, memandang gue seperti sampah. Bahkan gue juga jarang mempunyai teman gara- gara itu," ungkap rubby meneteskan air mata.
"Pasti lo juga tau sikap ku yang aneh, egois, tidak jelas, pengen menang sendiri, kagak di salahkan. Yang paling bikin gue menderita adalah, setiap aku bertingkah selalu salah di mata mereka, gue juga tidak pernah di hargai," sambung rubby dengan menangis.
Karena kenzo tak tega, kenzo pun memeluk rubby dengan erat. Kenzo tidak terima kalau rubby menangis seperti ini.
"Jangan nangis lagi, semua orang mempunyai kekurangan dan kelebihan masing- masing," tutur kenzo dengan lembutnya.
Rubby tidak menjawab apa yang di katakan oleh kenzo. Dia hanya menangis saja di pelukan kenzo.
Pagi harinya telah tiba, dimana rubby tengah memasak nasi goreng. Rubby sangatlah pandai membuat nasi goreng karena ada bumbu instan nya.
Aroma nasi goreng itu semerbak kemana-mana, bahkan rubby sampai tak sabar untuk menyicipi nya.
"Emm, enak sekali miskol," kata rubby yang habis menyicipi nasi goreng buatan nya.
"Kalau gue masuk master chef bakalan kalah nih, karena gue pakai bumbu instan, gimana mau menang coba," sambung rubby dengan tersenyum bahagia.
"Tumben masak?, lagi ngincer siapa?" Celetuk ibu yang baru saja masuk kedapur.
"Kenzo kah?, atau noah?" Sambung ibu yang melihat wajan nya.
Kemudian ibu mencicipi masakan rubby yang enak tu, lalu ibu menatap ke arah rubby.
"Tumben enak," ucap ibu dengan sejujur nya.
Rubby yang mendengar itu memasang muka cemberut.
"Ibu mah," kata rubby dengan cemberut.
"Seharus nya masak banyak, biar keluarga bisa makan," usul ibu dengan mengambil gelas, lalu menuangkan air ke gelas itu.
Rubby hanya tersenyum saja, sambil mengambil nasi goreng yang ada di wajan, dan menaruhnya di piring.
Rubby pun berjalan menuju ke meja makan, dan memakan nya dengan lahap.
"KAK RAA!, ADA YANG CARIIN!" Pekik adek rubby dari ruang tamu.
"IYA BENTAR, KAKAK LAGI MAKAN!" Teriak rubby dengan menyendok makanan, lalu memakan nasi goreng itu.
Tak butuh waktu lama, rubby telah menyelesaikan makan nya dengan lahap.
Kemudian rubby berjalan menuju ke ruang tamu, sesampainya di ruang tamu. Rubby melihat kenzo yang tengah bermain ponsel.
"Kenapa zo?" Kata rubby dengan menatap kenzo.
Kenzo sontak menyimpan hp di saku nya, lalu menatap ke arah rubby.

KAMU SEDANG MEMBACA
aku dan bumi (END)
Teen FictionSeorang gadis yang bernasib malang, ia dipaksa kuat oleh keadaan. Gadis itu bernama rubby, ia memiliki banyak trauma yang selalu mendampingin nya. Ayo simak!!. Penulisannya masih berantakan. Cover dari pinterest. Cerita ini murni dari pemikiran saya...