BAB 24: SAYA JUGA INGIN MENIKAH KILA

33.7K 2.8K 119
                                    

SELAMAT MEMBACA 

*** 

Kila bangun dari tidurnya dan melihat jam di dinding sudah menunjukkam pukul empat sore. Entah sudah berapa lama dia tertidur.

Kila mencari di mana ponselnya, dia lupa. Ternyata ponselnya jatuh di bawah kasur.

Kila membukanya dan ada satu pesan masuk yang ternyata dari Kama.

From: Pak Kama (Kos)

Ibu sudah masakan makanan untuk kamu...

Send picture

Kila tersenyum melihat pesan dari Kama. Sedikit di sayangkan sebenarnya, dia tidak bisa menikmati jamuan yang disiapkan oleh ibunya Kama.

Kila jadi merasa tidak enak, seolah tidak menghargai usaha ibunya Pak Kama itu.

To: Pak Kama (Kos)

Wahhh, makan besar ya Pak 😁...

Send ...

***
Sedangkan di lain tempat Kama, laki-laki itu sejak tadi melihat kearah ponselnya yang seperti mati suri. Hening tidak ada kehidupan sama sekali.

Bahkan pesannya yang dia kirimkan pada Kila sejak siang tadi belum di balas oleh gadis itu. Entah kemana dia.

Kring ...

From: Kila (Anak Kos)

Wahhh, makan besar ya Pak 😁...

Kama langsung tersenyum, pesan siang di balas sore. Dari mana saja Kila kenapa baru balas.

To: Kila (Anak Kos)

Boleh telpon Kil?

Send

Kring ...

From: Kila (Anak Kos)

Boleh.

Kama langsung menelpon Kila, tidak butuh waktu lama gadis itu sudah menjawab panggilannya.

"Assalamu'alaikum," salam Kila dari seberang sana.

"Waalaikumsalam. Kamu dari mana Kila?" Tanya Kama langsung.

"Tidur Pak. Baru bangun."

"Dari siang?"

"Dari jam 11 tadi."

Kama hanya menggeleng, sungguhan tidur siang atau simulasi mati kenapa lama sekali. Hampir lima jam lamanya.

"Kenapa Pak?"

"Tidak papa. Saya fikir kamu kemana kok tidak balas pesan saya."

"Ya namanya orang tidur. Mana bisa balas pesan."

"Iya, kalau begitu saya juga tau Kila."

Kila tidak menjawab, Kama pun bingung ingin bicara apalagi. Tapi dia merasa sayang jika mengakhiri panggilannya dengan cepat.

"Tau tidak Kil, perempuan yang waktu itu mau saya nikahi." Kama mulai mencari topik pembicaraan yang bisa dia bicarakan dengan Kila.

"Kenapa?"

"Tadi saya ketemu dia di depan toko. Dia bilang mau menikah."

"Alhamdulillah, terus kenapa?"

Kama mendengus kesal manatap nanar pada ponselnya. Kila sepertinya tidak menangkap maksudnya.

Dia tidak mungkin kan mengatakan seperti itu tanpa tujuan.

"Ya saya masa ketinggalan sih Kil." Ucap Kama lagi masih sedikit berbelit. Berharap Kila faham.

JURAGAN KOS  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang