Bab 52

1 0 0
                                    

Setelah hari kelulusan, 1 minggu telah berlalu dimana. Rubby tengah berada di bandara karena mau terbang ke singapura.

Disana ada varo, kenzo, aletta dan keluarga rubby. Sekarang rubby tengah berpelukan sama aletta.

"Huaa rubby, jangan tinggalin gue. Awas saja kalau lo lupain gue, gue bakalan susul lo di singapura," ancaman aletta agar rubby takut.

"Iya gue gak akan lupain lo ta," ujar rubby dengan tulus terhadap aletta.

Lali aletta mundur, agar bisa bergantian sama yang lain. Mereka mengucapkan salam perpisahan kepada rubby.

Termasuk varo, varo juga memberitau rubby. Bahwa dirinya juga berkuliah di singapura. Mereka berkuliah di negara yang sama, dan kampus yang sama namun beda jurusan.

Kenzo tentu saja tidak tau kalau mereka berdua berkuliah di kampus yang sama, yang kenzo tau hanya kuliah di negara yang sama.

Walaupun kuliah di negara yang sama, mereka belum pernah ketemu. Sejak awal masuk di perkuliahan.

Flashback off.

"Padahal kita satu negara, satu kampus tapi gak pernah ketemu," ucap varo terhadap chellsy.

"Hooh," kata chellsy dengan singkat.

"Kemaren gue balek ke indonesia, di indonesia gue ketemu sama aletta. Dia kangen sama lo, termasuk gue sih," ungkap varo dengan menatap ke arah rubby.

"Terus gimana lanjutan nya?" Ujar rubby terhadap varo, dengan rasa kepo.

"Yaudah gitu saja," kata varo dengan apa adanya.

"Itu juga gue baru pertama kali balek ke indonesia. sejak gue kuliah di sini, gue gak pernah balek di indonesia. Karena males saja," sambung varo dengan santai nya.

"Sama doang, tapi gue gak pernah pulang sejak dulu masuk ke kuliah ini," sahut rubby dengan ceriaa seperti dulu.

"Kenapa kok gak balek ke indonesia?" Tanya varo terhadap rubby, dengan memandang wajahnya.

"Gue belum siap, buat ketemu keluarga gue," balas rubby dengan nada menahan sedih.

"Kalau lo, kenapa baru pertama kali pulang?" Tanya rubby terhadap varo.

"Males saja harus pulang, gue betah di sini. Gue bakalan menetap di sini," jawab varo dengan sejujurnya, dan karena ia belum siap harus melihat kenzo dan rubby menikah.

Varo berdoa, semoga mereka berdua kagak jadi menikah. Dan rubby menikah dengan nya saja.

"Serius lo?" Tanya rubby dengan syok.

"Iyalah, emangnya kenapa?. Masalah kalau gue tinggal di sini?" Sahut varo yang heran kepada rubby.

"Tidak, cuman syok saja," ujar rubby terhadap varo.

"Btw gimana kabar lo?" Tanya varo terhadap rubby.

"Baik, kalau lo sendiri?" Sahut rubby terhadap varo.

"Sangat baik, setelah bertemu dengan mu," ucap varo dengan tatapan senduh.

Di apartemen, ada 2 orang yang tengah belajar dengan serius, karena mereka bakalan menghadapi semester akhir.

Mereka belajar sambil mendengarkan music galau, siapa lagi pelaku nya kalau bukan chellsy.

Tak jarang chellsy menyanyikan lagu tersebut, dengan suara cemprengnya.

Angkasa yang mendengar itu tak masalah, karena dirinya sudah terbiasa dengan itu.

"Angkasaaa!" Panggil chellsy.

"Hmm, kenapa chel?" Sahut angkasa yang menatap ke arah chellsy, dengan sekilas.

"Gue gak bisa yang ini," tunjuk chellsy ke arah tugas nya yang gak bisa.

Angkasa sontak melihat ke arah tugas yang chellsy gak bisa, ia langsung membelajari tugas itu.

Setelah di jelaskan oleh angkasa, chellsy langsung paham. Lalu ia mengerjakan tugas yang lain.

Mereka menghabiskan waktu berjam- jam, untuk belajar dan mengerjakan tugas.

Mereka selesai pada pukul 23:45, lalu chellsy berpamitan pulang kepada angkasa.

Btw apartemen mereka bersebelahan.

"Sa, gue mau pulang dulu," pamit chellsy kepada angkasa.

"Iya, gue antar ya," tawar angkasa kepada chellsy.

"Gak perlu, lagi pula apartemen kita sebelahan. Ngapain di antar," tolak chellsy dengan santai, lalu chellsy berjalan meninggalkan ruang tamu.

Keesokan pagi nya, dimana chellsy tengah berada di kelas sambil mengobrol bersama angkasa.

Mereka tengah mengobrol santai, sambil menunggu dosen nya datang. Entah dari makanan favorit, barang kesukaan nya, dan kehaluan chellsy yang makin menjadi- jadi.

Tak lama dosen datang, membuat semua mahasiswa duduk di tempatnya masing-masing.

Di sisi lain ada varo yang tengah senyum- senyum sendiri di kamarnya, sambil menatap ke arah hpnya. Yang sudah mendapatkan nomor rubby yang baru.

Sebab nomor rubby yang lama, sudah tak aktif. Membuat rubby menganti nomornya yang baru.

"Astaga rubby, kenapa lo makin hari, makin cantik sih," puji varo kepada rubby, yang makin bertambah umur makin cantik.

"Namun sayang sekali, gue takut kalau rubby bersanding samaa bang kenzo," sambung varo dengan pusing, memikirkan masa depan ini.

Tiba-tiba hp varo berdering, ternyata bunda nya menelepon. Dengan males nya varo mengangkat panggilan itu.

"Kenapa bun?" Tanya varo dengan lembut.

"Bunda kangen sama kamu var, kamu kapan pulangnya?" Sahut bunda yang berada di ruang tamu.

"Kalau varo sudah lulus bun, sekarang varo sibuk," ujar varo yang merasa kasihan pada bunda.

"Oalah gitu to nak," kata bunda dengan rindu.

"Iya bun," ucap varo.

Setelah itu bunda menutup telpon nya, membuat varo memghembuskan nafas dengan kasar.

"Huaaa, varo prustasii," pekik varo yang menutupi wajahnya dengan bantal.

Di kampus rubby tengah duduk di samping angkasa, lalu berbisik.

"Tadi pas lo kekamar mandi, gue kan kaget dengan perkataan di belakang meja kita, terus gue menoleh dengan badan yang sedikit membungkuk, dan menatap mereka. Nah teman cewek yang ada di sampingnya melihat ku kan, gue kaget dong, lalu gue membuang muka dan kembali melihatnya dan teman cewek itu masih menatap ku, yaudah gue buang muka deh," bisik chellsy dengan menceritakan kejadian dimana dirinya di tinggal oleh angkasa.

Chellsy emang gak terlalu akrab sama cewek-cewek, karena mereka tidak menerima kehadiran chellsy, dan chellsy juga sulit bergaul. Sekalinya bergaul malah di campain, membuat chellsy males buat bergaul.

Dan menurut chellsy satu teman sangatlah cukup buat dirinya, chellsy juga tidak melarang angkasa buat bergaul sama yang lain.

Malahan chellsy mendukung, kalau angkasa bergaul sama yang lain. Angkasa memang bergaul sama yang lain, namun dirinya selalu bersama dengan chellsy, karena angkasa sudah nyaman dengan chellsy.

Mereka berdua sudah sahabatan sejak dulu, dan selalu kemana-mana bareng, maka nya angkasa sudah terlanjur nyaman sama chellsy. Dan gak mau sama yang lain.

Walaupun begitu ada juga yang gak suka sama chellsy, gara-gara dekat sama angkasa, bahkan ada orang yang menghasut semua orang yang ada di kelas nya, untuk membenci chellsy.

Orang yang kehasut, itu pun membenci chellsy. Ia selalu memperhatian pakaian chellsy, makanan, entah barang yang chellsy punya, mereka selalu beli.

Sampai kejelekan chellsy juga, membuat chellsy Flashback ke kelas 10 dulu, yang di perilakukan seperti itu.

aku dan bumi (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang