Bab 40

1 1 0
                                    

Keesokan harinya dimana rubby dan aletta tengah main ular tangga, yang kalah harus bilang sayang ke orang.

Dan ternyata yang kalah itu rubby, lalu rubby menelepon adek nya yang berada di rumah. karena rubby tidak mungkin rubby harus bilang sayang ke varo.

Rubby gengsi harus mengungkapi perasaanya sendiri, lebih baik rubby telepon adeknya yang ada di rumah.

"Kenapa kak?" Kata adek rubby yang berada di telpon.

"Sayangg," ujar rubby dengan menatap ke arah aletta.

"Hah?, kak lo kenapa woy?" Ucap adek rubby yang tengah kebingungan.

Tanpa menjawab apa yang di katakan oleh adeknya, rubby langsung menutup telpon nya, mereka berdua pun ketawa.

"Anjitr lo," kata aletta dengan ketawa paling kenceng.

Tak lama adek rubby menelepon balik, kemudian rubby jawab telpon itu.

"Lo aneh," ujar adek rubby yang merasa bahwa kakak nya sangat aneh.

"Heh!, tadi kakak kalah terus di suruh bilang sayang ke seseorang, dan kakak milih lo saja," ungkap rubby dengan santai.

"Dasar jomblo," cibir adek rubby terhadap rubby.

"Lo juga jomblo," kata rubby yang gak mau kalah.

Lalu rubby menutup telpon nya, dan beralih menatap ke arah aletta dengan tatapan melas.

"Pasti lo laperkan?" Kata aletta yang peka terhadap rubby.

"Iya, makan yok," ujar rubby dengan santai nya.

"Ayok saja, hari ini gue bawa nasi goreng, kalau lo apa?" Tanya aletta dengan santai nya.

"Nasi, sambel, tahu goreng dan tentu nya ada kerupuk," balas rubby dengan ceria nya.

Walaupun sederhana rubby tak malu buat mengucapkan, sebenarnya menurut ibu rubby makanan yang di bawa oleh rubby tidak sederhana, karena makanan sederhana menurut ibu rubby adalah sayur atau makan yang di petik di kebun nya sendiri.

Karena yang di makan oleh rubby, harus membeli. Sayang banget uang nya, mending metik di kebun terus di olah sudah jadi.

Bahkan rubby sering di bilang boros karena sering makan- makanan yang nominal nya lebih dari 5 ribu.

Walaupun begitu rubby hanya diam, karena yang di ucapkan sama ibu nya benar, kalau dirinya boros.

Rubby sangat didik dengan kesederhanaan, jadi kalau saat rubby ingin membelikan makanan yang nominal nya lebih dari 5 ribu atau 20 ribu, dirinya harus terpaksa bohong sama ibu nya.

"Wauu, kerupuk minta satu dong. Gue lupa buat bawa kerupuk," kata aletta dengan santai nya.

"Ambil saja," ucap rubby dengan senang hati, rubby juga suka berbagi karena ia melihat ibu nya sangat gemar berbagi.

Lagi pula hari ini rubby membawa kerupuk 2, jadi gak papa kalau aletta minta satu.

Kemudian mereka makan bersama, dengan tenang, damai dan nikmat.

Setelah makan, mereka berjalan- jalan mengelilingin sekolah, karena mereka gabut.

Lalu mereka duduk di taman yang ada di sekolahan, mereka hanya terdiam tiba- tiba rubby teringat sesuatu.

Flashback

Saat di kelas rubby duduk lalu, ada siswi yang melontarkan pertanyaan untuk rubby.

"Saudara mu berapa by?" Tanya siswi yang sedikit terkenal di kelas nya.

"3," jawab rubby dengan polos nya.

"Punya kakak?" Kata siswi yang berada di samping nya siswi itu.

"Bukan, punya mas," sahut rubby dengan polos nya.

"Sama adek juga?" Kata siswi yang ada di belakang siswi yang baru melontarkan pertanyaan untuk rubby.

Rubby hanya menganggukan kepala, lalu mereka ketawa- ketawa, rubby hanya diam saja.

"Kata nya riska mau sama mas mu," kata siswi itu dengan kata- kata.

"Ihh, enggak ya," ucap riska lalu berjalan meninggalkan bangku itu.

Lalu mereka tertawa, membuat rubby tersadar dengan kesalahan nya. Rubby merasa sakit hati karena mendengar itu.

Mereka boleh mengetawai dirinya, tapi mereka gak boleh mengetawai keluarga nya.

Jangan mentang- mentang mereka mempunyai teman banyak mereka bisa tertawai orang cupu seperti rubby.

Beberapa jam berlalu. Tak lama datang lah siswi lain yang menanyain rubby.

"Nama ibu mu siapa?" Tanya siswi yang sok akrab itu.

"Kepo," sahut rubby dengan dingin, ia benci orang yang menanyai nama ibu nya pasti akan di ledek habis- habis nya, maka nya ia benci.

"Cari saja di grup, kan dulu ia pernah bikin surat izin," usul teman yang lain.

Dengan kepo nya mereka mencari itu, membuat rubby muak. Karena mereka selalu mengkepo kehidupan rubby, sedangkan rubby tak boleh kepo dengan kehidupan mereka.

Gak adil bukan?, semenjak kecil hidup nya selalu tak di perilakukan tak adil, lalu apa keberuntung rubby di kehidupan ini?.

Maka nya rubby sangat benci dengan kehidupan ini!, bukan benci saja. Bahkan benci banget dengan kehidupan ini.

Kenapa ia tak seberuntung sepupu nya atau saudara nya yang lain.

Rubby berpikir kenapa kehidupan nya selalu di perilakukan tak adil seperti ini.

Bahkan hampir manusia yang rubby temuin, melihat dirinya seperti sampah. Dirinya manusia bukan sampah, rubby ingin menangis.

Apalagi lihat keluarga nya yang di anggap sepele oleh orang, rasa nya rubby ingin mengangkat derajat keluarga nya.

Namun rubby ragu, karena bagaimana cara mengangkat derajat orang tua nya, karena dirinya tak sepintar anak lain.

Apakah dirinya bisa?.

Tak selang lama akhirnya mereka menemukan nama ibu rubby, lalu salah satu menanyakan itu pada rubby.

"Nama ibu lo itu kan?" Tanya salah satu siswi itu kepada rubby.

"Bukan," sahut rubby yang tak ingin menyebutkan nama ibu nya, karena ia takut bakalan jadi bahan ledekan.

"Piye to ibu sendiri tak di akui," kata siswi yang ada di sini.

"Kalau sama kalian gak bakalan gue akui," kata rubby yang merasa bersalah pada ibu nya.

Karena gue takut nama ibu gue bakalan jadi ejekan kalian, maaf bu, batin rubby yang merasa bersalah.

Flashback off.

"Apakah gue sampah ta?" Tanya rubby dengan rasa kepo.

"Lo tidak sampah, mereka yang sampah. Lo jangan memikirkan mereka, lo hanya tersakiti kalau terus memikirkan mereka!" Nasehat aletta dengan merasa iba terhadap rubby.

Bagaimana gak di pikirkan?, karena dari dulu gue selalu di perilakukan tak adil. Harus menjadi dewasa padahal gue masih kecil, lalu pas anak mereka bersikap sama seperti gue malah di makhlumin. Adil? Sungguh tak adill, gue selalu mendapatkan tak keadilann di hidup gue, batin rubby yang ingin sekali mengamuk sama dunia ini.

Bahkan rubby selalu iri dengan kakak dan adeknya yang selalu beruntung entah dari apapun, namun kadang rubby bersyukur karena ibu nya mau menuruti apa yang ia inginkan walaupun sederhana.

Rubby ingin jalan-jalan ke pantai, di tempat- tempat indah lain nya. Jadi tau kan kenapa rubby sangat senang kalau kenzo ajak rubby kepantai.

aku dan bumi (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang