BAB 53: KAMA MODE BERBAHAYA

40.5K 3.4K 193
                                    

SELAMAT MEMBACA
***
Kila terbangun dan melihat jam di dinding. Sudah pukul empat sore, entah berapa jam dia tertidur. Melihat ke sebelahnya Kama masih tidur dengan pulas.

Kila memperhatikan Kama dengan lekat, sambil mengusap rambutnya dengan pelan. Jika boleh memilih, Kila lebih suka Kama yang sedang tidur ketimbang saat mata laki-laki itu terbuka. Kila terkikik pelan dengan pemikirannya sendiri.

Merasa terganggu, Kama membuka matanya dengan perlahan.

"Saya masih ngantuk Kil," keluh Kama langsung mendekap Kila. Menyembunyikan wajahnya itu di dada istrinya.

"Bangun, sudah sore." Jawab Kila langsung.

"Sebentar lagi," jawab Kama langsung.

Kila tidak lagi mengatakan apapun, dia hanya mengusap punggung dan rambut Kama bergantian. Hal tersebut bukannya membuat Kama bangun justru semakin terlelap.

"Bangun Mas. Kok malah tidur lagi, sudah sore ini?"

"Sebentar," jawab Kama dengan malasnya.

Tok...tok...tok...

Tiba-tiba terdengar suara pintu di ketuk.

"Bangun dulu, itu ada yang ngetuk." Ucap Kila pada Kama.

Kila langsung bangun, dan membuka pintu.

"Kenapa Bu?" Tanya Kila pada Bu Marni yang mengetuk pintu.

"Itu Mbak, ada anak kos baru yang mau bertemu Pak Kama katanya." Jawab Bu Marni sambil menunjuk kearah ruang tamu.

"Saya bangunkan dulu ya Bu, masih tidur Pak Kama nya. Sebentar," ucap Kila. Lalu kembali masuk kekamar untuk memanggil Kama.

"Mas, itu di luar ada penghuni kos baru yang mau ketemu katanya." Ucap Kila pada Kama.

"Mau ngapain sih ketemu saya, tidak usah." Jawab Kama dengan malas.

"Ya tidak tau, mungkin saja memperkenalkan diri. Bentuk rasa hormat sama bapak kos."

"Kok kamu dulu tidak begitu. Hampir setahun kos disini tidak kenal sama saya," jawab Kama masih dengan wajah malasnya. Dia belum ingin bangun, tapi Kila sudah memaksanya.

"Tidak tau, sudah sana temui dulu. Kasihan, paling cuma menyapa sebentar."

Akhirnya dengan sangat terpaksa, mari di garis bawahi jika Kama sangat terpaksa. Kama turun dari ranjang dan masuk kekamar mandi untuk membasuh wajahnya.

Setelahnya, Kama langsung keluar untuk menemui anak kosnya yang katanya ingin bertemu dengannya itu.

Di ruang tamu, Kama melihat seorang gadis yang duduk dengan menunduk. Sepertinya bosan karena menunggu cukup lama.

"He emm..." Kama berdehem pelan. Gadis itu langsung menoleh dan langsung tersenyum ketika melihat Kama datang.

"Selamat sore Pak Kama," sapanya dengan ramah.

"Sore. Silahkan duduk Mbak," ucap Kama singkat dan mempersilahkan gadis itu kembali duduk.

"Terimakasih Pak."

"Ada apa, katanya mau bertemu saya?" Tanya Kama langsung tanpa berbasa basi lagi.

Gadis itu terlihat gugup, namun mampu menyembunyikannya dengan sangat rapi.

"Perkenalkan Pak. Saya Siti, penghuni kos yang baru disini." Ucap gadis yang ternyata Siti itu lalu mengulurkan tangannya pada Kama.

"Iya saya sudah tau, maaf istri saya tidak mengizinkan saya bersalaman dengan perempuan lain." Jawab Kama sambil menangkupkan tangannya. Menolak bersalaman dengan anak kosnya itu. Sebenarnya bukan karena Kila melarangnya, entah kenapa Kama hanya tidak ingin saja. Sebatas ketidakinginanya semata.

JURAGAN KOS  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang