BAB 37: SADAR KAMA

32.2K 2.7K 101
                                    

SELAMAT MEMBACA 

*** 

Setelah kejadian bertengar waktu itu, kini hubungan Kama dan Kila sudah kembali membaik seperti biasanya. Kama kembali menjalani hidup noralnya dengan sibuk mengurusi kos-kosan dan Kila fokus dengan pekerjaannya. Bu Sri juga sudah pulang, dia hanya empat hari waktu itu di kos. Sebelum pulang, Sri meninggalkan banyak sekali pesan untuk keduanya terutama Kama. Bahkan Kama yakin, jika pesan dari ibunya di bukukan maka akan melebihi tebalnya kamus bahasa inggris.

"Rak sabun sebelah dimana ya Mbak?"

Kila yang tengah jongkok sambil menunduk menata snack pada rak bagian bawah langsung menoleh saat mendengar suara seseorang bertanya.

"Disana Pak," tunjuk Kila pada jajaran rak sabun yang ada di ujung ruangan.

Orang yang tadi bertanya pada Kila itupun tertawa pelan. Tangannya mengusap kepala Kila yang masih menunduk di jajaran rak snack tanpa berniat berdiri.

"Sudah makan siang?" Tanyanya lagi.

"Belum, habis ini. Kamu ngapain sih disini Mas?" Kila menatap tidak senang pada Kama. Laki-laki yang datang dan merecoki dirinya yang sedang bekerja itu.

"Mau antar makan siang," ucap Kama sambil mengangkat bungkusan di tangannya.

Mendengar itu Kila yang awalnya masih jongkok langsung berdiri dan menerima bungkusan yang di berikan oleh Kama.

"Kok banyak?" Tanya Kila saat melihat makanan yang di berikan oleh Kama lebih dari satu porsi.

"Sekalian untuk temanmu juga. Makan sama-sama," ucap Kama lagi.

"Terimakasih."

Kama sering membawakannya makan jika sedang tidak ada urusan beberapa hari ini. Kadang laki-laki itu memesankan melalui ojek online. Kila yang di perlakukan demikian tentu saja merasa senang, lumayan menghemat untuk uang makanya.

"Yasudah kalau begitu saya pulang dulu ya. Nanti saya tidak jemput, mau pergi soalnya." Ucap Kama lagi.

Kila yang mendengar itu merasa cukup penasaran. Mau kemana Kama, kenapa sepertinya penting sekali.

"Mau kemana Mas?"

"Ke Semarang."

"Ngapain?"

"Upaya memperkaya diri." Kekeh Kama di akhir ucapannya.

"Cari pesugihan?" Ucap Kila dengan asal.

"Iya nanti kamu tumbalnya. Ehh jangan deng, saya gimana nanti kalau kamu tumbalnya. Masa iya saya jomblo seumur hidup."

Kila hanya menggeleng tak habis fikir dengan candaan Kama. Sudah lah lebih baik laki-laki itu segera pergi dari pada semakin mengoceh yang tidak jelas.

***

"Sayang sekali sebenarnya Mbak Kila tidak kerja lagi," ucap istri pemilik angringan itu pada Kila.

Malam ini Kila berpamitan karena merupakan hari terakhirya bekerja di angringan. Sebelaumnya Kila sudah mengatakan jika ingin berhenti bekerja namun dia akan selesaikan sampai masa gajian tiba. Dan hari ini waktunya gajian, berarti waktunya dia berhenti kerja juga dari sana.

Kila hanya tersenyum sambil mengusap tangan wanita yang sudah begitu baik menerima dirinya bekerja disana ketika masa susahnya.

"Nanti saya sering main kesini Bu. Terimakasih ya sudah pernah membantu saya sebelumnya. Saya tidak bisa membaas apa-apa semoga Ibu dan Bapak sehat selalu dan rezekinya semakin lancar." Ucap Kila dengan tulusnya.

JURAGAN KOS  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang