BAB 3: KERJA BAKTI

43.3K 3.1K 40
                                    

SELAMAT MEMBACA 

*** 

Hari minggu pertama setiap awal bulan adalah jadwal seluruh penghuni kos untuk bersih-bersih. Entah didalam kamar masing-masing ataupun halaman kos. Semuanya wajib ikut kerja bakti. Membersihkan lantai, langir-langit kos, halaman kos, memotong rumput, membersihkan selokan kos dan membakar sampah. Semua di lakukan bergotong royong.

Penguni kos disana ada 28 orang jika semua kamar terisi penuh, di tambah Bu Marni jadi 29 orang. Jadi tidak terlalu beras jika di kerjakan sama-sama.

Hal tersebut di terapkan sejak lama untuk menjaga kebersihan bersama.

Setelah bersih-bersih mereka yang masih santai dan tidak memiliki acara biasanya akan duduk bersama ngobrol dan makan camilan. Saling bercengkrama untuk mengakrabkan diri satu sama lain.

"Mbak Kila semalam pulang jam berapa?" tanya Intan mahasiswa yang kamarnya tepat di sebelah Kila.

"Jam berapa ya, hampir jam 12 kayanya." Jawab Kila sambil memakan rujak yang mereka buat.

"Oooo jadi yang semalam buka gerbang itu Mbak?" Sahut Ema yang kebetulan kamarnya berada di depannya Kila.

"Kalian kok dengar sih, memang belum tidur?" tanya Kila dengan herannya.

"Ya dengar Mbak, gerbang kan kalau di buka suaranya keras." Sahut Intan lagi.

"Maaf ya, kalau kalian terganggu." Ucap Kila dengan perasaan tidak enaknya. Mungkin saja setiap dia pulang malam dan membuka gerbang suaranya selalu mengganggu waktu istirahat penghuni kos yang lain.

"Ahh santai saja Mbak, kami juga belum tidur itu." Sahut Ema lagi.

Kila hanya mengangguk pelan.

Bu Marni datang membawa teko berisi es yang langsung di sambut oleh anak-anak kos dengan gembira.

"Baiknya Ibu," ucap Aul penghuni kos yang lain.

"Di minum ya, kalau masih kurang buat sendiri di dapur. Ada es di kulkas." Ucap Bu Marni, setelahnya dia ikut bergabung bersama anak-anak kosnya.

"Bu Pak Kama datang ya kemarin?" bisik Ema pada Bu Marni. Bu Marni pun hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Pak Kama pemilik kos?" tanya Kila memastikan. Dia sering mendengar nama itu tapi belum pernah sekalipun bertemu dengan orangnya.

"Iya Mbak, siapa lagi." Jawab Aul pada Kila.

"Yang mana sih orangnya? Aku selama kos disini kok belum pernah lihat?" tanya Kila dengan penasarannya.

"Helehh Mbak Kila, gimana mau lihat Pak Kama orang Mbak saja tidak pernah di kos. Dari pagi sampai malam sibuk kerja." Sahut penghuni kos yang lain.

"Hehehe, namanya butuh duit." Jawab Kila dengan kekehan pelannya.

"Tapi serius Mbak Kila belum pernah ketemu sama Pak Kama?" tanya yang lain lagi.

Kila langsung menggeleng pelan, sebagai jawaban.

"Rugi Mbakkkkk," celetuk Aul langsung.

"Kenapa?" tanya Kila.

"Pak Kama itu ganteng lo Mbak, sayang aja jarang kesini." Bisik Aul pada Kila yang meski tetap bisa di dengar oleh yang lainnya. Mereka pun tertawa mendengar ucapan Aul yang juga di detujui oleh mereka semua.

"Memangnya Pak Kama itu rumahnya dimana Bu?" tanya Kila pada Bu Marni. Kenapa jarang datang ke kosnya sendiri.

Jujur selama hampir setahun kos disini, Kila hanya tau jika kos yang di tepatnya pemiliknya bernama Pak Kama. Tapi bagaimana rupa dan perawakan laki-laki itu Kila belum pernah lihat.

JURAGAN KOS  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang