"Hah, mana mungkin. Ngaco kamu ," ucap rubby yang tengah salting karena di puji cantik.
"Iya kamu cantik. Bahkan aku saja kagum sama kamu," tutur zahra yang mengitu manis.
"Percuma aku cantik, kalau sikap aku saja jelek," gumam rubby namun dapat di dengar oleh zahra.
"Tidak, menurutku sikap kamu sudah baik. Lagi pula setiap orang pasti mempunyai sikap yang buruk, jangan bicara seperti itu," nasehat zahra dengan baik.
"Kamu hanya perlu bodoamat dengan omongan jelek yang mengarah ke kamu," sambung zahra dengan jujur.
"Nah betul tu, maka nya jangan sering Insecure," ujar aletta yang tiba- tiba di samping rubby.
Terkejut rubby, saat aletta tiba- tiba datang di sampingnya. Zahra yang melihat itu tertawa kecil, karena menurutnya mereka sangatlah lucu.
"Ngagetin saja lo ta," kata rubby dengan ngegas.
Aletta hanya tersenyum saja, lalu melihat ke arah zahra.
"Lo siapa?" Tanya aletta kepada zahra.
"Manusia, yakali setan," balas rubby dengan ketus.
"Gue tau tapi nama lo sapa anjitr," ujar aletta terhadap zahra.
"Zahra," sahut zahra dengan senyum.
"Ciee punya teman baru," kata aletta terhadap rubby, dengan cemburu.
Rubby hanya diam saja, ia tau kalau aletta cemburu saat dirinya mempunyai teman baru, walaupun dirinya mempunyai teman baru, teman lama nya gak bakal ia lupain.
"Jangan mulai ta," peringat rubby terhadap aletta.
"Jangan anggap serius omongan dari kampret ini," sambung rubby terhadap zahra.
Namun zahra hanya tersenyum saja, sambil membayangkan kalau dirinya mempunyai teman kayak mereka di satu kelas.
"Kekantin yok, gue laper nih," ucap aletta kepada rubby.
"Zahra kekantin yok," ajak rubby terhadap zahra.
"Tidak terima kasih, aku sudah kenyang," tolak zahra dengan halus, rubby hanya menganggukan kepala saja.
"Yaudah kita duluan ya," pamit rubby dengan ramah, zahra cuman menganggukan kepala.
Kemudian rubby dan aletta berjalan meninggalkan kelas dan menuju kekantin sekolahan.
Sesampainya di kantin mereka mampir ke ruko bakso, lalu mereka memesan 2 porsi bakso jumbo.
Setelah memesan makanan kemudian mereka duduk di bangku yang kosong. Mereka menunggu sambil memainkan hp.
Rubby sangat bosan bermain hp, kemudian rubby melihat ke arah sekitar dan tak sengaja menemukan varo yang tengah duduk di kantin bersama dengan seorang cewek.
Rubby yang melihat itu, dada nya terasa sesak, seakan menahan sesuatu di hatinya. Kecewa berat, rubby sangat kecewa kepada varo.
"By, lihatin apa?" Kata aletta yang menyadarkan rubby.
Sontak rubby menoleh ke arah aletta dengan muka biasa saja, seakan tak terjadi apa- apa.
"Gak papa, cuman lagi liatin sekitar saja. Ya lihat sekitar," ucap rubby dengan gugup, lalu menatap ke arah hp nya.
Aletta yang mendengar itu tentu saja hanya diam saja, sebenarnya aletta ingin menanyakan sesuatu. Tapi tak enak sama rubby.
Tak lama bakso datang bersama dengan minuman nya, lalu aletta mengucapkan terima kasih kepada yang nganter itu.
Kemudian rubby memberikan sambel ke mangkok bakso nya yang banyak. Membuat aletta terkejut.
"By, lo jangan menambah lagi sambel nya," nasehat aletta terhadap rubby, namun rubby hanya acuh saja.
"By lo jangan aneh- aneh," sambung aletta yang ngeri melihat sambel yang ada di mangkok rubby.
Tiba- tiba ada yang mengambil mangkok rubby, sontak rubby menghentikan aksi tersebut. Lalu rubby melihat ke arah orang yang mengambil mangkok nya.
Ternyata orang itu adalah varo, varo menatap nya dengan tatapan tajam.
"Kembalikan bakso gue!" Pekik rubby yang tengah kesal.
"Gak, gak bakalan gue kasih nih bakso," ujar varo dengan tatapan tajam kepada rubby.
"Tapi gue pengen makan," ucap rubby dengan kesal.
"Makan ini saja," kata varo yang menaruh roti sama susu.
"Apa, kenapa lo kasih roti sama susu. Gue kagak suka roti dan lo tau itu," protes rubby kepada varo, namun varo hanya menganggukan kepala.
"Terus gue harus bilang wauu gitu," ucap varo dengan ngeselin, bahkan rasa nya rubby ini menendang varo dari bumi saja.
"NAVARRO MAVENDRA, CEPET BALIKI BAKSO GUE!" Teriak rubby dengan kesal terhadap varo.
"Cium dulu baru ku baliki," kata varo dengan bercandaa.
Cup.
Dengan polos nya rubby mencium pipi varo, varo yang di cium oleh rubby langsung memantung di tempat.
Lalu rubby merebut mangkok itu, lalu melahap bakso itu dengan biasa saja, tanpa ada reaksi kepedesan.
Sedangkan aletta yang melihat itu hanya bisa tercengang saja, sebenarnya aletta sudah biasa melihat pertengkaran rubby dengan varo, tapi entah kenapa beberapa bulan ini mereka jarang bertengkar.
Sekalinya bertengkar bisa membuatnya syok berat, karena ada adegan cium pipi.
Punya teman gini amat, bisa- bisa nya ia cium pipi varo, padahal kan itu cuman bercandaa, batin aletta dengan sedikit syok, selebih nya shik, shek, shok.
Tring. Tring. Tring.
Bel pulang sekolah terlah berbunyi, dimana semua murid berbondong- bondong untuk pulang.
Berbeda dengan aletta dan rubby yang tengah berada di kelas, rubby tengah menutup muka nya dengan buku, sedangkan aletta tengah tertawa puas.
"Sumpah by, lo aneh banget. Kenapa lo beneran cium varo," ucap aletta dengan tertawa keras.
"Jangan di ungkit lagi aletta vanesya," tutur rubby dengan menutup muka dengan buku.
Namun aletta malah semakin tertawa puas, melihat kondisi dari rubby.
Punya teman gini amat,batin rubby yang tengah malu.
Mending punya teman gini, dari pada si tukang ghibah itu, dan si paling sempurna, batin rubby yang muak dengan satu kelas sama si paling sempurna itu.
Kemudian rubby bangkit dari tempat duduk nya, lalu berjalan meninggalkan kelas itu dengan cemberut.
Di belakangnya di ikuti aletta dengan berjalan buru-buru.
"Lo kenapa cemberut mulu?" Tanya aletta dengan memakai tas nya.
"Si paling sempurna ghibahin gue, padahal fisik nya jauh dari kata sempurna," sahut rubby dengan cemburut.
"Jangan di masukin hati, karena manusia sampah kayak mereka memang gak penting untuk di dengar," nasehat aletta dengan mengaca di jalan.
"Walaupun mereka pinter, tapi tingkah nya kayak gitu buat apa. Mending lo buat mereka kebakaran dengan tunjuki seberapa hebatnya lo," sambung aletta dengan benerin rambut.
"Biar mereka tambah iri, karena apa yang lo pakai mereka selalu pakai, bahkan memiliki ya. Dan gue bagian ketawa," lanjut aletta dengan menatap ke arah rubby.
Rubby yang mendengar itu hanya terdiam saja, betul apa yang di bilang oleh aletta. Bahwa apa yang ia pakai mereka mesti pakai juga.
Di sisi lain ada varo yang tengah senyam-senyum sendiri di kamar, lalu memegang pipinya yang di cium oleh rubby.
Flashback
"NAVARRO MAVENDRA, CEPET BALIKI BAKSO GUE!" Teriak rubby dengan kesal terhadap varo.

KAMU SEDANG MEMBACA
aku dan bumi (END)
Fiksi RemajaSeorang gadis yang bernasib malang, ia dipaksa kuat oleh keadaan. Gadis itu bernama rubby, ia memiliki banyak trauma yang selalu mendampingin nya. Ayo simak!!. Penulisannya masih berantakan. Cover dari pinterest. Cerita ini murni dari pemikiran saya...