BAB 8: SAKIT

37.9K 2.9K 49
                                    

SELAMAT MEMBACA 

*** 

Bu Marni dan Kama menatap prihatin kearah Kila yang masih terbaring di ranjang rumah sakit dengan tidak berdayanya. Bahkan sejak pagi tadi gadis itu belum sadarkan diri hingga siang.

Entah karena efek sakit, atau efek kurang istirahat atau keduanya jadinya dia tidur lebih lama.

Ketika pagi tadi Kila di temukan dalam kondisi tak sadarkan diri, Kama langsung membawa gadis itu kerumah sakit di ikuti oleh Bu Marni. Ema tidak ikut karena ada jadwal kuliah.

Akhirnya hanya Kama dan Bu Marni yang mengurus Kila.

Dokter sudah memeriksa kondisi Kila, dan cukup memperihatinkan. Demam tinggi, kelelahan, kurang tidur dan telat makan.

Tubuh gadis itu tidak bisa menahannya dan akhirnya tumbang.

Mendengar penjelasan dokter, Kama menatap antara aneh dan prihatin pada Kila. Sebenarnya apa yang di lakukan gadis itu di luar sana. Sampai telat makan dan kurang istirahat.

Bekerja? Untuk apa bekerja sekeras itu. Apa di fikir jika dia bekerja dengan gila-gilaan begitu tubuhnya akan baik-baik saja. Lalu pekerjaan apa yang di lakukan hingga pulang hampir subuh dan berangkat lagi pagi hari.

Jujur saja Kama sedikit menaruh curiga pada anak kosnya itu, tapi berusaha dia tepis fikiran negatifnya.

"Haus ..." Guman Kila pelan. Entah pada siapa dia berbicara.

Bu Marni yang melihat Kila mulai sadar langsung mendekati ranjang gadis itu dan memberikan air untuk Kila.

"Mbak Kila sudah sadar?" tanya Bu Marni dengan leganya.

Kila yang baru sadar, mulai mengamati ruangan tempatnya tidur saat ini. Seperti bukan kamarnya. Dan dimana dia sekarang.

"Kamu di rumah sakit Mbak," Kama yang melihat kebingungan Kila berinisiatif menjelaskan meski gadis itu belum bertanya.

"Kenapa saya disini Bu?" Tanya Kila dengan lirihnya kearah Bu Marni.

Seingatnya semalam dia tidur karena kelelahan dan tubuhnya yang sakit semua, kena tiba-tiba dia bangun sudah ada di rumah sakit.

"Pagi tadi kami temukan Mbak Kila pingsan di kamar. Kami panik, jadi langsung kami bawa kerumah sakit." Jelas Bu Marni.

"Sekarang jam berapa Bu?" tanya Kila lagi.

Melihat ke arah jendela yanh sudah terang, Kila langsung panik. Bagaimana bisa dia tidak pergi kerja.

"Jam 1 Mbak, mau makan?" tanya Bu Marni. Dia mengambil jatah makan siang Kila di atas meja yang sudah di antarkan perawat tadi.

"Saya harus kerja Bu, saya ingin pulang." Ucap Kila ingin turun dari ranjang rumah sakit.

Namun, buru-buru Bu Marni mencegahnya. Kama semakin tak habis fikir dengan gadis di hadapannya itu, dalam kondisi sakit seperti ini saja masih sempat-sempatnya memikirkan kerja. Apa tidak bisa dia beristirahat dulu dan membiarkan kondisinya pulih.

Apa dia tidak sadar seberapa bahayanya kondisinya tadi. Bayangkan jika gadis itu tidak ada yang menemukan. Mau pingsan sampai kapan, atau hal buruk apa yang akan menimpa gadis itu.

"Saya sudah bilang sama temanmu di toko Mbak, kamu sakit dan tidak masuk kerja hari ini." Ucapan Kama membuat Kila merasa terkejut. Kapan bapak kosnya itu bertemu dengan temannya bahkan mengatakan dia tidak bisa masuk kerja.

Lalu teman yang mana maksudnya.

Kama memang tidak berbohong jika dia sudah mengatakan pada teman Kila jika Kila tidak masuk kerja hari ini.

JURAGAN KOS  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang