Dunia bagaikan neraka di hidup ku, batin rubby dengan rasa sakit di hati nya.
Gue benci hidup ku, batin varo dengan rasa sesak di dada nya.
Pikiran gue kacau, gue benci dunia ini! Batin rubby dengan segala kekacau nya di pikiran nya.
Bahkan gak cuman sekolah saja yang membuat gue trauma, di luar sekolah pun gue sering di bully sama tetangga pas masih tk, terus sepupu pas lagi kecil, batin rubby yang sakit menginggat itu.
Rubby hanya bisa menahan itu, bahkan ada luka lain nya selain itu. Namun rubby hanya ingin melupakan masa lalu nya yang begitu kelam.
Malam hatinya telah tiba dimana, rubby tengah melamun di atas kasur, dengan pandangan kosong.
Bahkan dari tadi pagi rubby belum buka hp sama sekali, saat dirinya tengah melamun tiba- tiba dirinya keingat sesuatu.
Flashback
Ada seorang gadis yang tengah bermain sama teman- teman nya, sehabis beli pesawat terbang, saat dirinya terlena.
Kakak tetangga nya pada mengubur pesawat itu, kemudian gadis itu melihat ke arah para kakak itu.
"Pecawat aku ama?" Tanya gadis itu dengan polos nya.
"Ngak tau," ketus kakak tetangga itu dengan jahil.
"Adi ada di cini," ucap gadis itu dengan menahan tangis, karena dirinya meminta uang ini pada ibu nya dengan memohon- mohon sampai dirinya menangis.
Kemudian gadis itu mengalih tanah- tanah karena di suruh sama para kakak tetangga itu, dan ternyata pesawat nya di kubur sama para kakak itu.
Kemudian para kakak itu tertawa dengan bahagia, sedangkan rubby hanya menahan sesak di dada nya.
Sepulang dari bermain itu, kemudian dirinya menghampiri kakak laki- laki nya yang berada di kamar, lalu dia duduk di samping kakak laki- laki nya.
"Kak," panggil gadis itu dengan ceria, pada kakak laki- laki nya.
"Ya,"
"Kak ain yu," ajak gadis itu dengan semangat.
"Main apa?" Tanya kakak laki- laki itu dengan kasih sayang.
"Acir-acir ran," balas gadis itu dengan semangatt.
Kemudian mereka bermain bersamaa sampai rubby melupakan kejadian itu.
Flashback off.
Tiba-tiba telpon rubby berbunyi, sontak rubby kaget dan mengambil hp nya. Melihat ke arah nama yang ada di layar, setelah itu menerima telpon tersebut dan menaruhnya di teliga.
"BAGUS! BOLOS TERUSS TANPA NGABARIN GUE!" Teriak aletta yang mampu membuat teliga rubby sakit.
Kemudian rubby menjauhkan hp ke telinga, setelah beberapa saat hp nya sedikit di dekatkan ke dekat telinga.
"GUE JUGA MAU BOLOS EGE!" Ucap aletta pada rubby, rubby yang mendengar itu hanya diam, diam- diam mengumpat.
Anjing!, bisa rip telinga gue, batin rubby dengan gelisah mendengar suara toa dari aletta.
"Hehehehe,"
"Hahehahe mulu loh," kata aletta dengan kesal.
"Yaudah sih, lagi pula besok kita libur panjang," ucap rubby dengan santai nya.
"Sumpah kesel banget gue sama si elena, di hasut gue anjitr biar kita kagak temanan lagi," ungkap aletta dengan penuh kepercayaan pada rubby.
"Aku sih oo aja," lontar rubby dengan santai nya, namun berbeda dengan hati rubby, yang hancur.
Aletta yang mendengar itu langsung merasa heran, kenapa rubby tidak marah mendengar itu.
"Lo kagak marah?" Kata aletta dengan heran.
"Kagak, soal nya kagak penting," sahut rubby dengan santai.
Aletta yang mendengar itu langsung memutar bola mata. Kemudian aletta mendengar samar- samar berantem dari arah luar kamarnya, membuat aletta menghembuskan nafas dengan kasar.
"Gue udah muak dengan suasana rumah ini!" Ketus aletta tanpa sadar.
Rubby yang mendengar itu, sontak pura -pura tidak mendengarnya.
Aletta tengah ada masalah?, sumpah gak nyangka gue. Gue kira kalau aletta adalah salah satu keluarga cemara, bukan kayak gue yang keluarga lengkap tapi kehilangan peran mereka semua, batin rubby yang terkejut dengan fakta ini.
Di sisi lain aletta langsung tersadar bahwa dirunya tengah telponan sama rubby.
"Rubby, sory gue lupa kalau kita tengah telponan," kata aletta yang sedikit nada manja.
"Y,"
"Lo gak pantes kalau bersikap dingin," lontar aletta dengan jujur.
"Njitrr lo alettaa!" Celetuk rubby yang sedikit ngengas.
"HAHAHAHAHA!" Ketawa aletta yang dapat terdengar di telinga rubby.
"Oiya hari ini kagak ada tugas sama sekali," beritau aletta dengan senang hati.
"RUBBY!, TOLONG TUTUP GERBANG NYA, IBU LUPA!" Teriak ibu yang berada di luar kamar rubby.
"IYA BU!" Sahut rubby yang tak kalah cempreng.
Kemudian rubby melangkah menuju ke arah pintu kamar, lalu berjalan menuruni tangga, melangkah menuju ke arah gerbang.
Sesampainya di gerbang, kemudian rubby menaruh hp nya di saku, dan menutup gerbang rumah nya.
Selesai menutup pager, tiba- tiba ada tetangga nya yang berjalan melewati rumahnya, dengan menggunakan baju koko dan sarung. Tentu saja rubby yang melihat itu langsung terpanah.
"Ganteng banget anjay," gumam rubby yang dapat terdengar di telinga rubby sendiri.
"Rubby, apa kabar rub?" Tanya tetangga itu yang berhenti karena melihat rubby.
"Baik mas, kalau mas nya sendiri gimana?" Sahut rubby dengan terpaksa ramah.
"Alhamdulilah baik rub," balas tetangga itu dengan senyuman manis.
Manis banget senyuman nya, batin rubby yang terpesona dengan tetangga sendiri.
"Kalau gitu, saya pergi dulu ya," pamit tetangga itu dengan ramah.
"Iya, silahkan," kata rubby dengan ramah.
Setelah itu rubby masuk kedalam rumah, dengan senyum lebar. Dan hati berbunga-bunga.
Keesokan harinya dimana rubby tengah tidur pulas di rumahnya, karena hari ini dirinya libur.
Tak lama ibu datang dengan membuka pintu kamar rubby, lalu berjalan menuju ke arah rubby.
"RUBBY CELLSY ZAMORA!" Panggil ibu dengan nada yang sangat tinggi.
Sontak rubby terbangun dan terduduk di kasur, dengan mata yang lebar. Serta menoleh ke arah ibu yang ada di samping nya.
"Kenapa bu?" Tanya rubby dengan nada khas bangun tidur.
"Cepat bersiap- siap, bentar lagi calon suami datang!" Balas ibu dengan spontan.
Rubby yang mendengar itu syok, karena dirinya takut kalau dirinya nikah dini.
"Bu, siapa yang nikah?" Kata rubby dengan syok.
"Sepupu kamu lah, siapa lagi kalau bukan dia?. Kalau kamu emang ada calon nya?" Ujar ibu dengan santai nya.
"Ada tapi masih kerja di korea," sahut rubby dengan santai nya.
"Jangan halu, karena ibu kagak suka kalau kamu suka sendirian sama cowok," lontar ibu dengan serius, ibu selalu gak suka kalau anak nya cinta bertepuk sebelah tangan/ suka sendirian.
Rubby yang mendengar itu hanya menghembuskan nafas dengan kasar.
"Cepat kamu bersiap," kata ibu lalu berjalan keluar dari kamar rubby.
Setelah melihat ibunya keluar dari kamar, rubby langsung kepikiran dengan omongan yang barusan ibu nya katakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
aku dan bumi (END)
Teen FictionSeorang gadis yang bernasib malang, ia dipaksa kuat oleh keadaan. Gadis itu bernama rubby, ia memiliki banyak trauma yang selalu mendampingin nya. Ayo simak!!. Penulisannya masih berantakan. Cover dari pinterest. Cerita ini murni dari pemikiran saya...